Bayi sering kali memasukkan benda ke dalam mulut dan ini merupakan hal yang alami dan wajar. Memasukkan benda ke mulut merupakan bagian dari perkembangan bayi yang biasanya dialami sejak usia 4 bulan. Di usia 6 bulan, kebiasaan ini menjadi makin kuat dan bayi mulai memasukkan apapun yang bisa mereka pegang ke dalam mulutnya.
Memasukkan benda ke dalam mulut dikenal dengan istilah fase oral. Fase ini terjadi saat bayi mulai penasaran dengan lingkungan sekitar dan menggunakan mulut sebagai alat eksplorasi atau untuk menenangkan diri.
Risiko Memasukkan Benda ke Dalam Mulut
Walaupun merupakan bagian yang normal dari perkembangan bayi, orang tua tetap perlu mewaspadai risiko di balik kegemaran memasukkan benda ke dalam mulut.
Risiko tersedak
Bayi bisa tersedak jika memasukkan benda ke dalam mulut, terutama bila benda tersebut berukuran kecil. Benda kecil ini bisa tersangkut di tenggorokan dan menyumbat saluran pernapasan.
Risiko infeksi
Benda yang kotor, terutama yang terpapar bakteri bisa menyebabkan bayi terkena infeksi. Bayi memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, mereka lebih rentan terhadap kuman yang ada di benda-benda sekitar.
Risiko keracunan
Beberapa benda yang diraih dan dimasukkan ke mulut oleh bayi mungkin mengandung zat beracun, misalnya seperti cat, produk pembersih, obat-obatan, dan bahan kimia rumah tangga lainnya. Paparan terhadap zat-zat ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan bayi.
Baca Juga: Bayi Gemuk Apakah Selalu Sehat?
Cara Mengatasi Kebiasaan Bayi Memasukkan Benda ke Mulut
Memasukkan benda ke mulut adalah bagian dari tahap perkembangan normal pada bayi. Orang tua tidak bisa melarang bayi sepenuhnya dalam menjalani fase ini. Namun, Anda bisa memastikan bayi tetap aman melakukannya dengan beberapa langkah berikut:
Menjaga kebersihan lingkungan
Pastikan lingkungan di sekitar bayi selalu bersih. Hindarkan bayi dari benda-benda kecil yang mudah dijangkau oleh mereka. Rutin bersihkan mainan dan benda yang sering disentuh bayi. Gunakan sabun dan air hangat untuk mencuci mainan atau pada area dan benda yang sering disentuh bayi.
Baca Juga: Mengapa Bayi Sebaiknya Tidak Diberi Empeng?
Memberikan mainan yang aman
Untuk membantu bayi melewati fase oralnya, Anda bisa memberikan mainan khusus bayi yang didesain untuk digigit atau diisap seperti teether. Ini bisa menjadi solusi yang lebih aman untuk kebiasaan ini, dibandingkan membiarkan mereka memasukkan benda sembarangan.
Pastikan pula mainan tersebut bebas BPA, aman, dan mudah dibersihkan.
Selalu mengawasi bayi
Selalu perhatikan dan pantau bayi saat mereka bermain, terutama ketika mereka memasukkan benda ke mulut. Jangan biarkan bayi bermain benda yang berukuran terlalu kecil karena mudah tersangkut di tenggorokan. Usahakan pula menghindari memberikan mainan yang memiliki detail kecil, seperti manik-manik yang mudah terlepas.
Menjauhkan benda berbahaya
Bayi belum bisa menentukan mana benda yang aman atau berbahaya untuk dimasukkan ke dalam mulut. Untuk itu sangat penting menjauhkan benda-benda berbahaya seperti baterai, kancing, peniti, koin, atau uang kertas dari area bermain bayi.
Pasang pengaman laci dan pintu untuk mencegah bayi menjelajahi area berbahaya. Gunakan penutup untuk stop kontak dan pelindung sudut meja untuk mencegah cedera.
Yang tidak kalah penting dalam membantu bayi melewati masa oralnya dengan baik adalah membawa bayi ke dokter saat gigi pertamanya sudah tumbuh. Konsultasikan dengan dokter setiap memiliki kekhawatiran terkait dengan perkembangan bayi. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina