Rabdomiosarkoma

Rabdomiosarkoma dapat timbul pada bagian tubuh manapun.

Bagikan :


Definisi

Rabdomiosarkoma adalah jenis keganasan atau kanker yang langka dan muncul pada jaringan lunak, yaitu jaringan otot rangka. Otot rangka menempel dengan tulang dan membantu menggerakkan bagian tubuh kita untuk bergerak. Rabdomiosarkoma terkadang juga muncul pada organ berongga seperti rahim atau kandung kemih. Penyakit ini bisa terjadi pada usia berapapun, namun paling sering dialami oleh anak-anak dan remaja.

Meskipun rabdomiosarkoma dapat timbul pada bagian tubuh manapun dan menyebar ke organ lain, namun biasanya penyakit ini dimulai dari:

  • Area kepala dan leher.
  • Sistem perkemihan, seperti kandung kemih.
  • Organ reproduksi, seperti vagina, rahim, dan testis (buah zakar).
  • Lengan dan tungkai.

Terdapat dua jenis utama dari rabdomiosarkoma, yaitu:

  • Rabdomiosarkoma embrional (ERMS)

ERMS biasanya mengenai anak-anak yang berusia di bawah enam tahun, walaupun bisa ditemukan pada usia yang lebih tua. Kondisi ini cenderung terjadi pada area kepala dan leher, vagina, kandung kemih, prostat dan buah zakar atau di sekitarnya.

  • Rabdomiosarkoma alveolar (ARMS)

Jenis rabdomiosarkoma ini cenderung bersifat lebih agresif dan tumbuh dengan cepat bila dibandingkan rabdomiosarkoma embryonal. ARMS umumnya dialami remaja atau anak yang berusia lebih tua. Kanker biasanya ditemukan pada otot besar torso, lengan dan tungkai.

 

Penyebab

Penyebab rabdomiosarkoma tidak diketahui secara pasti. Diduga terdapat mutasi genetik atau perubahan pada DNA suatu sel. DNA mengandung instruksi yang mengatur fungsi sel dan siklus hidup sel. Sel memiliki siklus hidup di mana mereka akan tumbuh serta mati di saat yang tepat. Ketika bermutasi, sel bisa terus bereplikasi tanpa henti dan tidak akan mati ketika sudah mencapai akhir masa hidupnya.

Mutasi sel ini akan menyebabkan terbentuknya suatu jaringan tumor yang bisa mendesak dan merusak jaringan tubuh yang sehat. Sel abnormal ini kemudian bisa terpisah dari jaringan tumor dan menyebar ke organ tubuh lain.

Beberapa mutasi gen bisa diturunkan oleh orang tua kandung, atau gen bermutasi sendiri tanpa sebab yang jelas. Masih belum diketahui faktor lingkungan atau gaya hidup yang bisa berpengaruh terhadap munculnya rabdomiosarkoma.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko adalah segala hal yang dapat memengaruhi kesempatan seseorang untuk memiliki suatu penyakit seperti kanker. Penyakit ini paling banyak diderita oleh anak-anak yang berusia di bawah 10 tahun walaupun bisa ditemukan pada remaja dan orang dewasa. Anak laki-laki sedikit lebih banyak mengalami rabdomiosarkoma dibandingkan perempuan.

Faktor lain yang diduga berkaitan dengan risiko munculnya rabdomiosarkoma meliputi:

  • Riwayat keluarga dengan kanker

Risiko rabdomiosarkoma lebih tinggi pada anak dengan orang tua atau saudara kandung yang pernah mengalami kanker, terutama jika penderita pernah mengalami kanker di usia muda. Namun, kebanyakan anak dengan rabdomiosarkoma tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker

  • Sindrom genetik yang meningkatkan risiko kanker

Pada kasus yang jarang, penyakit ini dihubungkan dengan sindrom genetik yang diturunkan orang tua ke anak. Kondisi ini sangat jarang dan hanya ditemukan pada sejumlah kecil kasus rabdomiosarkoma.

  • Paparan selama dalam kandungan

Ada beberapa penelitian yang menemukan bahwa riwayat janin terpapar sinar x-ray selama di kandungan kemungkinan meningkatkan risiko rabdomiosarkoma. Orang tua yang mengonsumsi narkoba seperti kokain dan ganja juga diduga dapat menjadi faktor risiko. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dengan pasti bila hal di atas memang berkaitan dengan rabdomiosarkoma.

 

Gejala

Tanda dan gejala rabdomiosarkoma bergantung pada ukuran kanker dan lokasinya di tubuh. Sebagai contoh, bila kanker berada pada area kepala dan leher, tanda dan gejala dapat meliputi nyeri kepala, mual, bengkak atau penonjolan mata, hingga perdarahan pada hidung, tenggorokan, atau telinga. Biasanya terdapat benjolan atau pembengkakan yang tidak kunjung hilang.

Jika kanker berada pada sistem kemih atau organ reproduksi, tanda dan gejala dapat meliputi:

  • Gangguan buang air kecil dan keluarnya darah pada urine.
  • Kesulitan buang air besar.
  • Adanya benjolan atau perdarahan dari vagina maupun dubur.

Jika kanker berada pada lengan atau tungkai, tanda dan gejala yang bisa muncul adalah:

  • Bengkak atau benjolan pada lengan atau tungkai.
  • Nyeri pada anggota gerak yang terkena, meskipun terkadang tidak ada nyeri.

Sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter bila mengalami suatu keluhan yang sudah berlangsung lama dan tidak membaik dengan pengobatan.

 

Diagnosis

Diagnosis penyakit biasanya dimulai dengan melakukan wawancara terkait keluhan dan riwayat medis pasien selama ini, serta pemeriksaan fisik untuk memahami gejala yang dialami. 

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan dan prosedur lainnya.

  • Pemeriksaan pencitraan

Dokter dapat merekomendasikan satu atau lebih pemeriksaan pencitraan untuk menginvestigasi gejala, mencari adanya kanker dan tanda penyebaran kanker. Pemeriksaan pencitraan ini dapat meliputi:

    • X-ray
    • CT scan
    • MRI
    • PET scan (positron emission tomography), dll.
  • Biopsi

Prosedur biopsi digunakan untuk mengambil sampel sel atau jaringan yang dicurigai kanker, dan diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan dapat menunjukan apakah sel benar merupakan sel kanker dan jenis dari kanker tersebut.

 

Tata Laksana

Terapi rabdomiosarkoma biasanya melibatkan kombinasi dari beberapa pilihan terapi, seperti kemoterapi, prosedur operasi, dan terapi radiasi. Pilihan terapi yang direkomendasikan dokter akan ditentukan berdasarkan ukuran dan lokasi kanker, jenis kanker apakah jinak atau ganas, serta stadium kanker. Setelah pengobatan umumnya pasien perlu mendapat pemantauan seumur hidup untuk diobservasi bila terdapat potensi efek kemoterapi dan radiasi yang intens, atau kemungkinan kanker muncul kembali.

 

Pembedahan

Tujuan prosedur operasi adalah untuk membuang semua sel kanker. Namun, hal ini tidak selalu dapat dilakukan jika kanker sudah bertumbuh di dekat organ atau struktur penting di tubuh. Ketika jaringan kanker tidak bisa dibuang seluruhnya dengan operasi, dokter dapat mengangkat sebanyak mungkin jaringan kanker yang bisa diangkat. Jaringan yang masih tertinggal akan diobati dengan terapi lainnya, seperti kemoterapi dan radiasi.

 

Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan obat-obatan khusus untuk membunuh sel kanker yang umumnya diberikan melalui pembuluh vena (pembuluh balik). Pilihan obat yang digunakan dan frekuensi pemberian obat akan bervariasi bergantung pada kondisi setiap pasien. Kemoterapi dapat berperan untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa atau untuk mengecilkan ukuran kanker.

 

Terapi radiasi

Terapi radiasi menggunakan paparan radiasi energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Hal ini biasanya dilakukan dengan mesin yang bergerak mengitari pasien sambal memancarkan radiasi ke lokasi spesifik tubuh. 

Terapi radiasi dapat direkomendasikan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa. Terapi ini juga dapat digunakan jika RMS terletak pada area dimana operasi tidak dapat dilakukan, misalnya bila kanker terletak di dekat organ atau struktur penting lainnya.

 

Komplikasi

Sel kanker bisa menyebar ke organ lain di tubuh (metastasis). Rabdomiosarkoma paling sering menyebar ke paru-paru, kelenjar getah bening, dan tulang. Selain itu, terdapat beberapa efek samping dari tata laksana kanker. Dokter akan menginformasikan Anda mengenai keluhan-keluhan tertentu yang harus Anda pantau selama beberapa tahun pasca terapi.

 

Pencegahan

Risiko banyak kanker yang umum terjadi pada orang dewasa dapat dikurangi dengan perubahan gaya hidup, seperti menjaga berat badan ideal atau berhenti merokok. Namun, pada saat ini tidak terdapat cara yang diketahui untuk mencegah munculnya rabdomiosarkoma, sehingga masih belum diketahui cara untuk mencegah kanker ini.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika Anda atau anak memiliki benjolan atau pembengkakan di bagian tubuh yang tidak kunjung hilang, dan gejala lain dalam waktu lama seperti:

  • Penonjolan atau bengkak pada area mata.
  • Nyeri kepala dan mual.
  • Masalah buang air kecil atau saluran cerna.
  • Darah pada urine.
  • Perdarahan dari hidung, tenggorokan, vagina, atau dubur.
  • Pembesaran salah satu kantung buah zakar.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 07:18

Rhabdomyosarcoma (2022) Mayo Clinic. Mayo Foundation for Medical Education and Research. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rhabdomyosarcoma/symptoms-causes/syc-20390962 (Accessed: November 18, 2022). 

What is rhabdomyosarcoma? (2018) American Cancer Society. Available at: https://www.cancer.org/cancer/rhabdomyosarcoma/about/what-is-rhabdomyosarcoma.html (Accessed: November 18, 2022). 

Rhabdomyosarcoma Guide: Causes, symptoms and treatment options (2022) Drugs.com. Available at: https://www.drugs.com/health-guide/rhabdomyosarcoma.html (Accessed: November 18, 2022).