Eklamsia

Eklamsia
credits: google.com

Bagikan :


Definisi

Eklamsia adalah komplikasi berat dari preeklamsia. Kondisi ini jarang terjadi namun merupakan kondisi serius di mana tekanan darah yang tinggi berujung pada kejang atau koma saat kehamilan. Kejang ini tidak berkaitan dengan adanya kelainan otak sebelumnya.

Eklamsia terjadi pada sekitar 1 dari setiap 200 wanita dengan preeklamsia. Anda dapat mengalami eklamsia meskipun Anda tidak memiliki riwayat kejang sebelumnya

Baca lebih lanjut Penyakit Preeklamsia - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana.

 

Penyebab

Eklamsia sering mengikuti preeklamsia, yang ditandai dengan tekanan darah tinggi saat hamil atau setelah melahirkan. Jika preeklamsia memburuk dan memengaruhi otak, seseorang akan mengalami kejang dan hal tersebut merupakan gejala eklamsia. 

Dokter tidak mengetahui penyebab eklamsia secara pasti, tetapi diperkirakan hal ini diawali akibat pembentukan dan fungsi plasenta yang abnormal. Terdapat dua faktor yang diketahui menjadi penyebab terjadinya eklamsia yang didahului oleh preeklamsia, yaitu:

  • Tekanan darah tinggi. Kerusakan pembuluh darah akibat tekanan darah yang tinggi dapat menghambat aliran darah. Hal ini dapat menyebabkan bengkak pada pembuluh darah di otak dan pada janin. Jika aliran darah yang abnormal ini memengaruhi kemampuan fungsi otak, maka kejang dapat terjadi.
  • Proteinuria (adanya protein pada urin). Preeklamsia sering memengaruhi fungsi ginjal. Adanya proteinuria adalah tanda preeklamsia yang sering ditemukan. Saat pemeriksaan kehamilan, Anda akan menjalani pemeriksaan protein urin. Normalnya, ginjal akan menyaring produk buangan dari darah dan membentuk urin yang berisi zat buangan tersebut. Namun, ginjal akan mempertahankan nutrisi tetap berada di dalam darah, seperti protein, untuk diedarkan lagi di dalam tubuh. jika penyaring ginjal yang disebut glomeruli rusak, protein dapat bocor melaluinya dan ditemukan di urin.

 

Faktor Risiko

Jika Anda sedang atau pernah mengalami preeklamsia, Anda berada dalam risiko yang lebih tinggi untuk mengalami eklamsia.

Faktor risiko lain yang dapat meningkatkan terjadinya eklamsia meliputi:

  • Hipertensi dalam kehamilan atau hipertensi kronis (hipertensi yang sudah ada sejak sebelum kehamilan)
  • Berusia lebih dari 35 tahun atau kurang dari 20 tahun
  • Kehamilan kembar
  • Kehamilan pertama
  • Diabetes atau kondisi lain yang mempengaruhi pembuluh darah
  • Penyakit ginjal
  • Obesitas
  • Riwayat keluarga dengan preeklamsia
  • Menderita penyakit autoimun
  • Menjalani bayi tabung
  • Etnis Afrika-Amerika

 

Gejala

Gejala umum eklamsia adalah kejang atau diikuti dengan penurunan kesadaran. Selain gejala tersebut, orang yang mengalami eklamsia juga dapat memiliki gejala preeklamsia. Hal ini karena kondisi preeklamsia umumnya adalah kondisi yang mendasari terjadinya eklamsia.

Berikut ini gejala preeklamsia, antara lain:

  • Tekanan darah tinggi
  • Bengkak pada wajah atau tangan
  • Nyeri kepala
  • Peningkatan berat badan yang berlebihan
  • Mual dan muntah
  • Gangguan penglihatan, seperti episode kehilangan penglihatan atau penglihatan buram
  • Kesulitan berkemih
  • Nyeri perut, terutama perut bagian kanan atas

 

Diagnosis

Jika Anda sudah terdiagnosis dengan preeklamsia atau memiliki riwayat preeklamsia, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menilai apakah Anda mengalami preeklamsia lagi atau apakah preeklamsia bertambah buruk. Jika Anda tidak mengalami preeklamsia, dokter akan melakukan pemeriksaan lain untuk mencari penyebab kejang yang dialami. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Pemeriksaan darah. Dokter dapat melakukan beberapa jenis pemeriksaan darah untuk menilai kondisi Anda. Misalnya, pemeriksaan darah lengkap serta fungsi pembekuan darah. Pemeriksaan darah juga dapat membantu memeriksa fungsi ginjal dan hati
  • Pemeriksaan kreatinin darah. Kreatinin adalah produk buangan yang berasal dari otot. Ginjal Anda harus menyaring sebagian besar kreatinin dari darah. Namun, jika terdapat kerusakan pada unit penyaring ginjal, maka kreatinin yang tertinggal di darah akan meningkat. Adanya kelebihan kreatinin di dalam darah dapat mengindikasikan adanya preeklamsia, meskipun tidak selalu.
  • Pemeriksaan urine lengkap. Dokter akan melakukan pemeriksaan urin untuk menilai adanya protein pada urine.

 

Tata Laksana

Melahirkan bayi beserta plasenta adalah terapi yang direkomendasikan untuk preeklamsia dan eklamsia. Dokter akan mempertimbangkan tingkat keparahan penyakit dan usia janin ketika menentukan waktu persalinan.

Jika dokter mendiagnosis Anda dengan preeklamsia ringan, maka dokter mungkin akan memantau kondisi Anda dan memberi obat-obatan untuk mencegah preeklamsia berkembang menjadi eklamsia. Obat-obatan dan pemantauan akan membantu menjaga tekanan darah dalam batas yang aman sampai bayi siap untuk dilahirkan.

Obat-obatan untuk mencegah kejang, yang disebut dengan obat antikonvulsan, dapat dibutuhkan. Anda juga dapat membutuhkan obat untuk menurunkan tekanan darah jika Anda memiliki tekanan darah yang tinggi. Anda juga dapat diberikan steroid, yang dapat membantu pematangan paru janin sebelum persalinan.

Gejala Anda akan membaik dalam beberapa hari sampai minggu setelah bayi dilahirkan. Namun, Anda tetap berada dalam risiko yang lebih tinggi untuk mengalami tekanan darah tinggi pada kehamilan selanjutnya atau pada waktu yang akan datang. Penting untuk melakukan kontrol tekanan darah dan pemeriksaan setelah melahirkan untuk memastikan penyakit telah membaik.

 

Komplikasi

Preeklamsia dan eklamsia akan memengaruhi plasenta, yaitu organ yang menghantarkan oksigen dan nutrisi dari darah ibu ke janin. Ketika tekanan darah tinggi menurunkan aliran darah yang melalui pembuluh darah plasenta, maka plasenta dapat tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah atau masalah kesehatan lainnya.

Komplikasi berat yang dapat terjadi saat kehamilan yaitu kondisi kegawatdaruratan seperti abrupsio plasenta. Pada abruptio plasenta, plasenta lepas dari uterus. Kondisi ini membutuhkan operasi emergensi untuk menyelamatkan bayi. Pada kondisi ini bayi dapat menjadi sangat sakit atau bahkan dapat mati. Komplikasi pada ibu dapat cukup berat, termasuk risiko kematian akibat stroke atau henti jantung.

 

Pencegahan

Mendapatkan perawatan medis yang tepat untuk preeklamsia dapat mencegah eklamsia. Lakukanlah kunjungan kehamilan sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh dokter agar Anda dapat menjalani pemeriksaan tekanan darah, darah, serta urine. 

 

Kapan Harus ke Dokter?

Hubungi dokter atau pergi ke unit gawat darurat jika Anda memiliki gejala eklamsia atau preeklamsia. Gejala emergensi meliputi kejang dan penurunan kesadaran.

Carilah pertolongan medis segera jika Anda mengalami salah satu gejala di bawah ini:

  • Perdarahan vagina merah terang
  • Janin hanya bergerak sedikit atau tidak bergerak sama sekali
  • Nyeri kepala hebat
  • Nyeri berat pada area perut kanan atas
  • Gangguan penglihatan
  • Mual atau muntah

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 01:07