• Beranda
  • Penyakit
  • Sering Diremehkan, Ini Gejala Batu Ginjal yang Perlu Anda Ketahui

Sering Diremehkan, Ini Gejala Batu Ginjal yang Perlu Anda Ketahui

Daftar Isi


ADS

287 x 220

Bagikan :


Penyakit batu ginjal adalah salah satu penyakit yang sering diremehkan. Seringkali orang sudah merasakan gejala batu ginjal namun tidak segera ditangani dengan tepat. Akibatnya, banyak yang mengalami infeksi hingga berkembang ke penyakit ginjal lainnya. Untuk itu, penting untuk mengenali gejala dan cara mengatasinya sejak dini.

 

Gejala penyakit batu ginjal

Penyakit batu ginjal adalah kondisi dimana munculnya endapan yang terbentuk dari mineral dan bahan kimia lainnya dalam urin. Endapan ini dapat terbentuk ketika urin menjadi pekat dan mengandung lebih banyak zat pembentuk kristal seperti kalsium, asam urat dan oksalat dibandingkan dengan zat yang dapat dilarutkan oleh cairan pada urin. Selain itu, batu ginjal juga dapat terbentuk ketika urin kekurangan zat yang mencegah kristal untuk saling menempel sehingga batu ginjal lebih mudah terbentuk.

Ukuran batu ginjal juga dapat berbeda-beda pada masing-masing orang. Ada yang berbentuk butiran dan dapat keluar dengan sendirinya, namun ada juga yang berukuran besar dan sulit untuk dikeluarkan lewat urin. Batu ginjal berukuran besar inilah yang menyebabkan rasa sakit pada penderita batu ginjal.

 

Nah, agar Anda lebih waspada dengan penyakit batu ginjal, berikut ini gejala batu ginjal yang perlu Anda ketahui:

 

  1. Nyeri di beberapa bagian tubuh

Rasa nyeri akibat batu ginjal umumnya terasa di bagian pinggang bawah, punggung, perut, tulang rukuk dan sekitar selangkangan. Opini dari banyak pasien yang mengalaminya, nyeri akibat batu ginjal, dikatakan sebagai nyeri terburuk yang pernah dialami dalam hidup seseorang. Nyeri ini mulai terasa ketika batu ginjal bergerak ke arah ureter sehingga menyebabkan penyumbatan di ureter dan memberi tekanan pada ginjal.

  1. Nyeri saat buang air kecil

Rasa nyeri saat buang air kecil sering dirasakan para pengidap batu ginjal. Nyeri yang dirasakan mirip dengan rasa terbakar atau rasa tak nyaman dan tajam seperti ditusuk-tusuk. Dalam kondisi medis rasa ini disebut disuria.

  1. Ada darah di dalam urin

Pada orang normal, warna urin umumnya berwarna kuning pucat atau bening. Namun pada orang dengan batu ginjal, warna urin bisa berubah menjadi merah terang, merah muda hingga kecoklatan atau yang disebut dengan hematuria, atau adanya darah di dalam urin.

Kondisi ini terjadi ketika ada luka yang disebabkan oleh batu ginjal ketika melewati saluran kencing atau ureter. Batu ginjal dapat menyebabkan luka dan iritasi. Tak hanya itu, biasanya darah segar akan ikut keluar ketika Anda buang air kecil. Namun, hal ini tergantung pada beratnya pendarahan yang dialami. Karenanya, sebaiknya Anda tidak meremehkan gejala perubahan warna urin yang berubah menjadi kemerahan atau kecoklatan.

  1. Urin tampak keruh, berbau atau berbusa

Pada penderita batu ginjal yang berat, urin yang keluar dapat tampak keruh dan berbau. Hal ini disebabkan oleh adanya nanah yang muncul dari bakteri penyebab infeksi saluran kemih.

Tanda infeksi lainnya adalah munculnya busa pada urin yang dikeluarkan. Busa dapat muncul akibat infeksi saluran kemih karena serpihan dari batu ginjal dan perubahan pada konsentrasi kepekatan urin.

  1. Demam

Demam adalah tanda umum ketika tubuh mengalami infeksi atau peradangan. Salah satu gejala infeksi batu ginjal juga dapat disertai demam. Terkadang infeksi ini disertai mual dan muntah pada wanita. Infeksi pada saluran ginjal juga terkait dengan hubungan saraf dan saluran pencernaan sehingga menimbulkan mual dan muntah.

 

Itulah beberapa gejala batu ginjal yang sering muncul namun juga sering diabaikan. Jika Anda merasakan satu atau beberapa gejala di atas dan disertai gaya hidup yang kurang minum dan sering menahan buang air kecil, maka sebaiknya segera periksakan diri untuk pemeriksaan gejala awal batu ginjal. Jika dideteksi sejak dini sebelum batu ginjal semakin membesar, penyakit batu ginjal dapat diatasi dengan memperbanyak minum air putih dan obat-obatan tanpa perlu operasi.

 

Writer: Ratih

Edited by: dr. Anita Larasati Priyono

Last Updated: 25-June-2021

 

Sumber:

  1. Mitchell T, Kumar P, Reddy T, Wood KD, Knight J, Assimos DG, Holmes RP. Dietary oxalate and kidney stone formation. Am J Physiol Renal Physiol. 2019 Mar 1;316(3):F409-F413. doi: 10.1152/ajprenal.00373.2018. Epub 2018 Dec 19. PMID: 30566003; PMCID: PMC6459305.
  2. Corbo J, Wang J. Kidney and Ureteral Stones. Emerg Med Clin North Am. 2019 Nov;37(4):637-648. doi: 10.1016/j.emc.2019.07.004. Epub 2019 Aug 19. PMID: 31563199.
  3. Shadman A, Bastani B. Kidney Calculi: Pathophysiology and as a Systemic Disorder. Iran J Kidney Dis. 2017 May;11(3):180-191. PMID: 28575878.