Vaksin polio adalah vaksin yang digunakan untuk mencegah poliomyelitis atau penyakit polio. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak dan dalam kasus parah bisa menyebabkan kematian.
Virus polio menyebar terutama melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi. Penyebaran virus polio lebih mungkin terjadi di daerah dengan sanitasi buruk dan akses air bersih yang terbatas. Untuk menghentikan penularan polio, tingkat cakupan vaksinasi harus tetap tinggi.
Efek Samping Umum Vaksin Polio
Sama halnya seperti vaksinasi pada umumnya, vaksin polio juga mungkin menyebabkan efek samping. Efek samping umum vaksin polio yang biasanya tidak memerlukan perhatian medis, di antaranya:
- Memar, nyeri, bengkak di bekas suntikan
- Rewel
- Kehilangan selera makan
- Demam ringan
- Mengantuk
- Muntah
- Sakit kepala
Baca Juga: Ketahui Bedanya Vaksin Polio Tetes (OPV) dan Vaksin Polio Suntik (IPV)
Efek Samping Vaksin Polio yang Perlu Dilaporkan ke Dokter
Selain efek samping umum, Anda perlu mewaspadai efek samping yang lebih serius. Bila mengalami efek samping berikut, segera laporkan ke dokter dan dapatkan evaluasi dari dokter:
- Reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan di wajah, bibir, atau lidah
- Masalah pernapasan
- Perubahan perilaku
- Demam > 38° Celsius
- Menangis tanpa henti selama 3 jam atau lebih
- Kejang
- Tampak sangat lemah atau kelelahan
Tindakan yang Perlu Dilakukan Setelah Mendapatkan Vaksin Polio
Setelah vaksinasi apapun, termasuk polio, selalu perhatikan dan catat gejala efek samping yang muncul. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ada gejala yang dicurigai atau menyebabkan kekhawatiran.
Berikut adalah langkah-langkah yang disarankan bila anak mengalami gejala efek samping vaksin polio.
Efek samping ringan:
- Untuk mengatasi memar, nyeri, atau pembengkakan di tempat suntik, gunakan kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak.
- Pastikan anak mendapatkan cukup cairan dan beristirahat bila anak mengalami demam ringan. Bila perlu, berikan obat penurun demam seperti parasetamol dengan dosis sesuai petunjuk dokter.
- Saat anak kehilangan nafsu makan atau muntah, pastikan anak tetap terhidrasi dan beristirahat. Berikan anak makanan yang mudah dicerna atau makanan dengan tekstur lunak.
Baca Juga: Apa Itu Vaksin Polio Tetes (OPV) dan Efek Sampingnya
Efek samping yang lebih serius:
- Pada efek samping yang lebih serius seperti reaksi alergi yang ditandai ruam kulit, gatal atau gatal-gatal, pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah, masalah pernapasan, segera bawa anak ke unit gawat darurat terdekat.
- Ketika anak mengalami perubahan perilaku atau menangis tanpa henti selama 3 jam atau lebih, segera hubungi dokter untuk mendapatkan saran medis.
- Apabila demam anak > 38° Celsius, berikan obat penurun demam sesuai petunjuk dokter. Tetap pantau suhu tubuh anak dan segera hubungi dokter kembali jika demam tidak turun atau adanya gejala lain yang mengkhawatirkan.
- Anak yang mengalami kejang atau terlihat sangat lemah setelah mendapatkan vaksin polio perlu segera dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit untuk mendapatkan evaluasi segera.
Vaksin polio tetap merupakan alat penting dalam pencegahan penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Konsultasikan dengan dokter apabila Anda memiliki kekhawatiran akan efek samping, anak memiliki riwayat alergi serius, atau anak memiliki kondisi kesehatan tertentu. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina