• Beranda
  • Penyakit
  • Mengenal Alergi Sulfit: Alergi pada Pengawet Bahan Makanan

Mengenal Alergi Sulfit: Alergi pada Pengawet Bahan Makanan

Bagikan :


Alergi makanan merupakan salah satu jenis alergi yang paling banyak terjadi selain alergi cuaca dingin. Selain alergi makanan seperti telur dan ayam, alergi makanan umumnya disebabkan oleh alergi sulfit, yaitu salah satu bahan pengawet yang banyak digunakan dalam makanan kemasan. Seperti apa reaksi alergi sulfit pada kulit manusia dan makanan apa saja yang mengandung sulfit?

 

Mengenal alergi sulfit dan gejalanya

Sulfit sudah lama digunakan sebagai bahan pengawet makanan dan sebagai penambah rasa agar rasa makanan tetap terjaga. Pada beberapa makanan, proses pengawetan dengan bahan dasar belerang ini dapat terjadi dengan alami seperti pada minuman fermentasi dan wine. Selain pada makanan, sulfit juga digunakan pada beberapa jenis obat-obatan agar dapat meningkatkan durasi masa pakai dan warnanya tidak cepat pudar. Beberapa jenis sulfit antara lain sodium sulfit, sodium bisulfit, sodium metabisulfit, potasium bisulfit, potasium metabisulfit dan sulfur dioksida.

Dikutip dari Very Well Health, orang yang terpapar sulfit dapat menimbulkan reaksi mirip asma seperti mengi, sulit bernapas, batuk, dan sesak napas. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang dewasa dengan penyakit parah atau memiliki asma yang tidak terkontrol dengan baik. Pada beberapa kasus, reaksi alergi sulfit dapat menimbulkan pembengkakan dan reaksi anafilaksis meskipun sangat jarang ditemui.

 

Cara mendiagnosis alergi sulfit

Ketika Anda memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan seperti asma, terutama setelah makan makanan kemasan, dokter umumnya akan memeriksa riwayat kesehatan dan kemungkinan risiko asma yang Anda miliki. Setelah itu dokter akan melakukan sejumlah tes alergi makanan termasuk dengan menelan sulfit dalam dosis tertentu. Apabila tidak ada reaksi, maka dosis sulfit akan ditambahkan hingga tercapai tingkat paparan yang dibutuhkan. Jika kulit Anda menunjukkan reaksi sensitivitas, maka dokter akam meresepkan obat anti-alergi untuk meredakan gejala yang dialami.

 

Cara mengatasi alergi sulfit

Seperti cara mengatasi alergi lainnya, cara untuk menghindari alergi sulfit kambuh adalah dengan menghindari pemicunya. Jika Anda terdiagnosis memiliki alergi sulfit, maka sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang mengandung bahan sulfit. Sebelum memutuskan untuk membeli makanan dan minuman kemasan, baca terlebih dahulu komposisi makanan dan minuman tersebut.

Beberapa makanan dan minuman yang umumnya mengandung sulfit, di antaranya:

  • Saus tomat olahan
  • Buah-buahan kering
  • Sari buah apel
  • Minuman kemasan dan bir
  • Sosis dan burger
  • Makanan hasil fermentasi seperti keju dan jamur

Perlu diketahui masing-masing orang memiliki kepekaan pada sulfit yang berbeda-beda. Ada beberapa orang yang hanya terpapar 10 ppm sulfit namun sudah menunjukkan reaksi alergi, namun ada juga yang baru menunjukkan reaksi alergi ketika mengonsumsi makanan atau minuman mengandung sulfit dalam jumlah banyak. Karenanya, jika Anda memiliki alergi sulfit, sebaiknya waspada pada berbagai jenis makanan dan minuman kemasan.

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 16:19

 

 

  1. Daniel More, MD. 2021. Sulfite Allergy Overview and Foods to Avoid. Available from : Sulfite Allergy Overview and Foods to Avoid (verywellhealth.com)
  2. Claveland Clinic. 2020. Sulfite Sensitivity. Available from : Sulfite Allergy & Sensitivity: Symptoms, Tests & Treatments (clevelandclinic.org)
  3. WebMD. 2020. What Is Sulfite Sensitivity?. Available from : What Is Sulfite Sensitivity? Foods and Ingredients To Avoid (webmd.com)