Waspadai Tanda-Tanda Penyakit Jantung Koroner

Credits: Freepik. Penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup.

Bagikan :


Penyakit arteri koroner atau lebih dikenal dengan penyakit jantung koroner adalah salah satu jenis penyakit jantung yang sering terjadi. Penyakit ini memengaruhi arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung.

Selain dapat diturunkan dari anggota keluarga lain, penyakit jantung koroner berisiko dialami seseorang seiring bertambahnya usia. Pertambahan usia meningkatkan risiko kerusakan dan penyempitan pembuluh arteri.

 

Bagaimana Penyakit Jantung Koroner Berkembang?

Bila Anda memiliki anggota keluarga yang memiliki penyakit jantung, maka risiko Anda mengalami penyakit jantung yang sama atau berbeda akan meningkat. Seiring bertambahnya usia, kondisi jantung juga semakin lemah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung termasuk jantung koroner.

Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, karbohidrat olahan, kurangnya aktivitas fisik, kurang tidur dan juga kebiasaan merokok meningkatkan risiko jantung koroner.

Selain itu, kondisi medis lain seperti anemia, penyakit autoimun, penyakit ginjal kronis, diabetes, HIV/AIDS, sindrom metabolisme, obesitas dan gangguan tidur seperti sleep apnea juga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

 

Tanda dan Gejala bila Mengalami Jantung Koroner

Gejala jantung koroner mungkin tidak dikenali di awal perkembangannya atau mungkin Anda akan merasakan jantung berdetak lebih kencang seperti saat berolahraga.

Hal ini disebabkan karena arteri koroner terus menyempit, sehingga lebih sedikit darah yang sampai ke jantung, dan seiring waktu gejalanya akan menjadi semakin parah atau memburuk.

Anda perlu waspada terhadap jantung koroner jika gejala berikut dirasakan:

  • Nyeri dada (angina). Jantung koroner mungkin ditandai dengan adanya tekanan atau sesak di dada. Sebagian orang mengatakan rasanya seperti ada benda yang menindih dada, dan nyerinya terasa di bagian tengah atau kiri dada. Rasa sakitnya biasanya hilang dalam beberapa menit
  • Sesak napas. Anda juga mungkin merasakan sesak napas atau kesulitan bernapas bahkan ketika melakukan aktivitas ringan
  • Perasaan pusing. Pusing terjadi karena suplai darah dari jantung ke otak berkurang
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi jantung). Perasaan berdebar dapat timbul akibat jantung yang memompa dan bekerja lebih keras agar suplai darah terpenuhi
  • Tubuh terasa lelah dan lemah
  • Mual, muntah, dan perut terasa tidak nyaman

 

Jika Anda berisiko tinggi mengalami penyakit jantung, atau telah didiagnosis dengan penyakit jantung koroner, maka Anda harus waspada terhadap gejala di atas.

Khususnya jika Anda merasakan sakit di dada sebelah kiri yang bertahan selama beberapa menit, bersifat hilang timbul, rasa tidak nyaman di kedua lengan, bahu, leher, rahang atau bagian ulu hati, sesak napas, mual, keringat dingin, pusing serta sakit kepala, maka sebaiknya segera cari pertolongan medis.

Pengobatan jantung koroner meliputi perubahan gaya hidup, mengelola faktor risiko, dan pengobatan. Dokter juga mungkin akan melakukan pembedahan jika diperlukan.

Diskusikan dengan dokter, pola diet dan juga olahraga apa yang aman untuk dilakukan untuk mencegah berkembangnya gejala yang semakin parah. Selain itu, bila Anda memiliki riwayat diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan obesitas maka Anda harus mengelolanya dengan baik untuk menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 09:03

Cleveland Clinic (2022). Coronary Artery Disease. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16898-coronary-artery-disease

Mayo Clinic (2022). Coronary artery disease. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronary-artery-disease/symptoms-causes/syc-20350613

WebMD (2022). What Is Coronary Artery Disease?. Available from: https://www.webmd.com/heart-disease/coronary-artery-disease