Brand/nama lain

-

Cara Kerja

Magnesium sitrat merupakan obat antisembelit, untuk membantu mengobati gejala konstipasi (sulit buang air besar). Obat ini bekerja dengan meningkatkan gerakan usus dan menahan air di dalam usus, sehingga proses pengeluaran buang air besar bisa menjadi lebih lancar. Selain itu, magnesium sitrat juga bekerja sebagai penambah kandungan magnesium di dalam tubuh.

Indikasi

Obat ini digunakan untuk mengobati konstipasi dan sebagai penambah kadar magnesium di dalam tubuh.

Kontraindikasi

Pasien yang sedang diet rendah natrium atau memakan makanan yang rendah garam tidak boleh mengonsumsi obat ini.

Efek Samping

• Mual
• Muntah
• Sakit perut
• Diare
• Rasa tidak nyaman pada perut
• Kembung
• Kondisi hipermagnesemia atau kelebihan kadar magnesium di tubuh

Sediaan

Di Indonesia, saat ini hanya tersedia tablet suplemen magnesium sitrat. Sediaan magnesium sitrat yang ada di luar Indonesia adalah sebagai berikut:

• Sirup 290 mg/5mL
• Tablet 100 mg (elemental)

Dosis

Suplemen magnesiun di dalam tubuh

Dosis dewasa: 310 – 420 mg/hari

Mengobati konstipasi

Dosis dewasa: 2 – 4 tablet diminum saat malam hari atau 195 – 300 mL dalam dosis tunggal atau terbagi

Dosis anak:

• 2 – 6 tahun: 60 – 90 mL dalam dosis tunggal atau terbagi
• 6 – 12 tahun: 90 – 210 mL dalam dosis tunggal atau terbagi
• > 12 tahun: 195 – 300 mL dalam dosis tunggal atau terbagi

Keamanan

Kehamilan:

Termasuk FDA kategori C (terdapat penelitian pada hewan uji coba yang menunjukkan adanya efek samping pada janin namun tidak ada penelitian terkontrol baik dan memadai pada manusia) sehingga potensi manfaat dan risiko obat perlu dipertimbangkan dan digunakan dengan hati-hati pada ibu hamil.

Interaksi Obat

Obat-obatan antibiotik (tetrasiklin atau doksisiklin)

Penggunaan obat yang bersamaan antara tetrasiklin atau doksisiklin dengan magnesium sitrat dapat menyebabkan kadar obat tetrasiklin atau doksisiklin rendah di dalam tubuh. Penurunan kadar antibiotik terjadi akibat hambatan dalam proses penyerapan obat.