Anisokoria

Bagikan :


Definisi

Pupil merupakan bagian yang gelap pada mata Anda yang dikelilingi oleh iris, bagian yang memberikan warna pada mata Anda. Pupil berfungsi sebagai jalan masuk cahaya ke dalam mata, sehingga manusia dapat melihat benda di depannya. Ukuran pupil akan berubah berdasarkan tingkat terang-gelap ruangan yang Anda tempati saat ini. Pada kondisi ruangan yang gelap, pupil Anda akan melebar untuk bisa memasukkan banyak cahaya ke dalam mata, sehingga Anda tetap dapat melihat dalam gelap. Sedangkan pada kondisi ruangan yang terang, pupil Anda akan mengecil untuk membatasi banyaknya cahaya yang masuk ke mata, sehingga Anda tidak merasa silau. Kedua pupil Anda akan merespon terhadap gelap-terangnya ruangan secara bersamaan–bila pupil mata kanan Anda mengecil, pupil kiri Anda pun akan mengecil, dan sebaliknya. Oleh karena itu, kondisi pupil Anda dan bagaimana pupil merespon terhadap cahaya dapat memberikan petunjuk bagi Dokter mengenai kondisi kesehatan Anda saat ini.

Anisokoria merupakan kondisi di mana diameter salah satu pupil lebih besar dibandingkan pupil lainnya. Anisokoria berasal dari Bahasa Yunani yaitu “aniso-“ yang berarti tidak sama, “kore” yang berarti pupil, dan “ia” yang berarti kondisi tidak normal. Sekitar 1 dari 5 orang yang sehat memiliki kondisi ini. Perbedaan diameter pupil yang dianggap normal adalah sekitar 0.5–1 mm. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah penyanyi David Bowie, di mana pupil mata kirinya lebih besar dibandingkan mata kanan akibat kecelakaan. Namun, jika diameter pupil lebih dari 1 mm atau menetap secara permanen, hal ini dapat merupakan suatu tanda awal dari penyakit yang lebih serius.

 

Penyebab

Anisokoria dapat terjadi akibat mekanisme berikut:

  1. Terjadi hambatan untuk mengecilkan diameter salah satu pupil, sehingga pupil yang lain memiliki diameter yang lebih besar dibandingkan yang normal
  2. Terjadi hambatan untuk membesarkan diameter salah satu pupil

Dua hal tersebut disebabkan oleh gangguan pada pupil untuk melebar dan menyempit.. Kondisi lain yang dapat menyebabkan anisokoria adalah gangguan pada otot yang mengatur diameter pupil tersebut. Apapun yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan pengaturan dan gangguan pada otot secara langsung dapat menyebabkan anisokoria.

 

Faktor Risiko

Penyebab anisokoria bervariasi mulai dari fisiologis atau normal hingga yang lebih serius. Penyebab tersebut antara lain:

  • Variasi normal (20% populasi)
  • Penggunaan obat asma
  • Pasca operasi katarak
  • Aneurisma pada otak
  • Perdarahan otak setelah trauma kepala
  • Tumor atau abses otak
  • Peningkatan tekanan bola mata pada salah satu mata
  • Glaukoma
  • Peningkatan tekanan intrakranial (di dalam kepala) yang disebabkan oleh pembengkakan otak, perdarahan otak, stroke
  • Infeksi pada selaput otak atau pada otak
  • Migrain
  • Kejang
  • Gangguan saraf akibat diabetes
  • Horner syndrome akibat diseksi arteri karotis
  • Lumpuh saraf

 

Gejala

Anisokoria ditandai dengan ukuran kedua pupil mata berbeda jauh. Ukuran pupil dapat dikatakan berbeda jika terdapat perbedaan 3-5 mm antara kedua mata. Umumnya, gejala yang paling sering dialami adalah gangguan penglihatan. Gejala lainnya adalah tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi anisokoria. 

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis anisokoria, dokter Anda akan membedakan apakah kondisi yang anda alami benar-benar anisokoria, membedakan anisokoria yang merupakan kondisi normal dan abnormal dengan melakukan pemeriksaan di ruang gelap dan ruang terang, kemudian melihat respon pupil Anda terhadap perubahan pencahayaan tersebut. Jika dibutuhkan, dokter Anda akan meneteskan 1–2 tetes kokain 4–10% ke kedua mata kemudian dilakukan pemeriksaan 30–45 menit selanjutnya. Selain dengan kokain, apraclonidine 0.5–1% dan pilocarpine 0,1% juga dapat digunakan untuk mendeteksi anisokoria. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium berkaitan dengan sifilis, pencitraan kepala, leher, dan dada untuk mendeteksi adanya sindrom horner atau lumpuh nervus VII.

 

Tata Laksana

Pengobatan kondisi anisokoria bergantung pada kondisi yang mendasari penyakit tersebut

  • Anisokoria yang merupakan kondisi fisiologis atau normal tidak memerlukan penanganan lebih lanjut
  • Anisokoria yang disebabkan oleh trauma dapat membutuhkan operasi untuk memperbaiki kerusakan strukturalnya
  • Anisokoria yang disebabkan oleh kondisi di dalam mata, seperti glaukoma atau infeksi, dapat ditangani dengan obat-obatan
  • Anisikoria yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan dapat ditangani dengan mengurangi paparan terhadap obat-obatan tersebut
  • Anisokoria yang berkaitan dengan kelumpuhan saraf dapat ditangani dengan kolaborasi antara spesialis mata dan spesialis saraf

Kondisi anisokoria yang disebabkan oleh kondisi mengancam jiwa seperti stroke, perdarahan, serta kelainan pembuluh darah harus dipastikan terlebih dahulu karena membutuhkan penanganan yang lebih cepat.

 

Komplikasi

Anisokoria jarang menyebabkan komplikasi yang signifikan, walaupun terdapat beberapa komplikasi yang mungkint terjadi. Pupil yang lebih lebar diameternya dapat menyebabkan aberasi visual, yaitu gangguan penglihatan karena banyaknya sinar yang masuk ke mata (silau). Pupil dengan diameter yang lebih kecil dapat menyebabkan kesulitan untuk melihat karena sulitnya cahaya masuk ke dalam mata. Komplikasi dari anisokoria disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya.

 

Pencegahan

Kondisi anisokoria tidak dapat dicegah, sehingga pencegahan lebih mengarah pada penyakit yang mendasarinya.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami perubahan diameter pupil setelah trauma kepala, segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Jika Anda mengalami perbedaan diameter pupil yang Anda sadari baru terjadi, hal ini dapat menjadi tanda kondisi yang serius. Anda memerlukan penanganan segera jika Anda mengalami gejala lainnya, antara lain:

  • Pandangan buram atau tidak dapat melihat sama sekali
  • Pandangan ganda
  • Lebih sensitif terhadap cahaya
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Nyeri pada mata
  • Leher kaku

Perlu diperhatikan bahwa anisokoria merupakan suatu tanda klinis dan bukan merupakan penyakit utama. Perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk dapat menemukan penyakit utama yang menyebabkan kondisi anisokoria tersebut.

 

Mau tahu lebih lanjut seputar penyakit-penyakit lainnya? Cek di sini, ya! 

 

 

Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 17:03

Encyclopedia, M. (2021). Anisocoria: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 31 October 2021, from https://medlineplus.gov/ency/article/003314.htm

Payne WN, Blair K, Barrett MJ. Anisocoria. [Updated 2021 Aug 22]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470384/.

Anisocoria - EyeWiki. (2021). Retrieved 31 October 2021, from https://eyewiki.aao.org/Anisocoria.

Anisocoria Clinical Presentation: History, Physical, Causes. (2021). Retrieved 31 October 2021, from https://emedicine.medscape.com/article/1158571-clinical#b5.