Kulit Kering

Gambaran kulit kering dan mengelupas.

Bagikan :


Definisi

Kulit kering atau yang juga dikenal dengan istilah medis xeroderma, merupakan kondisi kulit yang tidak nyaman dan ditandai dengan adanya sisik, kulit yang kasar, pengelupasan kulit, dan kulit yang pecah. Kulit yang kering dapat terasa gatal, sehingga berisiko luka bila digaruk dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Kulit kering dapat terjadi karena beberapa kondisi atau alasan tertentu. Anda mungkin saja memiliki kulit kering secara alamiah. Meskipun demikian, kulit kering juga dapat terjadi pada orang-orang dengan kondisi kulit berminyak karena sebab tertentu.

Kulit kering dapat terjadi di permukaan kulit tertentu di bagian tubuh Anda, bervariasi dari orang ke orang. Umumnya kulit kering dapat terjadi di tangan, lengan, dan kaki. Permukaan kulit tangan dapat menjadi kering oleh berbagai hal, seperti karena penggunaan hand sanitizer, cuci tangan terlalu sering, sinar matahari, cuaca yang dingin atau kering, dan lain-lain.

Pada kebanyakan kasus, perubahan pola hidup dan pelembap yang dijual bebas dapat membantu untuk memperbaiki kulit kering. Meskipun demikian, apabila kulit kering tidak kunjung membaik, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter terdekat.

 

Penyebab

Kulit kering dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti faktor-faktor luar dari lingkungan, penyakit kulit yang diderita, diet atau makanan yang dikonsumsi, obat-obatan, serta kondisi medis lainnya. 

Faktor Eksternal

  • Terlalu sering mandi dengan air panas
  • Memakai sabun alkalin atau yang bersifat basa
  • Faktor lingkungan, seperti cuaca yang dingin, kelembapan udara yang rendah, paparan sinar matahari yang kuat
  • Sering terpapar dengan bahan kimia iritan

Penyakit Kulit

Kulit kering yang berlebihan hingga menurunkan kualitas hidup seseorang dapat disebabkan oleh psoriasis (penyakit kulit akibat autoimun) dan dermatitis (penyakit kulit yang meradang). Dermatitis terbagi menjadi beberapa kelompok. Dermatitis kontak dapat terjadi saat kulit terpapar dengan sesuatu sehingga menyebabkan peradangan setempat. Dermatitis kontak iritan terjadi apabila kulit terkena zat kimia yang bersifat iritasi seperti pemutih. Di sisi lain, dermatitis kontak alergi dapat terjadi jika kulit terkena allergen tertentu seperti nikel.

Dermatitis seboroik terjadi saat kulit menghasilkan minyak terlalu banyak. Hal ini menyebabkan bercak merah dan bersisik terutama di kulit kepala. Dermatitis atopi juga dikenal dengan eksim merupakan kondisi kulit kronis yang menyebabkan bercak bersisik dan kering dan umumnya terjadi pada anak-anak.

Penyakit Internal

Kulit kering juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi atau penyakit medis tertentu, seperti:

  • Diabetes mellitus
  • Gangguan kelenjar tiroid
  • Gagal ginjal
  • Dehidrasi
  • Malnutrisi
  • Perubahan hormon pada kehamilan atau menopause, dll.

Gangguan Psikiatri

  • Gangguan obsesif kompulsif
  • Gangguan makan seperti anoreksia
  • Penyalahgunaan alkohol atau narkoba

 

Faktor Risiko

Pengenalan mengenai beberapa faktor risiko sangat berperan penting dalam pencegahan hingga pengobatan kulit kering. Semua orang dapat saja berisiko mengalami kulit kering. Namun, ada beberapa faktor risiko yang lebih menentukan apakah anda akan mengalami kulit kering atau tidak di masa depan.

Beberapa faktor risiko tersebut di antaranya usia, riwayat penyakit, musim atau cuaca, atau kebiasaan mandi. Usia yang lebih tua di atas 60 tahun cenderung akan mengalami kulit kering, karena kelenjar minyak lebih sedikit menghasilkan minyak pada permukaan kulit sehingga kulit dapat menjadi kering. Orang-orang yang pernah mengalami eksim atau ditemukan  dermatitis kontak alergi pada anggota keluarga akan lebih berisiko untuk memiliki kulit kering. Lingkungan dengan kelembapan yang rendah dapat membuat kulit menjadi kering. Kebiasaan mandi yang terlalu sering atau mencuci dengan air panas dapat meningkatkan risiko kulit kering.

 

Gejala

Beberapa gejala yang dapat muncul pada kulit kering antara lain:

  • Kulit menjadi bersisik dan tekstur kulit menjadi kasar
  • Rasa gatal yang menganggu
  • Sensasi rasa terbakar
  • Kulit mengelupas

Kulit juga dapat terasa kencang atau ada rasa tertarik, lalu kulit dapat berubah menjadi lebih merah pada kulit putih atau coklat keabuan pada kulit hitam. Kulit yang rusak akibat kulit kering dapat mengalami perlukaan dan berdarah.

 

Diagnosis

Diagnosis kulit kering merupakan diagnosis klinis, artinya dokter dapat menetapkan diagnosis kulit kering melalui wawancara medis khusus dan pemeriksaan fisik pada umumnya melalui penampakan adanya sisik atau kulit yang mengelupas. Pemeriksaan penunjang cukup jarang dilakukan untuk mendiagnosis kulit kering, kecuali bila kulit kering disertai dengan gejala-gejala lain yang membuat dokter mencurigai adanya penyakit lain pada pasien.

Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mengetahui penyakit penyebab lain yang mendasari terjadinya kulit kering, contohnya adalah pemeriksaan hormon tiroid atau biopsi kulit.

 

Tata Laksana

Kulit kering umumnya dapat berespon dengan baik apabila melakukan perubahan gaya hidup, seperti menggunakan pelembap sesaat setelah mandi, menggunakan air mandi dengan suhu suam-suam kuku, dan tidak mandi terlalu lama. Dokter juga akan memberikan pelembap khusus yang diformulasikan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Pelembap yang beredar di pasaran dan disarankan adalah pelembap yang mengandung seramid, gliserin, atau urea. Hindari pelembap yang memiliki kandungan pewangi.

Apabila Anda memiliki penyakit kulit tertentu yang menyebabkan kulit kering, seperti psoriasis atau dermatitis, maka dokter akan memberikan krim atau salep tertentu yang khusus untuk mengobati penyakit tersebut. Diharapkan kondisi kulit yang kering akan sembuh jika penyakit penyebab dari kulit kering dapat teratasi dengan baik.

Jika Anda mengalami rasa gatal pada kulit kering, Anda dapat mengompres kulit Anda dengan kain lembap yang bersih dan dingin pada area yang gatal atau menggunakan losio maupun bedak kalamin pada area yang gatal.

 

Komplikasi

Kulit kering biasanya jarang menimbulkan komplikasi. Namun beberapa komplikasi yang dapat muncul biasanya infeksi. Infeksi dapat disebabkan oleh kulit kering yang rusak sehingga bakteri dapat masuk melalui celah kulit kering yang menimbulkan berbagai gejala infeksi seperti rasa nyeri atau keluarnya nanah dari kulit.

 

Pencegahan

Setelah mengenali beberapa faktor risiko yang anda miliki, langkah berikutnya adalah perbaikan faktor risiko yang dapat diperbaiki. Berikut langkah-langkah yang dapat anda lakukan:

  • Menggunakan pelembap sesaat setelah mandi
  • Mengurangi pajanan terhadap air dengan lama mandi maksimal 10 menit atau kurang, dan tidak menggunakan air yang panas
  • Disarankan untuk menggunakan sabun yang bebas bahan yang berisiko menyebabkan alergi
  • Bilas dan gunakan pelembap setelah berenang
  • Minum air putih yang cukup sesuai kebutuhan tubuh
  • Disarankan untuk menggunakan pakaian berbahan serat alami seperti katun sehingga kulit tidak kering

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala yang persisten dan terus-menerus pada kulit yang kering, dan disertai adanya tanda-tanda infeksi seperti keluar cairan nanah atau terasa nyeri dari kulit yang kering, sebaiknya Anda memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter spesialis kulit dan kelamin (Sp.KK) atau spesialis dermatologi dan venerologi (Sp.DV). Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang tertentu untuk menetapkan diagnosis pasti dan tata laksana yang tepat.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Apri Haryono Hafid
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 11:58

Healthline. Dry skin. March 2022. Available from: https://www.healthline.com/health/dry-skin

Mayo Clinic. Dry skin. May 2022. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-skin/symptoms-causes/syc-20353885

Gade A, Matin T, Rubenstein R. Xeroderma. [Updated 2022 Apr 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK565884/