Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Pada Anak (KIPI)

Imunisasi merupakan salah satu cara dan program pencegahan penyakit menular yang dilakukan dengan memberikan vaksin.

Bagikan :


Definisi

Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau adverse events following immunization (AEFI) merupakan kejadian medis yang berhubungan dengan imunisasi  dapat berupa reaksi vaksin, reaksi suntikan, kesalahan prosedur sampai ditentukan adanya hubungan kausal. Imunisasi merupakan salah satu cara dan program pencegahan penyakit menular yang dilakukan dengan memberikan vaksin. Vaksin akan melatih tubuh Anda untuk melawan berbagai virus dan bakteri yang dapat menyebabkan penyakit bagi tubuh Anda. 

Vaksin sendiri berasal dari kata vacca yang berarti sapi. Edward Jenner menciptakan istilah ini sebagai pencegahan dari cacar air. Vaksin dan imunisasi terkadang memiliki arti yang sama tetapi berbeda, dimana tubuh Anda akan dilatih untuk mendapatkan kekebalan melalui virus yang dilemahkan melalui vaksin sedangkan imunisasi merupakan proses yang terjadi di dalam tubuh Anda untuk melindungi Anda dari penyakit yang telah divaksinasi. 

Imunisasi dapat dilakukan sejak bayi hingga bangku kuliah. Program imunisasi yang dilakukan pemerintah biasanya sudah terjadwal dalam kurun waktu tertentu sehingga setiap anak dapat dipastikan mendapatkan tepat waktu. Imunisasi bertujuan untuk mencegah atau mengurangi tingkat keparahan suatu penyakit. Walau mungkin tidak melindungi 100 persen, tetapi dapat mengurangi keparahan dari suatu penyakit dan walaupun mungkin Anda memiliki kemungkinan terpapar penyakit tertentu, gejala yang muncul cenderung ringan dan memiliki komplikasi yang sangat rendah.

Imunisasi bekerja dengan cara menyuntikkan sejumlah kecil virus atau bakteri yang sudah dilemahkan atau dimatikan sehingga akan memicu proses kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi (protein yang berguna terhadap sistem imunitas tubuh) terhadap penyakit tertentu atau memicu proses lain yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Beberapa vaksin cukup diberikan sekali, sedangkan beberapa vaksin lainnya memerlukan dosis lanjutan atau booster untuk mempertahankan keefektifannya di dalam tubuh.

Anak Anda sebaiknya menerima vaksin pertama kebanyakan pada usia 2 tahun pertama. Sebagai contoh, CDC menyarankan anak Anda menerima dosis pertama dari measles, mumps dan rubela (MMR) pada usia 12 bulan atau lebih tua dan menerima dosis kedua sebelum memasuki usia 4 hingga 6 tahun atau setara sebelum masuk sekolah dasar. Ketika berusia 15 bulan, setidaknya anak Anda akan menerima kurang lebih 10 tipe vaksin dan vaksinasi tambahan antara usia 15 hingga 16 tahun.

Bila anak Anda memiliki kondisi kronis atau kelemahan sistem imun, dokter anak Anda mungkin akan merekomendasikan jadwal lain untuk vaksinasi. Beberapa tipe vaksin yang diberikan pada anak Anda seperti hepatitis B (pada usia 1 sampai 2 bulan), Rotavirus, difentri, tetanus, heamophilus influenza tipe B, pneumococcal, poliovirus (pada usia 2 bulan sebagai dosis pertama dan dosis kedua pada usia 4 bulan serta dosis ketiga pada usia 6 bulan).

Vaksinasi sendiri aman untuk anak Anda. Efek samping yang muncul umumnya dapat menyebabkan nyeri pada tangan atau kaki dengan demam dan efek samping yang parah jarang terjadi. Diskusikan lebih lanjut mengenai risiko dan efek samping dari vaksinasi kepada dokter anak Anda. 

 

Penyebab

Efek samping dari imunisasi terjadi akibat reaksi imun tubuh sebagai bentuk dari pertahanan tubuh dengan membentuk antibodi. Efek samping yang dihasilkan mungkin berbeda - beda, tetapi secara umum muncul demam dan rasa nyeri pada area penyuntikan.

 

Faktor Risiko

Imunisasi merupakan proses memberikan imunitas tubuh dengan memicu tubuh membentuk imunitas sehingga kondisi tubuh anak Anda menjadi memiliki risiko lebih tinggi bila dirasa kurang sehat. Risiko akan meningkat apabila imunisasi dilakukan saat kondisi anak sedang tidak sehat dan hal ini tidak disarankan.

 

Gejala

Beberapa efek samping yang muncul setelah imunisasi umumnya pada tingkat sedang seperti:

  • Rasa nyeri, bengkak, atau kemerahan pada area yang penyuntikan
  • Demam ringan
  • Menggigil atau kedinginan
  • Terasa kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri sendi dan otot
  • Muntah

 

Anda tidak perlu panik dan khawatir, segera hubungi dokter terkait efek samping yang dirasakan dan dokter akan memberikan pemeriksaan dan pengobatan yang diperlukan. Gejala pasca imunisasi dapat berlangsung cepat maupun lambat, serta dapat dibagi menjadi gejala lokal, sistemik, reaksi terhadap susunan saraf pusat dan gejala lainnya.

Pada umumnya, semakin cepat KIPI terjadi maka makin berat gejalanya. Selain itu, lama pengamatan terhadap kejadian tertentu dapat mencapai masa 42 hari hingga 6 bulan. Gejala yang sering muncul adalah demam ringan, nyeri dan bengkak di lokasi suntikan. Gejala tersebut umumnya hilang dalam 2-3 hari, baik dengan bantuan obat penurun panas atau pengurang nyeri maupun tidak.

Namun, perlu diperhatikan bahwa KIPI tidak selalu terjadi pada setiap orang yang diimunisasi. Gejala ringan yang muncul biasanya cenderung lebih sering dibandingkan reaksi radang atau alergi serius terhadap vaksin.

 

Diagnosa

Dokter akan melakukan pemeriksaan pada anak Anda terkait kesehatan dan kesiapan anak Anda. Bila dokter merasa anak Anda kurang sehat, maka dokter akan menyarankan melakukan penundaan vaksinasi. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada anak dan pemeriksaan lanjutan bila diperlukan untuk mendiagnosa dan memberikan penanganan yang tepat pada gejala yang timbul akibat kejadian ikutan pasca imunisasi.

 

Tata Laksana

Beberapa langkah yang dapat dilakukan bila anak Anda mengalami efek samping dari imunisasi seperti membiarkan anak Anda beristirahat yang cukup, memberikan obat penurunan panas bila diperlukan, mengupayakan anak Anda mengkonsumsi air putih yang cukup. Bila terdapat rasa nyeri pada bekas suntikan, sarankan anak Anda menggerakan dan menggunakan lengan Anda. Bila diperlukan, kompres bagian nyeri dengan kain yang dibasahi dengan air dingin setelah melakukan penanganan dini. 

Pemberian obat akan disesuaikan dengan gejala yang muncul dan tingkat keparahannya. Gejala ringan dapat membaik tanpa obat-obatan, namun gejala sedang dan gejala yang lebih berat dapat memerlukan penanganan dari dokter.

 

Komplikasi

Komplikasi dari imunisasi umumnya jarang terjadi, tetapi pada kasus tertentu dapat timbul efek yang tidak diinginkan. Efek yang timbul dapat berupa gejala yang ringan hingga berat dimana terjadi reaksi alergi yang parah seperti:

  • Kesulitan bernapas
  • Pembengkakan pada area wajah dan tenggorokan
  • Detak jantung berdebar-debar
  • Kemerahan pada seluruh tubuh
  • Pusing
  • Kelemahan

 

Bila Anda mengalami reaksi alergi tersebut, segera hubungi rumah sakit terdekat dan hubungi dokter serta penyedia imunisasi bila Anda mengalami efek samping yang tidak kunjung hilang.

 

Pencegahan

Tidak ada pencegahan khusus untuk kejadian ikutan pasca imunisasi. Hal yang perlu diperhatikan saat anak Anda akan melakukan imunisasi adalah memastikan kondisi anak sehat. Bila anak sedang tidak sehat atau memiliki kondisi kesehatan tertentu misalnya kondisi autoimun, sebaiknya imunisasi tidak dilakukan terlebih dahulu hingga mendapat persetujuann dari dokter. Hal ini mengingat imunisasi merupakan proses membentuk sistem imun anak Anda sehingga bila anak Anda sedang sakit, mungkin akan memberikan efek berlebih yang tidak diinginkan.

 

Kapan Harus ke Dokter

Bila Anda berencana untuk melakukan imunisasi pada anak Anda, diskusikan dengan dokter terkait jenis vaksin dan kapan imunisasi tersebut dilakukan. Segera hubungi dokter bila muncul gejala efek samping yang tidak diinginkan setelah vaksinasi. Bila gejala yang muncul parah seperti pembengkakan pada wajah dan anak kesulitan bernapas, segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr. Lukita Tarigan
Last Updated : Jumat, 19 Mei 2023 | 14:10

Centers for Disease Control and Prevention. (2021, March 30). Understanding adverse events and side effects. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/vaccinesafety/ensuringsafety/sideeffects/index.html

Childhood immunization schedule: Vaccines by age. Cleveland Clinic. (n.d.-a). https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11288-childhood-immunization-schedule

Office of Infectious Disease and HIV/AIDS Policy (OIDP). (2022, May 6). Vaccine side effects. HHS.gov. https://www.hhs.gov/immunization/basics/safety/side-effects/index.html

Vaccines: Inoculation, immunization, Safety & Schedule. Cleveland Clinic. (n.d.-b). https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24135-vaccines

World Health Organization. (n.d.). Adverse events following immunization (AEFI). World Health Organization. https://www.who.int/teams/regulation-prequalification/regulation-and-safety/pharmacovigilance/health-professionals-info/aefi