Splenomegali

Bagikan :


Definisi

Splenomegali adalah kondisi medis yang ditandai dengan adanya pembesaran pada organ limpa. Splenomegali juga biasa disebut sebagai limpa yang membesar atau pembesaran limpa. Limpa adalah bagian organ yang termasuk di dalam sistem limfatik. Sistem ini berperan dalam sistem imun dengan menyimpan sel darah putih dan membantu untuk membentuk tentara tubuh yang dikenal dengan imunoglobulin atau antibodi. Limpa dapat ditemukan di sisi kiri tubuh Anda dibawah tulang iga. Organ limpa berperan juga dalam proses daur ulang sel darah merah yang menua, dan mendaur ulang zat besi pada hemoglobin. Limpa sangat penting sebagai bagian dari tubuh karena membantu melawan infeksi sebab limpa menjadi sumber dari dua tipe sel darah putih yaitu sel B dan sel T. Sel darah putih bertugas untuk melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan infeksi kuman lainnya. Limpa biasanya memiliki ukuran sebesar kepalan tangan namun ukuran bertambah besar saat mengalami pembesaran.

Beberapa orang dengan pembesaran limpa terkadang tidak memiliki gejala tertentu dan kondisi ini hanya ditemukan selama pemeriksaan fisik atau pada medical check up (MCU). Apabila Anda memiliki berat badan yang rendah atau kurus, mungkin saja dapat merasakan pembesaran limpa melalui permukaan kulit.

Gejala yang paling sering muncul pada pembesaran limpa adalah rasa nyeri atau tidak nyaman pada area perut sisi atas kiri dimana lokasi limpa berada. Anda juga mungkin dapat mengalami rasa penuh atau kembung setelah hanya makan sedikit porsi. Hal ini terjadi karena limpa mengalami pembesaran hingga menekan area lambung. Apabila limpa sudah mulai menekan organ lainnya, aliran darah menuju limpa akan mulai terganggu. Hal ini menimbulkan gangguan pada fungsi filtrasi darah di dalam limpa. Limpa yang semakin membesar akan menyebabkan sel darah merah dihilangkan dari darah. Jika sel darah merah berkurang di dalam darah, maka dapat menimbulkan kondisi medis berupa anemia. Limpa tidak dapat membuat sel darah putih akibat pembesaran yang terjadi. Hal ini juga dapat membuat Anda mudah mengalami infeksi sebab berkurangnya jumlah sel darah putih di dalam darah.

 

Penyebab

Beberapa penyakit dan kondisi medis dapat menyebabkan terjadinya pembesaran limpa di antaranya:

  • infeksi seperti mononucleosis
  • masalah pada organ liver seperti sirosis dan fibrosis kistik
  • juvenile rheumatoid arthritis. Kondisi ini menyebabkan inflamasi pada sistem limfatik. Oleh karena limpa termasuk bagian dari sistem limfatik, maka proses radang atau inflamasi yang terjadi dapat membuat limpa menjadi membesar
  • malaria
  • penyakit Hodgkin
  • leukemia
  • gagal jantung
  • sirosis
  • tumor limpa
  • keganasan dari organ lain yang menyebar ke limpa
  • infeksi virus
  • infeksi bakteri
  • infeksi parasit
  • penyakit inflamasi seperti lupus atau rheumatoid arthritis, atau sickle cell disease.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko yang dapat meningkatkan munculnya kejadian splenomegali bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Secara umum, pasien yang memiliki riwayat penyakit di keluarga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya splenomegali.

 

Gejala

Gejala yang dapat muncul pada splenomegali adalah rasa tidak nyaman atau nyeri perut terutama pada sisi kiri atas, terkadang rasa nyeri menjalar ke lengan sisi kiri. Selain itu, rasa kembung, begah, tidak nafsu makan, atau mudah kenyang dapat terjadi. Gejala lainnya yang dapat muncul sebetulnya juga tergantung dari penyebab yang mendasari terjadinya splenomegali.

 

Diagnosis

Pada wawancara medis, dokter akan menanyakan gejala yang dirasakan oleh pasien saat ini. Gejala-gejala yang ada dapat mengarahkan ke suatu penyakit tertentu sehingga Anda perlu mengutarakan gejala yang dirasakan selengkap mungkin dan disertai dengan sejak kapan gejala tersebut mulai dirasakan. Informasi ini penting bagi dokter dalam rangka menegakkan diagnosis medis tertentu. Apabila gejala yang dirasakan mengarahkan ke splenomegali, maka dokter akan melanjutkan ke pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan sesuai dengan gejala yang dirasakan oleh pasien sehingga dapat ditemukan beberapa tanda klinis yang adalah tanda objektif yang didapatkan oleh dokter melalui pemeriksaan fisik.  

Pada kasus splenomegali, dokter dapat menemukan adanya rasa nyeri tekan pada area perut sisi kiri atas.

Pemeriksaan penunjang juga memiliki peran dalam menegakkan atau memastikan diagnosis dari splenomegali. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan fungsi liver, lipase, panel rematik, atau panel infeksi tertentu dapat dipertimbangkan untuk diperiksakan apabila ada kecurigaan terkait penyebab yang mendasari terjadinya splenomegali. Selain itu, CT scan abdomen juga dapat dilakukan apabila ada kecurigaan berupa kelainan pada limpa seperti adanya tumor atau abses. Pemeriksaan USG juga dapat membantu untuk mengetahui ukuran limpa secara sederhana.

 

Tata Laksana

Pada kasus yang jarang, adanya jejas atau trauma dapat menyebabkan robekan pada limpa. Apabila Anda mengalami splenomegali, tenaga kesehatan akan menganjurkan Anda untuk tidak mengikuti olahraga khususnya olahraga berat atau olahraga yang memiliki risiko kontak fisik dengan orang lain.

Oleh karena splenomegali dapat disebabkan oleh kondisi medis atau penyakit tertentu, maka penanganannya pun bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Penyebab perlu diidentifikasi terlebih dahulu pada kasus splenomegali sehingga pengobatan yang dilakukan pun dapat tepat dan sesuai.

 

Komplikasi

Komplikasi yang dapat muncul pada splenomegali adalah robekan pada limpa itu sendiri. Ruptur limpa adalah komplikasi yang paling ditakuti pada kasus splenomegali. Selain itu, sitopenia atau menurunnya semua kadar sel darah di dalam darah dapat menjadi komplikasi lainnya yang dapat muncul akibat terjadinya splenomegali. Kebanyakan kasus sitopenia dapat diminimalisir dengan splenektomi apabila diperlukan.

 

Pencegahan

Hingga saat ini belum ada pencegahan khusus yang bermakna untuk terhindar dari splenomegali. Pencegahan bergantung pada penyebab yang mungkin berpotensi menyebabkan terjadinya splenomegali. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang dapat menurunkan risiko terjadinya splenomegali yaitu konsumsi makanan dengan gizi seimbang, menghindari rokok, menghindari minum alkohol, berolahraga rutin, dan cukup istirahat.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami perburukan gejala yang sudah ada seperti nyeri pada perut sisi kiri atas, nyeri perut yang memberat saat bernapas, sebaiknya Anda memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter spesialis penyakit dalam (Sp.PD). Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang tertentu untuk menetapkan diagnosis pasti dari penyakit yang mendasarinya dan tata laksana yang tepat dan sesuai kebutuhan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Apri Haryono Hafid
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Kamis, 22 Desember 2022 | 11:23

Chapman J, Goyal A, Azevedo AM. Splenomegaly. [Updated 2021 Aug 11]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430907/

Medline Plus. Splenomegaly. February 2020. https://medlineplus.gov/ency/article/003276.htm

Healthline. Splenomegaly. August 2019. https://www.healthline.com/health/splenomegaly