• Beranda
  • Penyakit
  • Kenali Beberapa Penyebab Keringat Dingin dan Cara Mengatasinya

Kenali Beberapa Penyebab Keringat Dingin dan Cara Mengatasinya

Daftar Isi


ADS

287 x 220

Bagikan :


Apakah Anda pernah tiba-tiba dikejutkan dengan keringat dingin dan rasa lemas sekujur tubuh? Anda tidak sendiri. Banyak orang mengalami keringat dingin tiba-tiba, di malam hari atau di tengah aktivitas siang hari.

Keringat normalnya dihasilkan kelenjar keringat ekrin, sebagian besar kandungannya adalah air. Fungsi utamanya untuk mendinginkan tubuh setelah melakukan aktivitas yang membakar kalori. Ketika udara panas membuat keringat bercucuran, keringat yang dihasilkan ini berasal dari kelenjar keringat apokrin, yang juga berperan saat demam.

Keringat dingin umumnya muncul karena kondisi stres dan kecemasan, namun ada beberapa hal lain juga yang menjadi pemicunya. Dilansir Medical News Today, beberapa kondisi berikut seringkali memicu munculnya keringat dingin.

Problem kecemasan

Salah satu problem kecemasan yang perlu mendapatkan terapi adalah panic attack. Rasa panik berlebihan yang tiba-tiba datang ini bisa memicu produksi keringat dingin. Sebenarnya keringat ini adalah respon tubuh untuk membantu menenangkan diri Anda, namun Anda tetap harus mendapatkan bantuan terapi untuk mengatasi serangan panic attack agar tidak menimbulkan bahaya di masa depan.

Rasa sakit dan syok

Keringat dingin disertai rasa sakit karena cedera atau kecelakaan ditandai dengan peningkatan detak jantung dan tekanan darah rendah. Kondisi ini membutuhkan bantuan medis secepatnya karena syok yang dialami bisa memicu kondisi yang memburuk.

Serangan jantung

Keringat dingin juga bisa menjadi salah satu gejala serangan jantung. Ketika Anda merasa napas sesak dan pendek, tangan dan seluruh tubuh berkerigat, ada tekanan di dada, segeralah minta bantuan medis.

Hipoksia

Hipoksia adalah kondisi saat tubuh Anda kekurangan oksigen. Hipoksia bisa terjadi karena kecelakaan, saluran napas terhambat, keracunan, reaksi alergi atau karena problem pernapasan. Hipoksia seringkali disertai keringat dingin, dan di sinilah Anda membutuhkan pertolongan medis secepatnya.

Hipoglikemia

Hipokligemia atau turunnya glukosa darah dalam tubuh terjadi apabila gula darah Anda turun di bawah angka normal. Kondisi ini kerap dialami penderita diabetes.

Infeksi

Keringat dingin juga bisa mengindikasikan infeksi di dalam tubuh, misalnya seperti infeksi TBC atau HIV.

Menopause

Dilansir Healthline, menopause disebabkan oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron yang mempengaruhi siklus menstruasi. Kondisi ini biasanya diawali dengan rasa panas serta keringat dingin.

Hipotensi

Hipotensi bisa terjadi ketika tekanan darah Anda turun di bawah angka normal. Biasanya dialami oleh mereka yang kelelahan atau kurang tidur. Hal ini dipicu karena otak dan organ lain di dalam tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen.

Pingsan

Keringat dingin juga paling sering muncul sebagai gejala pingsan. Otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga menyebabkan Anda seketika mengalami dehidrasi, berkeringat dingin, lelah, kaki lemas, dan detak jantung berdegup cepat.

Tidak ada obat khusus untuk mengatasi keringat dingin, karena pada dasarnya keringat dingin muncul sebagai respon atas tubuh. Agar otak dan tubuh mendapatkan asupan oksigen yang cukup, lakukan olahraga rutin setiap minggu, hindari kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol. Meditasi dan yoga juga bisa Anda coba untuk mengatasi kecemasan dan memberikan tubuh rasa rileks sehingga suplai oksigen dapat tercukupi.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 17:43

Danielle Dresden. 2018. What to do about cold sweats. Medical News Today. Available from : https://www.medicalnewstoday.com/articles/320713

 

Tim Jewell. 2018. What Causes Cold Sweats and What Can You Do About It? Healthline. Available from : https://www.healthline.com/health/cold-sweats#is-it-a-heart-attack