Apakah Bisa Hamil Lagi Setelah Mengalami Keguguran?

Bagikan :


Keguguran secara medis disebut juga dengan istilah aborsi spontan. Keguguran dapat terjadi karena adanya kondisi kesehatan tertentu yang menyebabkan janin tidak bisa bertahan, atau kehamilan yang terjadi sebelum usia 20 tahun atau setelah 40 tahun.

Sebagian besar keguguran umumnya terjadi di trimester pertama. Dilansir Cleveland Clinic, berikut adalah faktor yang menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran:

  • Adanya infeksi di dalam tubuh
  • Paparan zat berbahaya
  • Hormon tidak teratur
  • Telur yang dibuahi tidak menempel pada lapisan rahim dengan tepat
  • Usia saat hamil (sebelum 20 tahun atau setelah 40 tahun)
  • Kelainan rahim
  • Leher rahim melebar terlalu dini di tengah kehamilan, tanpa ditandai nyeri persalinan
  • Kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, atau penyalahgunaan obat terlarang
  • Adanya gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti penyakit lupus atau autoimun
  • Gangguan ginjal berat
  • Penyakit jantung bawaan
  • Diabetes yang tidak dikontrol dengan baik
  • Penyakit kelenjar tiroid
  • Efek dari radiasi
  • Kekurangan gizi
  • Efek samping obat tertentu, seperti obat jerawat yang mengandung isotretinoin

Tanda-tanda yang muncul ketika seseorang mengalami keguguran antara lain:

  • Pendarahan ringan maupun berat
  • Kram
  • Rasa sakit pada perut
  • Sakit pada pinggang dari ringan hingga berat

Apakah masih bisa hamil setelah mengalami keguguran?

Tentu saja bisa. Sekitar 87% wanita yang mengalami keguguran dapat kembali hamil karena keguguran tidak disebabkan oleh kesuburan seseorang. Yang perlu diingat adalah, keguguran adalah suatu hal yang tidak bisa dicegah dan dapat memengaruhi kondisi mental maupun fisik. Rasa bersalah dan takut tidak bisa hamil lagi kerap menghantui dan justru dapat mengganggu kesehatan fisik.

Tidak perlu terburu-buru hamil lagi setelah mengalami keguguran. Konsultasikan dengan dokter, kapan waktu yang tepat untuk memprogramkan kembali kehamilan.

Anda perlu melakukan beberapa tes dan pemeriksaan kesehatan detail apabila mengalami lebih dari 2 kali keguguran berturut-turut.

Dilansir Mayo Clinic, berikut adalah tes yang dilakukan untuk mengetahui penyebab keguguran yang berturut-turut:

  • Tes darah - yaitu tes yang dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk mendeteksi apakah terdapat kelainan di dalam sistem hormonal atau sistem kekebalan tubuh Anda
  • Tes kromosom - yaitu tes yang dilakukan bersama pasangan untuk mengetahui apakah ada faktor kromosom yang menyebabkan keguguran
  • USG - adalah tes untuk mengetahui kondisi rahim, dan mencari apakah ada gangguan pada rahim misalnya seperti fibroid rahim
  • Histeroskopi - adalah tes yang dilakukan dengan memasukkan alat seperti tabung panjang ke dalam serviks untuk mendiagnosa penyakit
  • Histerosalpingografi - adalah prosedur pemeriksaan rontgen untuk melihat bagian dalam tuba falopi maupun rahim
  • Sonohisterografi - adalah USG yang dilakukan setelah cairan disuntikkan ke dalam rahim melalui vagina untuk mengetahui kondisi di dalam rahim
  • MRI - adalah pemeriksaan radiologi untuk mengetahui kondisi detail uterus

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 23:12

Mayo Clinic. 2021. Pregnancy After Miscarriage. Available from : https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/pregnancy-after-miscarriage/art-20044134

 

Cleveland Clinic. 2019. Miscarriage. Available from : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9688-miscarriage