Amenore Laktasional

Credit: Freepik

Bagikan :


Definisi

Amenore adalah istilah medis untuk kondisi tidak terjadinya haid setelah melalui masa pubertas, sedang tidak hamil, dan belum melewati masa menopause. Amenore berbeda dengan kondisi haid tidak teratur, bila Anda mengalami amenore maka Anda tidak mendapatkan dan merasakan haid. Walau pun hal ini bukan penyakit, tapi kondisi ini perlu dibicarakan oleh dokter karena bisa saja kondisi tubuh yang tidak wajar.

Terdapat dua jenis amenore, yakni amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah kondisi ketika seorang perempuan tidak kunjung mendapatkan menarke (haid pertama) hingga usia 15-16 tahun. Sedangkan amenore sekunder adalah kondisi ketika seorang perempuan sebelumnya mengalami siklus haid yang teratur, namun terhenti dan tidak haid selama tiga bulan atau lebih.

Amenore laktasional adalah salah satu jenis amenore sekunder, yang terjadi ketika seorang wanita tidak haidnya akibat menyusui. Amenore laktasional terjadi ketika perempuan melakukan menyusui eksklusif dan biasanya berlangsung sekitar 6 bulan pertama setelah melahirkan, walau pun bisa juga terjadi lebih lama bergantung dengan durasi menyusui dan kadar hormon setiap wanita yang berbeda-beda.

 

Metode Amenore Laktasi (MAL)

Amenore laktasional cukup umum terjadi pada Ibu menyusui dan tidak perlu dikhawatirkan selama ibu masih menyusui bayi. Amenore laktasional juga menjadi salah satu pilihan kontrasepsi yang umum dipakai ibu pasca melahirkan karena dapat menekan angka kehamilan walau pun tidak se-efektif metode kontrasepsi lainnya.

Sebagai informasi tambahan, metode amenore laktasional (MAL) adalah sebuah metode kontrasepsi alami dengan prinsip ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan atau minuman tambahan lain. Metode ini termasuk metode kontrasepsi jangka pendek karena hanya dapat bertahan selama kurang lebih 6 bulan. Faktor penting dari keberhasilan metode kontrasepsi ini adalah pengetahuan ibu. Pengetahuan mengenai MAL bisa didapatkan dari penyuluhan oleh kader atau posyandu atau dengan mencari sumber informasi yang valid mengenai metode kontrasepsi ini.

 

Penyebab

Ketika menyusui, terjadi perubahan kadar hormon yang cukup signifikan pada ibu akibat kondisi setelah melahirkan. Hormon dan kelenjar yang berperan besar dalam mempengaruhi kondisi tersebut adalah gonadotropin-releasing hormone (GnRH), kelenjar pituitari, dan kelenjar hipotalamus, yakni kelenjar di otak yang mengatur, memproses hormon seks, dan memberikan sinyal ke payudara dalam memproduksi ASI.

Ketika menyusui, proses menghisap dari mulut ke payudara ibu akan memberikan sinyal ke hipotalamus untuk mengurangi produksi GnRH, sehingga menyebabkan penurunan kadar luteinizing hormone (LH) dan hormon estrogen yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.

Sedangkan sebuah hormon bernama prolaktin akan meningkat karena hormon prolaktin ini berfungsi untuk memproduksi ASI. LH dan hormon estrogen adalah hormon yang penting untuk terjadinya haid. Ketika terjadi penurunan produksi LH dan hormon estrogen; disertai peningkatan hormon prolaktin akibat menyusui, maka hal ini dapat mempengaruhi kondisi tubuh, salah satunya dengan tidak menghasilkan haid setiap bulannya.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya amenore laktasional baik dengan menyusui bayi secara langsung atau direct breastfeeding atau pun mengosongkan payudara dengan memompa payudara pada ibu menyusui. Keduanya mampu memberikan sinyal kepada otak dan berpengaruh terhadap siklus haid seseorang.

 

Faktor Risiko Amenore Sekunder

Karena amenore laktasional adalah salah satu jenis dari amenore sekunder, selain menyusui, terdapat berbagai faktor risiko yang dapat mempengaruhi terjadinya amenore sekunder atau tidak terjadinya haid selama 3 bulan atau lebih; pada seseorang, di antaranya:

  • stress
  • nutrisi yang kurang baik
  • perubahan berat badan secara ekstrim baik itu kenaikan atau penurunan berat badan
  • penyakit kronis tertentu seperti menderita tumor ovarium, dan memiliki masalah pada kelenjar pituitari

 

Gejala

Tentu saja gejala dari amenore laktasional sudah sangat jelas, yakni tidak haid dalam tiga bulan berturut-turut pada ibu yang sedang menyusui. Namun pada beberapa orang, amenore laktasional dapat menimbulkan gejala tambahan seperti berikut:

  • Badan terasa panas
  • Puting yang mengeluarkan susu walau pun sedang tidak disusui
  • Vagina terasa kering
  • Nyeri kepala
  • Pandangan kabur
  • Jerawat
  • Pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan badan

 

Diagnosis

Bila Anda mengalami siklus haid yang teratur sebelum hamil, melahirkan, dan kemudian Anda memutuskan menyusui maka secara normal memang Anda akan tidak mengalami siklus haid setiap bulannya. Hanya darah nifas yang akan keluar setelah melahirkan dalam 40 hari pertama dan hal itu juga termasuk hal yang wajar. 

 

Amenore Sekunder

Untuk jenis amenore sekunder lain, bila sebelumnya Anda memiliki siklus haid yang teratur lalu haid berhenti secara tiba-tiba tanpa alasan, maka sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menanyakan keluhan utama, keluhan penyerta, riwayat pengobatan tertentu, riwayat penyakit sebelumnya, riwayat penyakit terdahulu, dan pola hidup.

Kemudian dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis penyebab amenore sekunder adalah dengan tes kehamilan, tes laboratorium darah untuk memeriksa kadar hormon dan untuk mendeteksi bila terdapat kelainan pada kelenjar tertentu, tes genetik, dan MRI bila dokter mencurigai adanya masalah pada kelenjar pituitari atau hipotalamus.

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai tes kehamilan, Anda dapat membacanya di sini: Tes Kehamilan - Pemeriksaan, Indikasi dan Prosedur.

 

Tata Laksana

Karena amenore laktasional adalah suatu kondisi yang wajar terjadi pada ibu menyusui, maka tidak perlu pengobatan atau terapi khusus untuk menanganinya. Terus berikan ASI eksklusif sesuai anjuran WHO yakni dalam 6 bulan pertama kehidupan, tanpa air atau pun tambahan makanan lainnya.

Namun untuk amenore sekunder yang disebabkan oleh penyebab selain menyusui, tata laksana yang biasanya diberikan adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi berat badan dengan melakukan perubahan pola makan yang sesuai dan olahraga teratur (bila penyebab amenore sekunder adalah obesitas)
  • Meningkatkan berat badan dengan melakukan perubahan pola makan yang sesuai (bila penyebab amenore adalah berat badan dibawah indeks massa tubuh normal)
  • Pengelolaan stress yang baik
  • Terapi hormon sesuai saran dokter yang merawat
  • Operasi, pada kasus yang langka dan jarang, biasanya dilakukan hanya bila terdapat tumor pada kelenjar pituitari atau masalah genetik atau kromosom
  • Pemberian suplementasi kalsium dan vitamin D untuk membuat tulang kuat dan menghindari komplikasi pengeroposan tulang

 

Komplikasi

Amenore laktasional tidak mengancam nyawa dan memberikan komplikasi yang perlu dikhawatirkan. Karena biasanya haid akan kembali mengikuti siklus setelah menyusui berhenti. Namun, untuk kasus amenore sekunder lain yang tidak jelas penyebabnya, harus di evaluasi segera karena dapat meningkatkan risiko terkena pengeroposan tulang dan infertilitas.

 

Pencegahan

Tidak ada pencegahan khusus untuk amenore laktasional, bila memang ingin menyusui, amenore laktasional adalah suatu kondisi yang sangat wajar dialami.

Namun untuk mencegah amenore sekunder secara umum, Anda dapat melakukan hal berikut:

  • Makan makanan bergizi
  • Tidur cukup
  • Minum air putih
  • Tidak melakukan latihan dan olahraga yang berlebihan
  • Mencatat siklus haid setiap bulannya

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera ke dokter, Anda dapat berkunjung ke dokter konselor laktasi atau dokter kandungan bila mengalami perubahan penglihatan yang drastis, keluar cairan vagina berbau busuk dan berwarna kehijauan setelah melahirkan, perubahan keseimbangan, pertumbuhan rambut tubuh yang tidak wajar, pembengkakan dan penyumbatan pada payudara, dan kesulitan menyusui lainnya.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 22:59

La Leche League International - Menstruation. (2021). Retrieved 9 December 2022, from https://www.llli.org/breastfeeding-info/menstruation/ 

Mayo Clinic - Amenorrhea (2021). Retrieved 9 December 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/amenorrhea/symptoms-causes/syc-20369299 

My Health Alberta - Lactation Amenorrhea Method (2018). Retrieved 9 December 2022, from https://myhealth.alberta.ca/sexual-reproductive-health/birth-control/natural-methods/lactation-amenorrhea 

WebMD -  Amenorrhea (2022). Retrieved 9 December 2022, from https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/guide/absence-periods 

 

WebMD - What is the Lactational Amenorrhea Method of Birth Control? (2022). Retrieved 9 December 2022, from https://www.webmd.com/sex/birth-control/lactational-amenorrhea-birth-control-method-overview