Gagal Jantung Kronik pada Anak

Bagikan :


Definisi

Gagal jantung kronik merupakan suatu kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah dengan baik untuk memenuhi kebutuhan organ-organ tubuh. Jantung tetap memompa darah, namun tidak seefektif jantung yang sehat. Kondisi ini dapat terjadi pada semua usia, termasuk pada anak-anak. Namun, penyebab gagal jantung pada anak berbeda dengan orang dewasa.

 

Penyebab

Sekitar satu persen dari seluruh bayi yang baru lahir memiliki kelainan jantung bawaan. Kelainan jantung bawaan ini bermacam-macam jenisnya, salah satunya adanya lubang antara jantung bagian kiri dan jantung bagian kanan. Lubang ini menyebabkan darah kaya oksigen dan darah miskin oksigen bercampur. Selain itu, kelainan juga dapat berupa kelainan bentuk pembuluh darah yang menyebabkan percampuran serupa. Kelainan bentuk pembuluh darah ini dapat terjadi di otak atau pada bagian tubuh lainnya.

Masalah lainnya juga dapat berasal dari kelainan katup jantung. Jika katup tidak terbentuk dengan benar, katup tidak dapat menutup sempurna sehingga darah mengalir kembali ke serambi/bilik yang sudah dilewati. Kelainan katup dapat berupa kelainan bawaan, atau kelainan yang dipengaruhi oleh infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Kelainan akibat infeksi ini dapat merusak katup normal. Sebaliknya, kelainan katup dapat berupa katup yang tidak dapat membuka sempurna sehingga meningkatkan tekanan pada serambi/bilik yang menampung darah sebelum melewati katup tersebut.

Selain itu, gagal jantung pada anak juga dapat disebabkan oleh kondisi kurang darah (anemia). Penyebab lainnya dapat berupa virus yang merusak otot jantung normal. Masalah juga dapat berada pada pembuluh darah koroner, yang memperdarahi otot-otot jantung. Masalah ini menyebabkan aliran darah ke otot-otot jantung menurun sehingga otot-otot jantung tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah pada pembuluh darah koroner ini dapat berupa masalah bawaan lahir atau akibat infeksi.

Penyebab gagal jantung lainnya adalah obat-obatan, misalnya obat-obatan untuk menangani kanker yang dapat merusak otot jantung. Tidak hanya itu, gagal jantung dapat pula disebabkan oleh masalah pada aliran listrik jantung. Jantung memiliki aliran listrik yang berfungsi untuk mengatur aliran darah masuk dan keluar jantung. Jika aliran listrik ini kacau akibat kelainan bawaan atau infeksi, jantung dapat memompa terlalu lambat atau terlalu cepat.

Gagal jantung juga dapat disebabkan oleh cedera dada yang parah atau kelainan otot berupa distrofi otot.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko gagal jantung kronik pada anak adalah adanya masalah pada jantung, pembuluh darah, otot, darah, atau cedera. Masalah pada jantung dapat berupa masalah struktur, seperti adanya lubang di antara jantung kiri dan jantung kanan, masalah pada katup jantung yang tidak dapat menutup atau membuka sempurna, atau masalah aliran listrik pada jantung. Sementara itu, masalah pada pembuluh darah dapat berupa kelainan bentuk pembuluh darah, baik pada pembuluh darah koroner atau pembuluh darah di bagian tubuh lainnya. Masalah pada otot dapat berupa kerusakan otot akibat infeksi, kelainan otot, atau konsumsi obat-obatan tertentu. Masalah pada darah terutama adalah anemia yang berkepanjangan.

 

Gejala

Gejala gagal jantung kronik pada anak pada umumnya adalah sebagai berikut:

  • Pembengkakan pada punggung kaki, mata kaki, siku, kelopak mata, dan kadang perut buncit
  • Napas yang terlalu cepat
  • Usaha napas yang terlalu besar atau sesak napas
  • Lelah
  • Mual
  • Tertidur atau terlalu lelah ketika minum ASI atau makan
  • Nafsu makan berkurang
  • Penambahan berat badan yang terlalu cepat meskipun nafsu makan berkurang akibat penumpukan cairan
  • Batuk dan pengumpulan cairan pada paru-paru
  • Sesak napas yang diperburuk oleh aktivitas seperti makan atau minum ASI, berjalan, atau menaiki tangga
  • Penurunan massa otot
  • Sulit bertambah berat badan
  • Perubahan warna dan suhu kulit (dapat menjadi lebih pucat dan dingin, atau merah dan terlalu hangat)

Keparahan gejala tergantung dari kemampuan jantung memompa darah. Selain itu, gejala-gejala ini dapat mirip dengan kondisi medis lainnya, sehingga Anda sebaiknya berkonsultasi pada dokter.

 

Diagnosis

Gagal jantung kronik dapat terdiagnosis melalui beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan berfungsi untuk menentukan adanya gagal jantung serta mencari sumber penyebabnya. Pemeriksaan ini dapat berupa pemeriksaan laboratorium, EKG, atau pencitraan. Pemeriksaan laboratorium dapat berupa pemeriksaan darah lengkap, analisis gas darah, elektrolit, biomarker jantung, fungsi ginjal, dan fungsi hati. Pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan untuk menentukan adanya anemia. Analisis gas darah dilakukan untuk mengetahui kadar oksigen di dalam darah. Pemeriksaan elektrolit merupakan pemeriksaan pada ion-ion yang mengatur keseimbangan cairan pada tubuh dan kerja otot-otot, contohnya kalium dan kalsium. Biomarker jantung adalah zat-zat yang dikeluarkan tubuh apabila terjadi suatu kondisi, misalnya kerusakan otot-otot jantung. Pemeriksaan fungsi ginjal dan fungsi hati diperlukan untuk mengetahui adanya gagal organ yang dipengaruhi oleh pompa jantung.

Pemeriksaan lainnya adalah pemeriksaan elektrokardiografi (EKG). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya masalah pada aliran listrik jantung, yang dapat menjadi penyebab maupun akibat dari gagal jantung.

Sementara itu, pencitraan dapat dilakukan untuk melihat kerja jantung sebagai pompa. Pencitraan ini adalah ekokardiografi, yaitu pemeriksaan jantung menggunakan gelombang suara. Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat mengamati pergerakan ruang-ruang jantung, fungsi katup, serta arah aliran darah kaya oksigen dan miskin oksigen.

 

Tata Laksana

Tata laksana gagal jantung pada anak sangat tergantung oleh usia, kondisi kesehatan, penyebab, keinginan orang tua, serta toleransi pasien terhadap terapi-terapi yang tersedia. Jika gagal jantung disebabkan oleh masalah struktur jantung, pembedahan mungkin diperlukan untuk menangani kondisi anak. Selain itu, alat pacu jantung (pacemaker) dapat digunakan untuk mengatur aliran listrik jantung, jika aliran listriknya bermasalah. Obat-obatan juga dapat digunakan baik sebelum atau sesudah pembedahan.

Obat-obatan yang dapat digunakan selama terapi gagal jantung adalah sebagai berikut:

  • Digoksin. Obat ini dapat memengaruhi aliran listrik pada jantung, yang selanjutnya memengaruhi kontraksi otot-otot jantung
  • Diuretik. Obat ini berfungsi untuk mengeluarkan kelebihan cairan lewat ginjal
  • Diuretik hemat kalium. Obat ini mirip fungsinya dengan diuretik biasa, namun memiliki fungsi lainnya untuk mempertahankan kalium. Kalium merupakan mineral yang sangat penting dan sering ikut keluar dari tubuh bersama dengan cairan apabila seseorang mengonsumsi diuretik
  • Inhibitor angiotensin-converting enzymes (ACE). Obat-obatan ini berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah, sehingga jantung lebih mudah memompa darah ke seluruh tubuh
  • Bloker beta. Obat-obatan ini dapat memperlambat denyut jantung dan menurunkan tekanan darah, sehingga jantung dapat memompa darah dengan lebih efisien

Apabila terapi-terapi di atas tidak memperbaiki kondisi anak Anda, tindakan yang dapat dipertimbangkan adalah cangkok jantung. Sayangnya, prosedur ini belum dapat dilakukan di Indonesia karena sulit dan dapat bersinggungan dengan masalah etika, norma, kepercayaan, dan tradisi.

 

Komplikasi

Gagal jantung kronik pada anak yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan penurunan fungsi jantung lebih jauh lagi. Jika hal ini terjadi, kualitas hidup anak akan semakin buruk sehingga waktu dan biaya perawatan yang dibutuhkan akan meningkat. Jika kondisi sudah tidak tertangani, anak dengan gagal jantung sulit untuk mempertahankan hidup.

 

Pencegahan

Pencegahan gagal jantung kronik yang dapat dilakukan adalah mencegah anemia dan penanganan infeksi. Anemia akibat kekurangan besi dapat dicegah dengan konsumsi makanan kaya zat besi, seperti bayam, hati ayam, daging-dagingan, kacang-kacangan, dan buah-buahan yang dikeringkan. Sementara itu, penanganan infeksi diperlukan untuk mencegah reaksi tubuh yang berlebihan (yang dapat merusak jantung) atau untuk mencegah infeksi menyebar ke jantung. Penanganan infeksi ini dapat berupa infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Jika anak Anda mengalami batuk, pilek, dan radang tenggorokan, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter mengenai terapi. Jika penyakit disebabkan oleh bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik yang perlu dikonsumsi dengan teratur hingga habis.

 

Kapan harus ke dokter?

Jika anak Anda mengalami gejala-gejala mirip gagal jantung seperti pembengkakan tiba-tiba pada kaki, mata kaki, siku, kelopak mata, wajah, perut, sering terinfeksi paru-paru, atau sulit bertumbuh seperti anak normal, Anda dapat berkonsultasi pada dokter. Dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan, salah satunya pemeriksaan pada jantung. Apabila anak Anda memiliki kelainan jantung bawaan, Anda juga dapat berkonsultasi untuk mencegah perburukan kondisi anak Anda.

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 12 April 2023 | 20:25

Heart Failure in Children | Children's Hospital of Philadelphia. (2022). Retrieved 15 April 2022, from https://www.chop.edu/conditions-diseases/heart-failure-children

Heart Failure in Children and Adolescents. (2017). Retrieved 15 April 2022, from https://www.heart.org/en/health-topics/heart-failure/what-is-heart-failure/heart-failure-in-children-and-adolescents

Satou, G. (2019). Pediatric Congestive Heart Failure: Background, Etiology. Retrieved 15 April 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/2069746-overview