Ketahui Penyebab Obesitas dan Bahayanya Bagi Kesehatan

Daftar Isi


ADS

287 x 220

Bagikan :


Obesitas bukan hanya tentang kegemukan, obesitas adalah problem kesehatan kompleks yang disebabkan banyak faktor, baik perilaku, genetik, perubahan hormon dan lain sebagainya.

CDC mengatakan bahwa obesitas adalah masalah yang serius karena berhubungan dengan kondisi mental yang buruk, dan menyebabkan penurunan kualitas hidup. Obesitas juga disebut salah satu penyebab utama kematian di dunia, selain diabetes, penyakit jantung, stroke, dan kanker.

Indeks Massa Tubuh (IMT) orang Indonesia agak berbeda dengan Indeks Massa Tubuh yang digolongkan secara internasional. Berikut ini panduan IMT orang Indonesia berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

  • < 17,0 = Kekurangan berat badan tingkat BERAT atau kurus
  • 17,0 - 18,4 = Kekurangan berat badan tingkat RINGAN atau kurus
  • 18,5 - 25,0 = Normal
  • 25,1 - 27,0 = Kelebihan berat badan tingkat RINGAN atau gemuk
  • > 27,0 = Kelebihan berat badan tingkat BERAT atau gemuk

Obesitas disebabkan beberapa faktor seperti faktor genetik, perilaku, metabolisme, hormonal, dan asupan kalori berlebih. Penderita obesitas umumnya makan lebih banyak kalori namun mudah merasa lapar, adakalanya perilaku makan berlebih disebabkan karena kelelahan atau stres yang dialami.

Dilansir Mayo Clinic, inilah beberapa hal yang bisa menyebabkan obesitas:

Faktor genetik

Cek riwayat keluarga, karena faktor genetik adalah penyumbang alasan pertama seseorang mengalami obesitas. Genetik memegang peranan penting bagaimana efisiensi tubuh dalam mengkonversi makanan menjadi energi, bagaimana tubuh mengatur napsu makan, dan bagaimana tubuh membakar kalori ketika berolahraga.

Diet tidak sehat

Diet dengan kalori tinggi dan kekurangan serat dari buah dan sayur menyebabkan kenaikan berat badan. Apalagi kalau dilengkapi dengan minuman tinggi kalori, semakin mudahlah berat badan naik dalam waktu yang singkat.

Kalori dari minuman

Tak hanya makanan, kalori juga dapat disumbangkan oleh minuman terutama yangn tinggi kandungan gula seperti soft drink. Tingginya kalori tersebut tidak membuat Anda merasa kenyang, setelah dahaga dipuaskan, maka Anda akan cenderung mengonsumsi makanan lain dan menumpuklah kalori di dalam tubuh dalam jumlah berlebihan.

Aktivitas pasif

Jika tubuh kurang bergerak dan berolahraga, kalori yang dibakar tentunya juga tidak banyak. Inilah mengapa walaupun porsi makan tidak terlalu banyak, namun berat badan juga tak kunjung turun.

Pengobatan

Beberapa jenis pengobatan dapat memicu kenaikan berat badan dan obesitas. Misalnya obat antidepresi, obat anti kejang, obat diabetes, antipsikotik, steroid dan penghambat beta (beta blockers).

Kondisi sosial ekonomi

Kondisi sosial ekonomi juga menjadi salah satu faktor penyebab obesitas. Cara memasak, akses pada makanan sehat, kegiatan yang dilakukan dapat mempengaruhi naiknya berat badan.

Usia

Obesitas sebenarnya bisa dialami siapa saja, tak hanya orang dewasa namun juga anak-anak. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, ada perubahan hormon, aktivitas semakin menurun, inilah yang memicu obesitas. Selain itu, adanya degenerasi otot juga menurunkan metabolisme tubuh, sehingga mengurangi kemampuan tubuh membakar kalori.

Selain faktor di atas, ada beberapa faktor penyebab obesitas yang menyumbangkan angka yang kecil, seperti kehamilan, berhenti merokok, kekurangan tidur, stress, bakteri di dalam tubuh.

Obesitas tidak dapat dianggap sepele karena adanya resiko kondisi kesehatan yang buruk yang dapat disebabkan, seperti:

  • Penyakit jantung dan stroke
  • Diabetes tipe 2
  • Kanker
  • Masalah pencernaan
  • Sleep apnea
  • Osteoarthritis
  • Perburukan saat terinfeksi Covid-19

Tak boleh disepelekan dan dianggap sebagai hal yang biasa, bila Anda mengalami obesitas ada baiknya Anda melakukan konsultasi dengan dokter agar mendapatkan solusi terbaik.

 

Writer: Agatha

Edited By: dr. Ayu Munawaroh

Last Updated: 08-Oct-2021

 

Sumber:

  1. Mayo Clinic. Obesity (2021). Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obesity/symptoms-causes/syc-20375742.
  2. CDC. Adult Obesity Causes & Consequences. Available from: https://www.cdc.gov/obesity/adult/causes.html.
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tabel Batas Ambang Indeks Massa Tubuh (2019). Available from: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographicp2ptm/obesitas/tabel-batas-ambang-indeks-massa-tubuh-imt.