Sitting disease merujuk pada gaya hidup sedentary, yaitu kebiasaan tidak aktif bergerak yang banyak dilakukan kalangan masyarakat saat ini. Meski ini bukanlah istilah medis resmi yang digunakan, namun banyak penelitian yang menunjukkan bahwa duduk dalam waktu lama tanpa bergerak aktif memang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Apa itu Sitting Disease?
Sitting disease merujuk pada masalah kesehatan yang timbul akibat sedentary lifestyle (gaya hidup kurang aktif). Menurut peneliti, duduk dalam waktu yang lama dapat menghambat metabolisme tubuh, yang pada akhirnya akan meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.
Orang yang duduk terlalu lama setiap harinya, lebih berisiko tinggi mengalami obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan berbagai jenis kanker.
Sitting disease lebih banyak dialami mereka yang menghabiskan waktu dalam posisi duduk, baik di tempat kerja maupun di rumah. Meskipun duduk sebenarnya bukan hal yang berbahaya, namun menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari tanpa jeda untuk bergerak aktif dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan yang serius.
Baca Juga: Nyeri Lutut saat Duduk, Kenali Penyebab dan Penanganannya
Dampak Sitting Disease bagi Kesehatan
Sitting disease dapat berdampak negatif bagi kesehatan, di antaranya:
Obesitas
Salah satu dampak langsung dari duduk terlalu lama adalah penurunan pembakaran kalori. Dalam posisi duduk, tubuh berada dalam keadaan metabolisme rendah, yang berarti kalori yang dibakar jauh lebih sedikit dibandingkan saat berdiri atau bergerak aktif.
Apabila kebiasaan duduk terlalu lama ini dibiarkan, penumpukan lemak tubuh akan terjadi yang kemudian berkontribusi terhadap kenaikan berat badan dan obesitas.
Penyakit jantung
Duduk dalam waktu lama dan gaya hidup kurang aktif dapat berkontribusi terhadap penurunan aliran darah dan metabolisme lemak, yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Menurut penelitian, orang yang duduk lebih dari 8 jam sehari memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung koroner dibandingkan mereka yang lebih banyak bergerak.
Duduk terlalu lama juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL), yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan jantung.
Diabetes tipe 2
Duduk dalam waktu yang terlalu lama juga memengaruhi sensitivitas insulin dalam tubuh. Ini menyebabkan tubuh menjadi kurang efisien dalam memproses gula darah, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Baca Juga: Lakukan Ini Bila Anda Terlalu Sering Duduk
Masalah postur dan nyeri punggung
Kebiasaan duduk dalam jangka waktu yang lama, terutama dengan posisi yang tidak benar dapat menyebabkan masalah postur seperti nyeri punggung, nyeri leher, dan nyeri bahu. Postur tubuh yang salah dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada tulang belakang dan otot-otot tubuh.
Peningkatan risiko kanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker usus besar dan kanker payudara. Meskipun hubungan pasti antara masalah ini masih dalam penelitian, namun diduga adanya peningkatan peradangan dan gangguan metabolisme yang berkontribusi pada risiko kanker.
Sitting disease dapat dikurangi dampaknya dengan perubahan gaya hidup sederhana. Mengombinasikan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari menjadi kunci dalam mencegah dan mengurangi dampak buruknya.
Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait sitting disease, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina