Benarkah Begadang dapat Menyebabkan Kanker Hati?

Bagikan :


Anda tentu sering mendengar imbauan untuk mengurangi begadang. Kebiasaan tidur larut malam ini bukan hanya membuat kondisi mental memburuk namun juga kondisi fisik. Salah satu efek buruk begadang adalah menyebabkan kerusakan hati atau liver.

Kurang tidur dan risiko kanker hati

Sejumlah penelitian mengungkapkan hubungan antara kurang tidur dengan risiko kerusakan hati, termasuk kanker hati. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology-Endocrinology and Metabolism mengungkapkan bahwa kebiasaan kurang tidur dapat menyebabkan hepatoic steatosis atau penyakit hati berlemak dan resistensi insulin.

Sementara itu, dalam penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Sleep mengungkapkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan kerusakan sel terutama di hati, paru-paru dan usus kecil. Setiap orang memiliki ritme sirkadian yang mengatur aktivitas fisik, perilaku termasuk organ tubuh dalam satu hari.

Ritme sirkadian juga mengatur kapan seseorang harus tidur agar proses metabolisme tubuh dapat berjalan dengan baik. Ketika seseorang masih terjaga di waktu yang seharusnya tidur, maka hal ini dapat mengganggu jam biologis tubuh yang seharusnya sudah memasuki jam istirahat. Akibatnya, hal ini memicu kerusakan sel tubuh dan salah satunya adalah organ hati.

Dilansir dari Medical News Today, dalam sebuah uji coba pada tikus disebutkan bahwa kurang tidur dapat memicu menyebabkan perubahan warna kulit, kerusakan saraf dan kanker. Penyakit ini tidak muncul pada tikus yang mendapatkan tidur nyenyak yang cukup.

Dalam penelitian tidak disebutkan secara langsung bahwa kurang tidur dapat menyebabkan risiko kanker hati akibat kerusakan sel organ hati. Namun kerusakan sel dan penyakit hati lainnya seperti perlemakan hati dapat menghambat kerja organ hati sehingga meningkatkan risiko kanker hati.

Tips mencegah begadang

Penting untuk mencukupi kebutuhan tidur bagi setiap orang di segala usia. Pada usia anak-anak, kebutuhan tidur antara 10-13 jam per hari sedangkan orang dewasa dianjurkan untuk tidur 7 jam per hari. Bagi Anda yang memiliki masalah sulit tidur, berikut ini rekomendasi dari CDC agar Anda dapat tidur lebih nyenyak:

1. Tidur dengan jadwal yang sama

Tidur di jam yang sama setiap harinya membantu mengatur jam biologis tubuh. Lakukan ini baik saat hari kerja maupun akhir pekan agar tubuhmu mendapat jam tidur yang cukup. Menerapkan jadwal tidur yang konsisten setiap harinya membantu pengaturan ritme sirkadian tubuh agar lebih teratur.

2. Buat kondisi kamar lebih kondusif

Pastikan kamar tidur Anda cukup kondusif untuk membuat tidur lebih nyenyak. Tidurlah dengan kondisi kamar yang tenang dan tidak berisik, lampu kamar redup, suhu kamar tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.

3. Jauhkan peralatan elektronik dari tempat tidur

Agar tidur lebih nyenak, jauhkan ponsel, laptop dan peralatan elektronik lainnya di sekitar area tidur Anda. Hindari menggunakan ponsel minimal 90 menit sebelum tidur agar tidak mengganggu pola tidur.

4. Jaga makanan dan minuman yang dikonsumsi

Sebelum tidur, hindari mengonsumsi kafein, alkohol dan makan berat sebelum tidur yang dapat membuat Anda terjaga.

Tidur adalah kebutuhan alami manusia untuk mengembalikan tenaga dan menjaga organ tubuh dapat bekerja dengan baik. Masalah tidur seperti sulit tidur dan tidur tidak nyenyak dapat mengganggu kesehatan Anda secara keseluruhan. Jika selama ini Anda memiliki masalah tidur, baik karena masalah kesehatan fisik maupun penyebab lainnya, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter atau psikiater.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 23:42

Katherine Duddly, MD, MPH. Weekend catch-up sleep won’t fix the effects of sleep deprivation on your waistline (2019). Available from: https://www.health.harvard.edu/blog/weekend-catch-up-sleep-wont-fix-the-effects-of-sleep-deprivation-on-your-waistline-2019092417861

American Journal of Physiology. Mechanisms of Sleep Deprivation-Induced Hepatic Steatosis and Insulin Resistance in Mice (2018). Available from : https://journals.physiology.org/doi/full/10.1152/ajpendo.00072.2018

Sleep Research Society. Cell Injury and Repair Resulting from Sleep Loss and Sleep Recovery in Laboratory  (2014). Available from : https://academic.oup.com/sleep/article/37/12/1929/2416803

CDC. Are You Getting Enough Sleep (2021). Available from: https://www.cdc.gov/sleep/features/getting-enough-sleep.html