Iskemia Tungkai

Gambaran iskemia tungkai yang terjadi secara akut.

Bagikan :


Definisi

Iskemia tungkai adalah penurunan aliran darah ke jaringan kaki akibat gangguan pada pembuluh darah arteri kaki. Penurunan aliran darah ini menyebabkan kapasitas pertukaran oksigen jaringan menurun secara drastis dalam waktu cepat. Iskemia tungkai termasuk ke dalam penyakit arteri perifer, yaitu gangguan pada pembuluh darah arteri di tepi tubuh seperti tungkai. Iskemia tungkai merupakan tahap lanjut dari perburukan penyakit arteri perifer. 

Penurunan aliran darah ini juga dapat terjadi di bagian tubuh lainnya, seperti, jantung dan otak. Jika aliran darah ke suatu organ terhambat, jaringan atau organ tersebut tidak akan mendapat oksigen yang cukup untuk menjalankan fungsinya. Jika hal ini terjadi dalam waktu lama, fungsi bagian tubuh tersebut akan terganggu, bahkan bisa mengalami kerusakan atau kematian jaringan pada organ yang terkena. Jika kerusakan atau kematian jaringan terjadi pada organ vital, seperti otak atau jantung, maka pasien bisa mengalami kondisi yang berbahaya, seperti stroke atau serangan jantung.

Iskemia tungkai ada yang bersifat akut dan kronik. Akut berarti terjadi secara mendadak atau baru-baru saja, sementara kronik berarti perkembangan penyakitnya berlangsung dalam waktu yang lama. Iskemia tungkai akut memerlukan penanganan segera untuk menyelamatkan tungkai yang terkena. Pada sumbatan pembuluh darah yang terjadi secara akut, tubuh belum membuat persiapan untuk mengatasi kejadian mendadak ini. Sementara pada iskemia tungkai kronik dimana sumbatan pembuluh darah terjadi secara perlahan, tubuh telah membuat pembuluh darah kolateral sebagai alternatif aliran darah yang dapat mengurangi keparahan kerusakan jaringan.

Meskipun masih sedikit informasi tentang kejadian iskemia tungkai akut pada populasi umum, diperkirakan kejadiannya mencapai 14 per 100.000 orang atau 1-1,5 orang per tahun. Angka kematiannya mencapai 30 hari dan amputasi dilaporkan mencapai 15%. Apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, iskemia tungkai dapat menyebabkan amputasi pada tungkai yang terkena hingga menyebabkan kematian akibat racun radikal bebas dari sel yang mati telah mengganggu metabolisme tubuh. Meskipun pembuluh darah vena juga bisa mengalami penyumbatan, namun kondisi ini jarang terjadi dibandingkan dengan penyumbatan pada pembuluh darah arteri. 

 

Penyebab

Iskemia paling sering terjadi akibat aterosklerosis, yaitu pengerasan dan penyempitan pembuluh darah akibat menumpuknya deposit lemak yang disebut dengan plak kolesterol. Proses ini berkembang dalam waktu yang lama dan mengakibatkan terhambatnya aliran darah. Penumpukan plak ini terjadi secara perlahan sehingga jarang disadari oleh penderitanya.

Plak di pembuluh darah bisa pecah dan membentuk gumpalan darah (trombus). Gumpalan darah bisa menyumbat aliran darah secara tiba-tiba. Sumbatan dapat bersifat total atau sebagian. Gumpalan darah juga dapat terlepas (emboli) dan menyumbat pembuluh darah di bagian tubuh lain.

Gumpalan darah yang menyumbat pembuluh arteri juga dapat terjadi karena adanya:

  • Cedera pembuluh darah arteri
  • Diseksi arteri atau robeknya dinding arteri
  • Penyempitan pembuluh darah
  • Kelainan penggumpalan darah
  • Pemasangan stent atau ring pada pembuluh arteri

 

Faktor Risiko

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena iskemia tungkai antara lain:

  • Penyakit atau gangguan medis tertentu, seperti:
    • Diabetes
    • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
    • Kadar kolesterol yang tinggi, khususnya trigliserida
    • Obesitas
    • Gangguan pembekuan darah
    • Anemia sel sabit, dimana sel darah penderitanya menjadi keras dan lengket, berbentuk seperti huruf C, yang membuat sel darah sulit melewati pembuluh darah kecil dan mudah mati
    • Penyakit jantung
    • Tumor
    • Kelainan otot atau tulang
    • Kelainan darah
    • Gagal ginjal
    • Vaskulitis, kondisi peradangan pembuluh darah yang membuat dinding pembuluh menebal dan menyempit 
  • Kondisi imobilisasi, dimana seseorang tidak bergerak aktif dalam jangka waktu lama, hal ini bisa disebabkan karena penyakit seperti kelumpuhan, cedera berat, dll.
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Penggunaan narkoba
  • Cedera
  • Kurang olahraga
  • Obesitas
  • Riwayat keluarga mengalami aterosklerosis

 

Gejala

Gejala iskemia tungkai berkembang dalam hitungan jam hingga hari. Gejala iskemia tungkai yang khas dikenal dengan enam P, yaitu:

  • Pain (nyeri)
  • Pallor (pucat)
  • Paralysis (kelumpuhan)
  • Pulselessness (nadi teraba lemah)
  • Paresthesia (rasa kebas)
  • Poikilothermia (suhu dingin yang berbeda dengan anggota tubuh lain)

Enam P di atas pada pasien iskemia tungkai bisa bermanifestasi sebagai gejala-gejala berikut:

  • Nyeri tungkai, termasuk saat beristirahat
    • Nyeri cenderung hebat, terkadang sampai mengganggu tidur
    • Nyeri umumnya mereda saat Anda menggantung kaki di ujung tempat tidur atau setelah Anda berjalan
  • Telapak kaki nyeri atau mati rasa
  • Kaki teraba lebih dingin dibandingkan bagian tubuh lainnya
  • Kaki lemah
  • Kulit tungkai tampak halus, mengkilat, dan menghitam
  • Penebalan kuku kaki
  • Luka sulit sembuh

 

Diagnosis

Dokter mendiagnosis iskemia tungkai berdasarkan pemeriksaan gejala, riwayat kesehatan pasien, serta pemeriksaan fisik pada tungkai. Pemeriksaan fisik yang penting dilakukan untuk menilai denyut nadi atau pembuluh arteri di pergelangan kaki dan di belakang lutut. Dokter juga akan mendengar bunyi bising pada pembuluh darah arteri tersebut dengan bantuan stetoskop. Bunyi bising yang terdengar bisa disebabkan oleh proses aterosklerosis, yaitu terbentuknya plak-plak kolesterol dalam pembuluh darah yang dapat membuat pembuluh darah menjadi sempit. 

Dokter juga dapat menyarankan dilakukannya pemeriksaan penunjang seperti:

  • Pemeriksaan ankle-brachial index, untuk membandingkan tekanan darah lengan dan kaki. Tes dilakukan dengan mengukur tekanan darah pada pergelangan kaki dan dibandingkan dengan tekanan darah pada tangan
  • USG Doppler, untuk menilai arah dan kecepatan aliran darah di dalam pembuluh arteri. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai jika terdapat penyumbatan pada pembuluh arteri tungkai
  • Angiografi, prosedur yang dilakukan untuk mendeteksi kelainan pembuluh darah
  • CT angiografi, pemeriksaan pencitraan ini mengombinasikan CT scan dengan penyuntikan cairan kontras ke dalam pembuluh darah, agar gambaran pembuluh dan jaringan bisa terlihat jelas
  • MR angiografi, pemeriksaan pencitraan ini menggunakan gelombang suara dan bahan kontras untuk mengevaluasi pembuluh darah 

 

Tata Laksana

Iskemia tungkai tidak dapat sembuh dengan sendirinya dan memerlukan penanganan segera untuk mencegah semakin meluasnya jaringan yang mati, menyelamatkan sebanyak mungkin sel tubuh yang sehat, dan mengurangi komplikasi. Waktu emas (golden hour) untuk menyelamatkan tungkai adalah sekitar 6 jam sebelum terjadi kerusakan jaringan dan organ yang menetap.

Pengobatan iskemia tungkai bertujuan untuk memperbaiki aliran darah pada tungkai yang terkena. Dokter dapat memberikan obat untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah ke tungkai menjadi lancar kembali. Dokter juga dapat menyuntikkan obat pengencer darah untuk menangani gumpalan darah yang menyumbat pembuluh darah. Pemberian obat untuk mencegah komplikasi juga diperlukan, seperti menggunakan obat penurun kolesterol (statin), obat darah tinggi, obat diabetes, dan obat pencegah terbentuknya gumpalan darah.

Jika pemberian obat tidak efektif, dokter dapat melakukan tindakan lain, seperti angioplasti dan pemasangan stent atau ring untuk melebarkan pembuluh arteri yang menyempit, serta operasi bypass. Ketika tungkai yang mengalami iskemia dinilai sudah tidak dapat dipertahankan karena jaringan tungkai sudah mati, mungkin diperlukan amputasi untuk mencegah perburukan kondisi pasien.

 

Komplikasi

Komplikasi iskemia tungkai yang dapat terjadi antara lain:

  • Luka sulit sembuh
  • Infeksi berat pada tungkai
  • Kematian jaringan tungkai
  • Amputasi
  • Pasien dengan iskemia tungkai juga biasanya memiliki aterosklerosis di bagian tubuh lain, sehingga beresiko juga mengalami stroke atau serangan jantung

Iskemia akut dapat berkembang ke tahap lanjut hanya dalam waktu 2 minggu dengan risiko kematian mencapai 15-20% karena penyakit iskemia lain yang terjadi bersamaan seperti serangan jantung atau stroke. 

 

Pencegahan

Iskemia dapat dicegah dengan menghindari risiko terjadinya aterosklerosis. Pencegahan tersebut adalah dengan melakukan gaya hidup sehat, seperti:

  • Mengonsumsi makanan sehat, bergizi lengkap, dan seimbang
  • Makan banyak buah dan sayuran
  • Olahraga rutin
  • Mengelola stres
  • Berhenti merokok
  • Mengontrol penyakit penyerta seperti diabetes, darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi
  • Periksa kesehatan ke dokter secara berkala jika memiliki penyakit yang meningkatkan risiko terbentuknya penggumpalan darah atau aterosklerosis

 

Kapan Harus ke Dokter?

Iskemia tungkai bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, segera cari pertolongan medis jika Anda merasa dingin pada kedua kaki, terutama pada ujung-ujung jari kaki; jari dan kaki berwarna kebiruan; atau terdapat mati rasa pada kaki.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Aprilia Dwi Iriani
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 03:46

Lower limb ischemia. (2020). Retrieved 15 April 2022, from https://www.ebm-guidelines.com/ebmg/ltk.free?p_artikkeli=ebm00101#sz6z

Mitchell ME, Carpenter JP. (2020). Clinical features and diagnosis of acute lower extremity ischemia. Retrieved 15 April 2022, from https://www.uptodate.com/contents/clinical-features-and-diagnosis-of-acute-lower-extremity-ischemia#H6

Obara H, Matsubara K, Kitagawa Y. (2018). Acute limb ischemia. Retrieved 15 April 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6326052/

Olinic DM, Stanek A, and Olinic M. (2019). Acute limb ischemia: an update on diagnosis and management. Retrieved 15 April 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6723825/