• Beranda
  • Penyakit
  • Waspada, Ini Beda Kedutan pada Mata Normal dan Penyakit Saraf Mata

Waspada, Ini Beda Kedutan pada Mata Normal dan Penyakit Saraf Mata

Bagikan :


Mata kedutan umumnya sering dianggap remeh. Meskipun pada umumnya kedutan memang merupakan gejala yang ringan dan dapat hilang dengan cara alami, namun pada beberapa kasus kedutan di mata dapat menjadi gejala penyakit serius. Lalu, bagaimana membedakan antara kedutan pada mata normal dan kedutan yang merupakan penyakit tertentu?

 

Beda kedutan mata normal dengan kedutan karena penyakit mata

Kedutan pada mata disebabkan karena kejangnya otot mata. Kondisi ini disebabkan karena adanya rangsangan dari otak yang menyebabkan sel saraf mengirim sinyal ke otot sehingga menyebabkan otot bergerak tanpa kendali. Pada mata normal, kedutan dapat terjadi karena beberapa hal seperti kurangnya vitamin B, sensitivitas terhadap kafein, kurang tidur, dan stres.

Untuk membedakan kedutan pada mata normal dan mata yang mengalami penyakit mata, Anda bisa melihat dari gejala lain yang menyertai kedutan. Jika kedutan hilang dengan sendirinya setelah beberapa menit maka kedutan ini dianggap normal. Namun jika kedutan terus berlangsung selama beberapa hari, maka sebaiknya Anda perlu memeriksakan diri ke dokter.

Beberapa penyakit saraf mata yang ditandai dengan kedutan di antaranya:

1. Blepharospasme

Blepharospasme adalah sebuah kondisi langka yang menyebabkan kelopak mata Anda terus berkedip. Kedutan ini disebabkan oleh mengejangnya otot di sekitar mata. Penyakit ini lebih banyak dialami oleh perempuan dibanding laki-laki. Para ahli menduga penyakit ini diwariskan secara genetik dari orang tua.

Kedutan pada blepharospasme diawali dengan iritasi mata atau mata yang tidak bisa berhenti berkedip. Gerakan kedipan mata ini menjadi tidak terkontrol dengan wajar dan dapat menyebabkan kelopak mata tertutup hingga beberapa jam. Kedutan pada blepharospasme dapat terjadi di kedua mata sekaligus (bilateral). Pada kondisi yang parah, mata akan menjadi lebih sensitif pada cahaya, penglihatan menjadi kabur dan dapat berkembang menjadi kejang wajah.

Para ahli kesehatan berpendapat bahwa blepharospasme disebabkan oleh trauma pada mata dan dipengaruhi oleh faktor genetik. Sebagian pendapat juga menyatakan bahwa penyakit ini disebabkan oleh bagian otak yang mengatur fungsi motorik tidak bekerja dengan baik.

 

2. Hemifacial spasm

Hemifacial spasm adalah gangguan saraf wajah yang ditandai dengan kedutan dan kontraksi otot di salah satu sisi wajah dan otot sekitar mata. Salah satu ciri khas dari hemifacial spasm adalah terjadinya kedutan atau kekejangan otot yang kmudian menyebar ke otot lain di sekitar wajah seperti rahang, mulut, pipi dan leher.

Bedanya, jika kedutan biasa dapat terjadi di kedua mata, kejang pada hemifacial spasm hanya berdampak pada salah satu mata, yaitu mata yang berada di sisi wajah yang mengalami kelainan. Pada mata yang sering mengalami kedutan kadang terdengar suara ‘klik’ di telinga.

 

Kapan harus ke dokter?

Kedutan pada mata yang normal umumnya dapat hilang dalam beberapa menit. Namun jika kedutan terus berlangsung hingga hitungan minggu maka sebaiknya segera periksakan ke dokter. Selain itu jika kedutan di mata disertai dengan mata bengkak, kelopak mata menjadi turun dan terkulai, dan mata jadi sulit dan berat untuk membuka, maka Anda mungkin perlu melakukan serangkaian tes untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

 

Writer: Ratih

Edited By: dr. Ayu Munawaroh

Last Updated: 06-Oct-2021

 

Sumber:

  1. WebMD. Eye Twitching. Available from: https://www.webmd.com/eye-health/why-your-eyes-twitch.
  2. Healthline. Eyelid Twitch (2018). Available from: https://www.healthline.com/health/eyelid-twitch.
  3. Mayo Clinic. Eye Twitching. Available from: https://www.mayoclinic.org/symptoms/eye-twitching/basics/causes/sym-20050838.