• Beranda
  • Penyakit
  • Microsleep: Penyebab Tidur Singkat Yang Sering Muncul Saat Berkendara

Microsleep: Penyebab Tidur Singkat Yang Sering Muncul Saat Berkendara

ADS

287 x 220

Bagikan :


Istilah microsleep mengacu pada periode tidur yang singkat yang hanya terjadi selama beberapa detik. Microsleep bisa terjadi di tengah aktivitas, saat bekerja di kantor, saat bersekolah, saat menonton televisi, saat sedang mengikuti seminar atau meeting, dan yang paling berbahaya adalah saat sedang mengoperasikan suatu mesin, seperti misalnya berkendara.

Dilansir Healthline, microsleep bisa terjadi karena berbagai faktor, antara lain:

  • Rasa kantuk yang disebabkan oleh gangguan tidur.
  • Gangguan tidur obstruktif (Obstructive Sleep Apnea).
  • Narkolepsi, suatu kelainan psikiatri yang menyebabkan seseorang dapat dengan mudah tertidur di mana saja.

Selain itu, menurut WebMD, microsleep juga seringkali dikaitkan oleh kondisi fisik maupun mental, antara lain:

  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Obesitas
  • Depresi
  • Kelelahan

Microsleep tidak mudah untuk dikenali gejalanya, terutama kejadiannya bisa berlangsung sangat cepat tanpa ada peringatan sebelumnya. Namun, beberapa gejala berikut seringkali diasosiasikan sebagai gejala microsleep:

  • Tidak menanggapi obrolan
  • Tatapan kosong
  • Menundukkan kepala tiba-tiba
  • Mengalami sentakan tubuh tiba-tiba
  • Tidak dapat mengingat satu atau dua menit terakhir
  • Berkedip lambat

Adakalanya seseorang bisa merasakan tanda-tanda tertidur, seperti:

  • Kesulitan untuk menjaga mata tetap terbuka
  • Menguap berlebihan
  • Tubuh tersentak
  • Mata berulang kali berkedip untuk berusaha terjaga

Menurut WebMD, risiko microsleep ini paling besar ditemui oleh pekerja lapangan, terutama yang berkaitan dengan operasional mesin, misalnya:

  • Pilot
  • Pengatur lalu lintas
  • Sopir truk
  • Masinis
  • Pekerja pabrik
  • Pekerja medis (yang umumnya telah bekerja melebihi waktu)

Cara mencegah microsleep

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa kantuk dan mencegah tertidur di tengah aktivitas penting:

  • Mengubah kegiatan

Melakukan hal monoton selama 30 menit dapat secara otomatis menurunkan level kewaspadaan, sehingga dapat membuat Anda mudah bosan dan tertidur. Sama halnya seperti ketika Anda berkendara di jalan tol, situasi jalan monoton yang Anda lalui dapat memicu microsleep.

Disarankan untuk mengubah kegiatan sejenak untuk membuat level kewaspadaan kembali. Misalnya, jika Anda sedang berkendara di jalan tol, Anda bisa berhenti di rest area untuk beristirahat dan menaikkan level kewaspadaan, sehingga Anda siap kembali berkendara sampai tujuan.

  • Istirahat cukup

Rasa kantuk dapat mempengaruhi produktivitas Anda. Anda tidak akan mendapatkan konsentrasi penuh ketika tubuh masih membutuhkan tidur atau istirahat yang cukup.

  • Mengobrol

Mengobrol dapat membuat sel-sel otak tetap 'bangun' sehingga Anda tetap waspada. Mengobrol juga mempercepat pernapasan serta memompa oksigen ekstra ke dalam aliran darah.

  • Minum minuman berkafein

Kafein dapat membantu Anda tetap terjaga. Anda bisa mengonsumsi minuman berkafein dan beristirahat selama 30 menit untuk menunggu reaksi kafein sebelum melanjutkan kegiaatan Anda. Hindari mengonsumsi kafein sebelum tidur karena justru dapat membuat Anda kesulitan tidur.

Dilansir Healthline, menurut AAA Foundation for Traffic Safety ada sekitar 16,5% kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk. Ketika tubuh terasa lelah, dan Anda sedang mengemudi sendirian, disarankan untuk menepi di tempat yang aman dan beristirahat setidaknya 30 menit sampai energi terisi kembali.

Microsleep tak hanya membahayakan diri sendiri, namun juga bisa membahayakan orang lain. Sehingga ketika Anda menyadari bahwa tubuh sudah terlampau lelah, dan rasa kantuk mulai datang, hentikan terlebih dahulu aktivitas yang Anda lakukan. Beristirahat singkat akan membantu mengembalikan energi, suasana hati, dan konsentrasi serta menurunkan risiko kecelakaan yang mungkin dialami.

 

Ditulis oleh Agatha | Diulas secara medis oleh dr. Ayu Munawaroh | Diperbarui pada 5 November 2021.

Sumber:

  1. Higuera V. What You Need to Know About the Dangers of Microsleep (2020). Available from: https://www.healthline.com/health/microsleep.
  2. Brennan D. What to Know About Microsleep (2021). Available from: https://www.webmd.com/sleep-disorders/what-to-know-microsleep.