Melihat adanya darah pada tinja si kecil tentu membuat orang tua panik. Adanya darah pada tinja anak dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari penyebab ringan hingga serius. Apa saja penyebab munculnya darah pada tinja anak dan kapan perlu pemeriksaan ke dokter? Simak ulasannya berikut ini.

Penyebab Munculnya Darah pada Tinja Balita

Anal fisur

Sebagian besar penyebab BAB berdarah pada anak adalah anal fisur, yaitu robekan kecil pada lapisan dalam dinding anus. Robekan ini bisa terjadi ketika si kecil mengejan terlalu keras akibat tinja yang keras atau besar. Meningkatnya frekuensi BAB saat diare juga dapat menyebabkan iritasi lapisan anus sehingga muncul darah pada kotoran anak.

Gejala anal fisur ditandai dengan rasa nyeri yang sama di area anus dan munculnya bercak darah merah ketika Anda menyeka area anus.

Infeksi

Infeksi bakteri, virus dan parasit dapat menyebabkan anak mengeluarkan tinja dengan darah. Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan kondisi ini, antara lain infeksi salmonella, E.coli, shigellosis dan rotavirus.

Anak yang mengalami infeksi umumnya disertai dengan demam tinggi dan sakit perut. Jika si kecil mengalami gejala tersebut, sebaiknya periksakan ke dokter.

Baca Juga: Tanda -Tanda Butuh Pertolongan Dokter saat Sedang Diare

Sindrom iritasi usus besar

Penyakit sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome adalah kondisi kronis yang menyebabkan radang usus. Ada dua jenis sindrom iritasi usus besar dan keduanya melibatkan gangguan sistem kekebalan tubuh, yaitu:

• Penyakit Crohn, yang menyerang bagian mana saja dari saluran pencernaan dari mulut hingga anus
• Kolitis ulseratif, yaitu peradangan pada usus besar dan bagian akhir usus besar yang terhubung ke anus

Kondisi ini dapat dialami anak berusia balita yang umumnya ditandai dengan diare berdarah, ada lendir pada tinja, penurunan berat badan, badan anak lemas dan nyeri perut.

Abses anus dan fistula

Pada bayi yang memiliki riwayat konstipasi dan diare memiliki risiko tinggi mengalami abses anus. Abses terjadi ketika rongga di anus terisi infeksi bakteri dan mengeluarkan nanah. Jika abses tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya fistula ani, yaitu saluran abnormal di antara ujung usus besar dan kulit anus.

Polip

Polip yang tumbuh di usus juga dapat menyebabkan anak mengalami tinja berdarah. Kondisi ini biasanya lebih sering dialami pada anak remaja daripada balita, namun balita tetap memiliki risiko munculnya polip. Polip pada usus dapat terjadi akibat perubahan lendir pada dinding usus akibat penyakit atau faktor genetik.

Baca Juga: Yuk Kenali, Penyebab Umum Diare

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Ketika menjumpai adanya bercak merah pada tinja anak, sebaiknya pastikan kembali apakah anak baru saja mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pewarna merah. Beberapa makanan seperti buah bit atau buah beri dan makanan serta minuman yang mengandung pewarna merah dapat menyebabkan munculnya bercak merah pada tinja.

Apabila bercak merah tersebut dipastikan darah, segera pantau kondisi anak. Apabila anak demam, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Jika bercak darah disebabkan oleh konstipasi, Anda dapat mengatasi diare dengan pengobatan rumahan seperti memberi anak asupan cairan yang cukup dan makan makanan bergizi.

Bila bercak darah disebabkan oleh anal fisur, Andaa dapat mengoleskan salep atau krim di area anus untuk mencegah iritasi. Anda juga bisa menerapkan sitz bath, yaitu merendam area anus dengan larutan garam atau baking soda dengan air hangat unuk meredakan nyeri.

Bercak darah pada tinja anak bisa mengindikasikan banyak hal. Periksakan ke dokter jika bercak darah diiringi dengan demam dan penurunan nafsu makan. Anda juga dapat berkonsultasi menggunakan aplikasi Ai Care yang berbasis artificial intelligence. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!