Ketahui Nyeri Haid Yang Normal dan Tidak Normal

Daftar Isi


ADS

287 x 220

Bagikan :


Nyeri haid (dysmenorrhea) adalah nyeri berdenyut-denyut di bagian bawah perut yang biasanya terjadi pada saat haid. Bagi sebagian wanita, hal ini bisa sangat mengganggu, terutama yang sampai menyebabkan tak bisa beraktivitas normal.

Nyeri haid seringkali menyerang di hari pertama hingga ketiga saat haid dimulai. Gejala seperti mual, kelelahan, sakit kepala, pusing juga sering menyertai dan menambah ketidaknyamanan tubuh.

Beberapa nyeri haid yang Anda rasakan bisa jadi memang nyeri normal, sama seperti yang dirasakan orang lain. Namun, beberapa di antaranya mengindikasikan penyakit yang mungkin Anda derita. Dilansir Healthline, inilah penyakit yang perlu diwaspadai apabila nyeri haid terus menerus hadir setiap bulannya.

Endometriosis

Adalah kondisi di mana sel-sel yang menyerupai lapisan rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Hal ini ditunjukkan apabila Anda mengalami nyeri haid terus menerus selama 7 hari dan tidak mereda. Gejalanya juga sering diserai sakit dengan pendarahan haid yang hebat, sakit pada organ gastrointestinal, sulit hamil, sakit saat bersenggama, sakit ketika buang air besar.

Polycystic ovary syndrome (PCOS)

Setidaknya 1 dari 10 wanita mengalami PCOS, di mana hormon androgen di dalam tubuh tinggi dan haid datang tidak teratur. PCOS menyebabkan pendarahan haid hebat, haid yang berlangsung lebih lama, naik atau turunnya berat badan secara drastis, jerawat, adanya bulu di wajah dan tubuh yang berlebihan.

Fibroid

Fibroid adalah pertumbuhan benda masa padat yang sifatnya non-kanker di luar rahim. Ukurannya beragam, bisa kecil atau besar dan dapat membuat rahim menjadi besar.

Terkadang tidak ada gejala pada fibroid, namun umumnya fibroid disertai dengan rasa sakit di bagian pinggang, nyeri kaki, pendarahan haid hebat, sembelit, sering buang air kecil, sulit mengosongkan kandung kemih.

Pelvic inflammatory disease (PID)

Dikenal juga sebagai infeksi menular seksual, seperti klamidia, gonorrhea, karena penyebabnya adalah infeksi bakteri pada organ reproduksi wanita.

Nyeri panggul adalah gejala yang paling utama pada PID, dan dapat menyebabkan rasa sakit saat bersenggama, pendarahan, aroma tidak sedap pada vagina, rasa terbakar saat buang air kecil, demam, adanya bercak keputihan.

Stenosis serviks

Kondisi di mana leher rahim tertutup sehingga mencegah darah haid keluar dari tubuh. Hal ini memicu haid yang sedikit dan tidak teratur.

Adenomiosis

Terjadi ketika jaringan endometrium yang melapisi rahim tumbuh menjadi otot-otot rahim sehingga menyebabkan penebalan rahim. Hal ini dapat memicu rahim tumbuh dua hingga tiga kali dari ukuran normal.

Ketika Anda mengalami gejala-gejala di atas, ada baiknya Anda melakukan konsultasi dan tes sehingga Anda bisa mencegah kondisi memburuk. Sebagian di antaranya bisa disembuhkan apabila diketahui lebih cepat. Jadi, jangan takut untuk melakukan pemeriksaan di dokter kandungan Anda ya.

 

Writer: Agatha

Edited By: dr. Ayu Munawaroh

Last Updated: 15-Sep-2021

 

Sumber:

  1. Santos-Longhurst A. How to Handle Severe Menstrual Cramps (2019). Available from: https://www.healthline.com/health/severe-menstrual-cramps.
  2. Mayo Clinic. Menstrual cramps (2020). Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/menstrual-cramps/symptoms-causes/syc-20374938.
  3. Cornforth T. How Menstrual Cramps Are Diagnosed (2021). Available from: https://www.verywellhealth.com/when-you-see-a-doctor-for-menstrual-cramps-expect-this-2721895.