Normalkah Sakit Kepala Setelah Berhubungan Seks?

Credit: Freepik. Sebagian orang justru mengalami sakit kepala setelah mencapai orgasme dalam berhubungan seks.

Bagikan :


Usai melakukan hubungan seks umumnya Anda akan merasa lebih rileks dan bahagia. Namun sebagian orang justru mengalami sakit kepala setelah mencapai orgasme dalam berhubungan seks. Berbahayakah sakit kepala setelah bercinta?

 

Seperti Apa Sakit Kepala Setelah Berhubungan Seks?

Pada kondisi tertentu, berhubungan seks dapat menyebabkan sakit kepala. Dilansir dari Healthline, ada dua jenis sakit kepala yang bisa terjadi saat berhubungan seks, yaitu:

  • Sakit kepala karena orgasme (Orgasm headache), adalah sakit kepala yang terjadi secara tiba-tiba sebelum, selama atau sesudah Anda mencapai orgasme (orgasm headache). Sakit kepala jenis ini ditandai dengan sakit kepala singkat.
  • Sexual benign headache, yaitu nyeri tumpul di kepala dan leher yang terasa ketika Anda terangsang secara seksual sehingga menyebabkan sakit kepala yang menyakitkan. Sakit kepala jenis ini biasanya berawal dari area belakang mata dan mirip gejala migrain.

Beberapa orang dapat mengalami salah satu atau kedua jenis sakit kepala tersebut. Sakit kepala yang dirasakan dapat berlangsung selama beberapa menit. Namun pada beberapa kasus dapat terjadi selama beberapa jam hingga 3 hari.

 

Penyebab Sakit Kepala Setelah Berhubungan Seks

Sakit kepala akibat berhubungan seks dapat terjadi kapan saja. Namun masing-masing jenis sakit kepala tersebut disebabkan oleh dua hal yang berbeda.

Sakit kepala karena orgasme disebabkan oleh melonjaknya aliran darah yang menyebabkan pembuluh darah melebar sehingga memicu sakit kepala. Sedangkan sexual benign headache dipicu oleh kenikmatan seksual yang menyebabkan otot sekitar leher dan kepala berkontraksi sehingga menyebabkan sakit kepala.

Namun jika Anda sering mengalami sakit kepala ketika berhubungan seks, Anda perlu waspada risiko mengalami beberapa masalah kesehatan berikut:

  • Pelebaran atau gelembung di dinding arteri kepala (aneurisma intrakarnial)
  • Masalah pembuluh darah di otak (malformasi arteriovenosa)
  • Penyempitan arteri di otak
  • Penyakit arteri koroner
  • Penggunaan beberapa obat, termasuk pil KB
  • Peradangan dari infeksi tertentu

Sakit kepala akibat berhubungan seks dapat dialami siapa saja, namun jika Anda memiliki riwayat migrain maka risiko sakit kepala terkait hubungan seksual lebih tinggi. Jika sakit kepala ini mengganggu Anda, maka sebaiknya segera periksakan ke dokter. 

 

Penanganan Sakit Kepala Karena Berhubungan Seks

Sakit kepala yang muncul akibat orgamse umumnya tidak berbahaya. Biasanya sakit kepala jenis ini akan hilang dengan sendirinya setelah orgasme selesai. Jika sakit kepala terus berlanjut, Anda dapat meredakannya dengan mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri.

Namun ketika sakit kepala selalu terjadi, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapat penanganan yang sesuai. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan termasuk CT scan, MRI dan angiogram jika diperlukan. Setelah itu dokter akan memberi obat yang sesuai dengan kondisi Anda.

Sakit kepala karena berhubungan seks seringkali terjadi secara tiba-tiba. Jika Anda memiliki riwayat migrain, sebaiknya kurangi pemicu migrain seperti minum alkohol, kurang istirahat dan terlalu banyak asupan kafein untuk mengurangi risiko terjadinya sakit kepala. Apabila sakit kepala terus berlanjut segera periksakan ke dokter.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 13:00

Davis, L. (2022). Why You Have Headaches After Sex. Available from: https://www.verywellhealth.com/orgasm-headache-5211844

Mayo Clinic. Sex Headache. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sex-headaches/symptoms-causes/syc-20377477#

Scaccia, A. (2018). What Causes an Orgasm Headache and How Is It Treated?. Available from: https://www.healthline.com/health/healthy-sex/orgasm-headache

 

Burgess, L. (2019). What is an orgasm headache?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/324719