Pedikulosis Korporis

Ilustrasi kutu badan yang menginfeksi kulit

Bagikan :


Definisi

Pedikulosis korporis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh kutu Pediculus humanus corporis yang mengisap darah manusia. Kutu yang menyerang badan berbeda dengan kutu yang menyerang kulit kepala (Pediculus humanus capitis) dan daerah kelamin (Phtirus pubis). Oleh karena itu, cara kutu menginfeksi dan faktor risikonya berbeda dengan kutu pada kulit kepala dan kelamin.

 

Penyebab

Pedikulosis korporis disebabkan oleh kutu Pediculus humanus corporis. Kutu merupakan serangga kecil, berukuran mirip dengan biji wijen. Kutu ini tinggal di pakaian dan seprai, kemudian keluar beberapa kali sehari untuk mengisap darah manusia. Tempat yang paling sering digigit kutu adalah leher, bahu, ketiak, pinggang, dan selangkangan. Dengan kata lain, kutu paling sering menggigit daerah yang menyentuh pakaian.

Kutu ini juga bertelur di pakaian Anda. Kutu dapat berpindah ke tubuh Anda apabila Anda berkontak dekat dengan orang yang memiliki kutu di badan, atau di pakaian atau seprai yang ditinggali kutu. Kutu dapat berjalan, namun tidak dapat terbang atau melompat. Oleh karena itu, kutu paling mudah menular lewat kontak antarmanusia atau penggunaan seprai, handuk, dan pakaian bersama.

Kutu mengalami metamorfosis (siklus hidup) berupa telur, nimfe, dan dewasa. Kutu dewasa memiliki 6 kaki, berwarna coklat atau putih keabuan, memiliki panjang 2,5-3,5 sentimeter, tidak memiliki sayap, dan berbentuk gepeng. Kutu dapat makan 1-5 kali sehari selama 60 hari. Ketika terpisahkan dari tubuh manusia, kutu badan akan mati dalam waktu seminggu.

 

Faktor Risiko

Pedikulosis korporis sangat berkaitan dengan tingkat kebersihan yang buruk, sulitnya akses pakaian bersih, dan tempat tinggal yang padat, sehingga kontak fisik langsung akan sering terjadi. Wabah pedikulosis korporis paling sering terjadi ketika banyak orang tinggal di lingkungan yang tidak higienis seperti penjara, kamp tempat pengungsi perang, kelaparan, atau bencana alam. Di kota besar, pedikulosis korporis rentan terjadi pada tunawisma karena sulitnya akses pakaian dan air bersih. Wabah penyakit akibat kutu terjadi di seluruh dunia. Hewan seperti anjing, kucing, dan binatang peliharaan lainnya tidak dapat menularkan kutu badan, karena satu-satunya inang dari kutu ini adalah manusia.

 

Gejala

Gejala pedikulosis korporis pada umumnya berupa:

  • Gatal yang cukup parah (pruritus)
  • Ruam yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap gigitan kutu
  • Tonjolan merah pada kulit
  • Kulit yang berwarna lebih gelap atau lebih tebal, biasanya pada daerah pinggang atau selangkangan, apabila kutu sudah tinggal dalam waktu yang lama

Selain itu, gejala lainnya dapat berupa pembesaran kelenjar getah bening pada leher dan mata merah (konjungtivitis).

 

Diagnosis

Diagnosis pedikulosis korporis dapat ditegakkan berdasarkan keluhan dan pemeriksaan. Dokter akan memeriksa kulit Anda dan mungkin akan menemukan kutu yang sedang merayap. Selain itu, dokter dapat melihat baju Anda untuk mencari telurnya. Kutu seukuran dengan biji wijen, sehingga dapat dilihat dengan kasat mata, namun penggunaan kaca pembesar dapat mempermudah penemuan kutu. Telur kutu biasanya ditemukan di sela-sela jahitan baju. Temuan tambahan lainnya dapat berupa bercak darah pada baju dan tinja kutu.

Pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) juga dapat dilakukan untuk membedakan kutu pada kepala dan kutu pada badan. Namun, pemeriksaan ini pada umumnya digunakan untuk kepentingan penelitian, bukan untuk diagnosis sehari-hari.

 

Tata Laksana

Tata laksana pedikulosis korporis biasanya tidak memerlukan obat-obatan. Tata laksana dapat dilakukan dengan meningkatkan kebersihan tubuh, misalnya dengan mandi, mencuci pakaian dengan air minimal 50 derajat Celsius. Selain itu, seluruh pakaian, seprai, dan handuk perlu dicuci dengan air panas dan mengeringkannya dengan mesin panas atau sinar matahari.

Anda dapat mengobati gatal dengan obat-obatan gatal seperti klorfeniramin maleat (CTM) atau antihistamin lainnya, serta salep kortikosteroid. Pada kondisi tertentu, Anda juga dapat menggunakan pedikulisida (obat pembasmi kutu), misalnya apabila ada kutu di kepala dan kelamin, atau skabies. Biasanya, pedikulisida yang dipakai adalah krim permetrin 5% yang dioleskan pada seluruh badan selama 8-10 jam. Oleh karena itu, pemakaian permetrin disarankan pada malam hari saat Anda akan tidur. Jika Anda tinggal serumah dengan keluarga atau orang lain, orang-orang tersebut juga perlu menjalani terapi yang sama meskipun tidak bergejala.

Terapi lainnya dapat berupa losion benzil alkohol 5%, losion ivermektin 0,5%, losion malathion 0,5%, dan suspensi oles spinosad 0,9%. Anda perlu berhati-hati dalam penggunaan obat-obatan ini karena dalam kadar yang tinggi, obat-obatan ini dapat beracun bagi manusia. Anda sebaiknya membaca petunjuk pemakaian obat sebelum menggunakannya.

 

Komplikasi

Pedikulosis korporis jarang menyebabkan komplikasi. Namun, komplikasi yang dapat terjadi berupa:

  • Infeksi sekunder. Saat kutu menggali kulit Anda untuk mengisap darah, kutu dapat mengiritasi kulit. Jika Anda menggaruk bekas gigitan kutu, iritasi juga dapat terjadi. Jika kulit teriritasi, infeksi lainnya seperti bakteri dapat terjadi
  • Perubahan kulit. Jika Anda memiliki kutu badan dalam waktu yang lama, Anda dapat mengalami perubahan kulit, misalnya kulit menjadi lebih tebal dan gelap, terutama pada daerah pinggang, selangkangan, dan paha bagian atas
  • Penyebaran penyakit. Kutu badan dapat membawa dan menyebarkan berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, seperti tifus (yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia), demam berulang (relapsing fever), dan infeksi Bartonella (trench fever). Bakteri lainnya yang dapat ditemukan pada kutu badan adalah Salmonella typhi (penyebab demam tifoid), Serratia marcescens, dan Acinetobacter baumanii. Infeksi-infeksi ini dapat menyebabkan penyakit yang parah, bahkan menyebabkan kematian dan epidemi (wabah di daerah yang luas). Biasanya, wabah ini terjadi di tempat-tempat yang sedang mengalami perang, bencana alam, memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi, atau iklim yang menyulitkan orang untuk menjaga kebersihan (misalnya kering hingga air bersih sulit didapatkan)

Infeksi-infeksi ini disebarkan oleh tinja kutu. Saat mengisap darah, kutu biasanya membuang tinjanya ke kulit, yang kemudian dapat masuk ke dalam bekas gigitan, mata, atau mulut akibat garukan oleh tangan. Namun, infeksi Bartonella terjadi akibat seseorang menekan kutu, kemudian memasukkan tangannya ke mulut atau mengucek mata.

 

Pencegahan

Pedikulosis korporis pada umumnya menyerang orang yang tidak dapat mandi atau berganti pakaian secara rutin. Anda dapat mencegahnya dengan menjaga kebersihan diri dan berganti baju minimal sehari sekali. Anda juga sangat tidak disarankan untuk berbagi pakaian, seprai, atau handuk dengan orang yang memiliki kutu badan. Jika Anda menemukan kutu badan, Anda dapat mencuci baju dengan mesin cuci dan air panas, serta mengeringkannya di bawah sinar matahari. Anggota keluarga yang tinggal bersama dengan Anda juga harus diobati bersama meskipun tanpa gejala.

 

Kapan harus ke dokter?

Anda dapat berkunjung ke dokter jika kutu tidak hilang setelah meningkatkan kebersihan atau jika Anda mengalami infeksi kulit setelah menggaruk bekas gigitan kutu. Infeksi ini dapat ditandai dengan adanya lenting berisi nanah atau nanah pada kulit. Infeksi kutu biasanya biasanya dapat sembuh dengan peningkatan kebersihan tanpa meninggalkan komplikasi.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 24 Mei 2022 | 15:01

Body lice - Symptoms and causes. (2020). Retrieved 20 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/body-lice/symptoms-causes/syc-20350310

Cafasso, J., & Cobb, C. (2019). Body Lice Infestation: Causes, Symptoms & Diagnosis. Retrieved 20 May 2022, from https://www.healthline.com/health/body-lice

Powers, J., & Badri, T. (2022). Pediculosis Corporis. Retrieved 20 May 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482148/