Perbedaan Gagal Hati Akut dan Gagal Hati Kronis

Credits: Freepik. Gagal hati dapat menimbulkan komplikasi pada tubuh.

ADS

287 x 220

Bagikan :


Gagal hati adalah kondisi yang terjadi jika hati Anda tidak lagi mampu menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Kondisi ini bisa berbahaya dan mengancam jiwa, sehingga dibutuhkan perawatan medis segera apabila Anda mengalami gagal hati.

 

Gagal Hati Akut Vs Gagal Hati Kronis

Gagal hati dikategorikan menjadi dua, yaitu gagal hati akut dan gagal hati kronis. Walau sama-sama menyebabkan hati yang tidak berfungsi seperti seharusnya, namun gejala yang dialami mungkin berbeda.

 

Gagal Hati Akut

Gagal hati akut adalah serangan gagal hati yang sangat cepat. Di mana Anda dapat mengalami kehilangan fungsi hati dalam beberapa hari atau beberapa minggu, yang terjadi tiba-tiba tanpa menunjukkan gejala apapun.

Gagal hati akut biasanya disebabkan oleh keracunan jamur, atau overdosis obat (akibat terlalu banyak mengonsumsi asetaminofen), infeksi virus seperti hepatitis B, atau akibat gangguan penyakit Wilson dan penyakit autoimun.

Orang dengan gagal hati akut dapat mengalami gejala sebagai berikut:

  • Diare
  • Rasa tidak nyaman di bagian perut kanan atas
  • Kelelahan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual

Jika gagal hati akut semakin parah, Anda juga mungkin mengalami kebingungan, mudah mengantuk, mudah mengalami memar, muntah darah dan adanya penumpukan cairan di perut.

 

Gagal Hati Kronis

Seperti istilahnya, kronis, maka gagal hati kronis adalah gagal hati yang berkembang lebih lambat dibandingkan gagal hati akut. Dibutuhkan waktu selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sebelum muncul gejala gagal hati.

Umumnya, gagal hati kronis disebabkan oleh adanya jaringan parut pada hati (sirosis hati). Selama mengalami gagal hati kronis, maka akan terbentuk jaringan parut pada hati yang semakin lama meluas dan menggantikan semua jaringan yang sehat.

Gejala gagal hati kronis yang bisa berkembang bulan demi bulan atau bahkan tahun demi tahun di antaranya:

  • Tubuh mudah merasa lelah
  • Mual
  • Kehilangan nafsu makan
  • Diare
  • Muntah darah
  • Adanya darah pada feses

Seiring dengan berkembangnya penyakit, gejala yang dialami akan semakin parah, di antaranya:

  • Perubahan warna kulit atau bagian putih mata menjadi kuning (jaundice)
  • Kelelahan yang parah
  • Disorientasi tubuh, seperti kebingungan
  • Penumpukan cairan di perut dan juga lengan dan kaki

Gagal hati kronis bukanlah jenis penyakit yang bisa disembuhkan total, namun pengobatan serta perawatan akan memperlambat pembentukan jaringan parut pada hati.

Selain pengobatan, Anda akan disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah garam, berhenti mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, serta tidak sembarangan mengonsumsi obat dan mengikuti resep dan dosis obat yang disarankan.

Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda menemukan gejala awal yang berkembang, sehingga dokter dapat mencegah gejalanya semakin parah.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 15:38

Brian Wu, PhD and Kristeen Cherney (2022). What You Should Know About Hepatic Failure. Available from: https://www.healthline.com/health/hepatic-failure

Cleveland Clinic (2018). Liver Failure. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17819-liver-failure

John Hopkins Medicine. Acute Liver Failure. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/acute-liver-failure

 

John Hopkins Medicine. Chronic Liver Disease/Cirrhosis. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/chronic-liver-disease-cirrhosis