• Beranda
  • Penyakit
  • Apa Saja Gejala Tuberkulosis (TBC) yang Perlu Diwaspadai?

Apa Saja Gejala Tuberkulosis (TBC) yang Perlu Diwaspadai?

Bagikan :


Penyakit TBC atau tuberkulosis adalah salah satu penyakit infeksi bakteri menular yang memiliki angka kematian tinggi di beberapa bagian dunia termasuk Indonesia. Penyakit TBC menyerang sistem pernapasan di paru. Jika tidak ditangani dengan benar, TBC dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. Untuk lebih meningkatkan kewaspadaan pada TBC, berikut ini ulasan mengenai gejala TBC yang perlu diwaspadai.

Apa saja gejala penyakit TBC (Tuberkulosis)?

Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri bernama Mycobacterium tuberculosis. Penularan TBC dapat terjadi ketika menghirup bakteri yang terkontaminasi bakteri TBC, lalu bakteri akan menginfeksi paru. Bakteri kemudian dapat hidup di paru dan membentuk dinding perekat bernama granuloma. Jika bakteri tidak berkembang biak dan menginfeksi, kondisi ini disebut TB laten.

Namun, jika sistem kekebalan tubuh tidak dapat menahan perkembangan bakteri, maka bakteri akan aktif dan menginfeksi. Kondisi ini disebut penyakit TB paru aktif dan orang yang terinfeksi akan mengalami sejumlah gejala. Beberapa gejala TBC di antaranya:

1. Batuk terus-menerus

Bakteri yang bersarang di paru dapat menyebabkan gangguan pernapasan berupa batuk terus-menerus. Batuk adalah mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari penyebab infeksi. Infeksi ini akan menyebabkan produksi lendir berlebih sehingga menyebabkan batuk berdahak. Pada beberapa kasus, TBC juga dapat ditandai dengan gejala batuk yang disertai darah serta nyeri di dada.

2. Nyeri dada dan sesak napas

Infeksi bakteri di paru dapat disertai dengan produksi lendir berlebih di paru. Selain lendir, paru pasien juga dapat dipenuhi sel mati akibat serangan bakteri TBC, sehingga menghambat keluar masuknya udara. Hal ini menyebabkan pasien TBC mengalami sesak napas yang disertai dengan nyeri dada.

3. Berkeringat di malam hari

Salah satu gejala khas dari TBC selain batuk yang tak kunjung sembuh adalah munculnya keringat berlebih di malam hari. Gejala ini muncuk akibat reaksi tubuh untuk melawan bakteri penyebab TBC. Selain keringat dingin, kondisi ini biasanya juga disertai dengan nyeri di bagian sendi dan tubuh yang lemas.

4. Demam

Demam pada TBC adalah tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang melawan bakteri. Umumnya, demam yang dirasakan dapat hilang lalu muncul lagi dalam beberapa waktu. Pada TBC, demam juga dapat berlangsung lebih dari 3 minggu.

5. Berat badan turun drastis

Pada penderita TBC, berat badan dapat turun drastis karena penderita umumnya tidak nafsu makan dan tubuhnya sedang berusaha melawan penyakit kronis. Selain itu, batuk yang terus-menerus juga dapat menjadi alasan pasien kesulitan menelan makanan.

 

Mengingat TBC paru sangat berbahaya dan dapat berkembang ke organ tubuh yang lain, maka penting untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala TBC. Dokter kemudian akan melakukan serangkaian tes seperti tes mantoux (pada anak), tes rontgen dada, dan pemeriksaan laboratorium lainnya untuk menegakkan diagnosis. Setelah diagnosis keluar, maka pasien diharapkan menaati aturan pengobatan TBC agar pasien sembuh dengan baik.

 

Writer: Ratih

Edited By: dr. Ayu Munawaroh

Last Updated: 24-Jun-2021

 

Sumber:

  1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Tuberkulosis. 2019.
  2. Centers for Disease Control and Prevention. Tuberculosis (TB). Available from: https://www.cdc.gov/tb/topic/basics/signsandsymptoms.htm.