Definisi
Cradle cap merupakan kondisi dimana adanya plak kasar pada kulit kepala, terutama ditemukan pada bayi yang baru lahir. Kondisi ini mirip dengan ketombe, namun tidak melibatkan rasa gatal atau nyeri. Kondisi ini sering ditemukan, dan merupakan kondisi yang tidak berbahaya. Namun, plak kasar ini bersisik dan kadang sulit untuk diangkat. Cradle cap biasanya hilang sendiri dalam waktu 6-12 bulan.
Penyebab
Penyebab cradle cap belum diketahui secara pasti. Namun, cradle cap dapat disebabkan oleh tingginya kadar minyak yang dihasilkan oleh kelenjar minyak pada kulit kepala. Kelebihan minyak ini dapat menyebabkan sel-sel kulit mati menempel pada kulit kepala.
Faktor Risiko
Faktor yang dapat memengaruhi terjadinya cradle cap dapat berupa hormon ibu yang berpindah ke janin sebelum lahir. Hormon ini dapat meningkatkan produksi minyak (sebum) pada kelenjar minyak dan folikel rambut (tempat tumbuhnya rambut). Faktor lainnya dapat berupa jamur Malassezia furfur yang tumbuh dengan memakan minyak pada kulit. Pengobatan antijamur seperti ketoconazole seringkali efektif, mendukung pembuktian adanya jamur sebagai faktor risiko cradle cap. Cradle cap tidak dapat menular dan tidak disebabkan oleh rendahnya kebersihan.
Gejala
Cradle cap biasanya muncul pada minggu ke-2 hingga ke-6 setelah lahir. Anda dapat menemukan gejala sebagai berikut:
- Kulit kepala berminyak dan berplak. Kulit pada kepala bayi Anda dapat tampak berminyak. Kulit kepala juga dapat memiliki plak putih atau kuning yang bersisik. Seiring waktu, sisik ini akan rontok dengan sendirinya
- Perubahan warna kulit kepala. Kadang-kadang, kulit kepala dapat terlihat seperti memiliki warna yang berbeda namun tidak tampak kasar. Cradle cap tidak menimbulkan rasa gatal, meskipun kelihatannya dapat menimbulkan rasa gatal
- Rambut rontok. Hal ini jarang terjadi, namun bayi dapat mengalami rambut rontok terutama pada bagian yang mengalami cradle cap. Rambut akan tumbuh kembali jika cradle cap telah teratasi
- Cradle cap pada bagian tubuh lainnya. Selain kepala, cradle cap juga dapat muncul pada wajah, belakang telinga, area popok, dan ketiak. Cradle cap yang terjadi pada bagian tubuh lainnya ini biasanya tidak memiliki sisik sebanyak di kepala, tetapi berwarna kemerahan
Kondisi ini biasanya muncul pada awal kehidupan dengan puncak usia 3 bulan. Angka kejadian cradle cap menurun seiring bayi mencapai usia 1 tahun. Bayi dengan cradle cap biasanya memiliki anggota keluarga dengan dermatitis atopik dan/atau asma.
Kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya setelah 6-12 bulan. Jika cradle cap terjadi lebih dari 12 bulan, Anda dapat berkonsultasi pada dokter.
Diagnosis
Dokter dapat mendiagnosis cradle cap dengan melihat kulit pada kepala bayi Anda serta bagian tubuh lainnya yang mungkin mengalami hal serupa. Biasanya, tidak diperlukan pemeriksaan atau tes tambahan untuk mendiagnosis kondisi ini. Jika dokter mencurigai adanya kondisi lainnya seperti penurunan kekebalan tubuh atau kekurangan vitamin, pemeriksaan akan dilakukan.
Kondisi yang mirip dengan cradle cap adalah dermatitis atopik. Berbeda dengan cradle cap, kondisi ini biasanya disertai gatal terutama pada bagian pipi yang dapat mengganggu tidur dan menyusu. Selain itu, kondisi lainnya yang mirip dapat berupa impetigo atau infeksi bakteri. Biasanya, infeksi ini ditandai dengan adanya lenting. Kondisi lainnya juga dapat berupa infeksi jamur di kulit kepala (tinea kapitis). Namun, kondisi ini lebih sering menyebabkan rambut rontok dan menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening. Pemeriksaan kerok kulit dapat dilakukan untuk mencari adanya jamur penyebab infeksi. Dermatitis popok juga mungkin mirip dengan cradle cap, namun hanya terjadi pada lipatan-lipatan tubuh.
Tata Laksana
Setelah mengetahui adanya cradle cap pada bayi Anda, Anda dapat melakukan tata laksana sendiri, seperti:
- Berkeramas. Menjaga kebersihan kulit kepala dapat menurunkan gejala cradle cap karena berkeramas dapat mengangkat minyak yang berlebih. Anda dapat menggunakan sampo bayi dan menggosoknya secara lembut pada bagian yang bersisik. Dokter juga dapat menyarankan Anda untuk mencuci rambut bayi Anda lebih sering daripada biasanya. Anda mungkin perlu mencucinya setiap hari, berbeda dari biasanya (beberapa hari sekali). Jika sampo bayi yang lembut tidak efektif, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter mengenai produk sampo dengan obat-obatan. Jangan menggunakan sampo antiketombe sebelum dianjurkan oleh dokter, karena tidak semua produk aman untuk bayi.
- Menyikat. Setelah membersihkan rambut dan kulit kepala bayi, Anda dapat menyikat rambut bayi dengan sikat khusus bayi yang lembut. Penyikatan ini harus dilakukan dengan lembut. Sisik akan mengelupas dan rontok dengan sendirinya.
- Membasahi. Anda dapat bertanya pada dokter apabila Anda perlu menggosokkan losion, minyak bayi, atau salep ke kulit kepala bayi Anda setelah penggunaan sampo dan sikat rambut. Beberapa orang tua melakukan hal ini dan berhasil menangani cradle cap.
- Pemberian krim. Beberapa dokter dapat memberikan krim antiradang untuk menangani cradle cap, namun hal ini hanya dilakukan apabila kulit kepala tampak radang. Hal ini biasanya tidak perlu dilakukan. Jangan menggunakan krim obat-obatan tanpa anjuran dokter.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Anda dapat melakukan terapi dengan urutan sebagai berikut:
- Mencuci rambut bayi dengan sampo bayi yang lembut untuk mengangkat minyak pada kulit kepala
- Memberikan minyak pada rambut sesuai dengan uraian di atas. Minyak ini semakin efektif jika berada pada kulit dalam waktu yang lama. Pemberian minyak berfungsi untuk melembutkan dan menguraikan sisik
- Menyikat rambut bayi dengan sikat rambut yang lembut. Jika tidak ada, Anda dapat menggunakan sikat gigi yang lembut. Penyikatan ini berfungsi untuk membuang sisik yang sudah terurai oleh minyak
- Kembali ke langkah awal, mencuci rambut bayi dengan sampo bayi yang lembut. Anda dapat mengulangi langkah ini untuk menurunkan gejala cradle cap dan mencegah cradle cap muncul kembali
Beberapa hal berikut sebaiknya tidak dilakukan kepada bayi:
- Jangan menggunakan minyak zaitun pada kepala bayi, karena mungkin akan menyebabkan iritasi
- Jangan menggunakan minyak kacang karena ada risiko alergi
- Jangan menggunakan sampo orang dewasa maupun sabun
- Jangan mengorek sisik karena dapat meningkatkan risiko infeksi
Komplikasi
Komplikasi jarang terjadi pada cradle cap, karena kondisi ini pada umumnya akan hilang sendiri dan tidak menyebabkan bahaya pada kulit kepala. Namun, komplikasi yang dapat terjadi berupa infeksi bakteri yang mengikuti infeksi jamur. Infeksi bakteri ini dapat terjadi pada bagian kulit yang pecah-pecah atau berdarah. Oleh karena itu, sisik dan plak sebaiknya tidak digaruk agar tidak berdarah.
Pencegahan
Pencegahan cradle cap dapat dilakukan dengan rajin mencuci rambut bayi Anda dengan sampo bayi dan menyikat rambut dengan sikat lembut. Anda dapat berkonsultasi pada dokter spesialis anak atau kulit terkait cara mencuci rambut bayi Anda setelah sembuh dari cradle cap. Dokter juga dapat menyarankan penggunaan krim antiradang, losion tertentu, atau terapi lainnya setelah cradle cap sembuh.
Kapan harus ke dokter?
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter apabila:
- Cradle cap tidak membaik dalam beberapa minggu setelah terapi dilakukan rutin
- Cradle cap terjadi pada seluruh tubuh bayi Anda
- Sisik berdarah atau mengeluarkan cairan
- Daerah yang mengalami cradle cap mengalami pembengkakan
Perdarahan, keluarnya cairan, dan bengkak dapat merupakan pertanda infeksi atau kondisi kulit lainnya seperti dermatitis atopik atau skabies.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Cradle cap. (2022). Retrieved 17 May 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/cradle-cap/
Cradle cap - Symptoms and causes. (2020). Retrieved 17 May 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/cradle-cap/symptoms-causes/syc-20350396
Nobles, T., Harberger, S., & Krishnamurthy, K. (2021). Cradle Cap. Retrieved 17 May 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK531463/
Pathak, N. (2020). What is Cradle Cap? What are the Treatments?. Retrieved 17 May 2022, from https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/treating-cradle-cap-in-children