Kolik pada Dewasa

Bagikan :


Definisi

Nyeri kolik merupakan nyeri bergelombang yang mengikuti gerak peristalsis otot polos. Nyeri ini terasa tajam dan hilang timbul. Nyeri kolik dapat berlangsung kurang dari beberapa jam, bersifat mendadak dan cepat memburuk.

Rasa nyeri kolik muncul disebabkan adanya penyumbatan, peradangan, atau infeksi pada organ berongga atau saluran pada perut, baik pada usus halus, usus besar, saluran kandung empedu, ginjal, atau saluran kemih. Organ-organ berongga tersebut memiliki otot polos yang terus berkontraksi dan melakukan gerak peristalsis. Kontraksi otot di sekitar penyumbatan tersebut akan menimbulkan rasa sakit hebat yang terasa tajam dan hilang timbul sesuai dengan gerakan peristalsis.

 

Penyebab

Penyebab terjadinya nyeri kolik pada orang dewasa sangat bervariasi. Terdapat 3 jenis kolik yang sering ditemui pada orang dewasa, yaitu:

 

1. Kolik bilier atau kolik batu empedu

Kolik bilier pada umumnya disebabkan oleh sumbatan batu empedu. Batu empedu berasal dari endapan getah empedu yang mengeras dan terbentuk di dalam kantong empedu. Batu ini dapat menyumbat di sepanjang saluran empedu.

Pada saluran empedu, terdapat lapisan otot polos yang terus berkontraksi untuk melakukan gerak peristalsis. Gerakan ini bertujuan untuk mengeluarkan getah empedu dari kantong empedu ke usus halus. Namun karena terdapat batu empedu pada saluran empedu, hal ini menyebabkan munculnya nyeri kolik setiap kali terjadi kontraksi otot polos di sekitar sumbatan.

Selain itu, adanya penyumbatan pada saluran empedu juga menyebabkan terganggunya aliran getah empedu dari dalam kantong empedu. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan dan gangguan pada saluran cerna.

 

2. Kolik renal

Sekitar 10% dari seluruh populasi dunia pernah mengalami kolik renal dalam hidupnya. Nyeri kolik renal muncul secara tiba-tiba dan hilang timbul. Kadang dirasakan sebagai nyeri yang sangat hebat. Hal ini sering dikaitkan dengan adanya batu pada ginjal atau batu pada saluran kemih. Rasa nyeri yang dirasakan dapat bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi batu.

 

3. Kolik intestinal atau kolik usus

Kolik intestinal merupakan nyeri seperti kram yang berasal dari usus kecil atau usus besar yang mengalami penyumbatan. Pada saat otot pada usus di sekitar sumbatan berkontraksi, hal ini akan menyebabkan munculnya rasa nyeri. Terdapat beberapa penyebab terjadinya sumbatan pada usus, yaitu:

  • Terbentuknya jaringan parut pada bekas operasi di perut
  • Adanya peradangan pada usus
  • BAB atau kotoran yang mengeras
  • Kanker atau tumor pada usus

 

Faktor Risiko

 

1. Kolik bilier atau kolik batu empedu

Kolik bilier terjadi karena adanya batu saluran empedu. Batu saluran empedu diketahui cenderung muncul pada perempuan, terutama pada perempuan berusia lebih dari sama dengan 40 tahun, mengalami obesitas atau sedang dalam keadaan hamil, banyak mengonsumsi makanan berlemak, mengonsumsi obat-obatan yang mengandung estrogen, seperti pil KB, dan memiliki diabetes.

 

2. Kolik renal

Kolik renal terjadi karena adanya batu pada ginjal atau saluran kemih. Batu dapat terbentuk di antara ginjal atau saluran kemih. Batu ginjal atau batu saluran kemih tersebut terbentuk dikarenakan oleh beberapa faktor risiko, seperti adanya riwayat keluarga dengan batu pada ginjal atau batu saluran kemih, pola makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi terlalu banyak makanan tinggi protein, tinggi garam, dan tinggi gula, serta beberapa faktor risiko lain berupa obesitas dan dehidrasi.

 

3. Kolik intestinal atau kolik usus

Adanya riwayat operasi pada perut yang melibatkan usus, peradangan pada usus, konstipasi/sembelit, adanya tumor atau keganasan dapat menjadi faktor risiko munculnya sumbatan pada usus. Sumbatan tersebut dapat bersifat total atau sebagian dan dapat menimbulkan nyeri kolik intestinal dikemudian hari.

 

Gejala 

1. Kolik bilier atau kolik batu empedu

Kolik bilier biasanya menimbulkan gejala seperti:

  • Nyeri yang tiba-tiba 
  • Frekuensi nyeri dapat meningkat dengan cepat di bagian kanan atas perut, terutama di bawah tulang dada
  • Nyeri kolik tidak jarang juga diikuti dengan mual atau muntah

 

2. Kolik renal

Batu dapat terbentuk di antara ginjal atau saluran kemih. Nyeri dirasakan lebih sakit terutama pada lokasi batu menyumbat. Nyeri yang muncul terasa tajam dan hilang timbul. Selain rasa nyeri, juga terdapat gejala lain yang menyertai, seperti:

  • Nyeri pada saat berkemih
  • Ditemukan adanya darah pada urin
  • Urin berbau
  • Mual
  • Muntah

 

3. Kolik intestinal atau kolik usus

Kolik intestinal merupakan nyeri seperti kram yang berasal dari usus kecil atau usus besar yang mengalami penyumbatan atau peradangan. Rasa nyeri yang dirasakan dapat bervariasi, tergantung pada ukuran, lokasi, dan tingkat keparahan. Terdapat beberapa gejala lain yang dapat muncul pada kolik usus, yaitu:

  • Sulit atau tidak dapat buang angin
  • Muntah
  • Hilangnya napsu makan
  • Perut tampak membesar dan keras

 

Diagnosis

Dalam menegakan diagnosis pada nyeri kolik, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui riwayat medis dan pemeriksaan fisik berupa penekanan pada area tertentu pada perut. Lebih lanjut, dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan penunjang berupa CT scan atau ultrasonografi. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mengetahui letak kelainan.

 

Tata Laksana

Terdapat banyak pilihan tata laksana pada nyeri kolik. Tatalaksana nyeri kolik tergantung pada hal yang mendasarinya dan tingkat keparahan penyakit. Dokter akan memberikan obat antinyeri dan antiradang untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang Anda rasakan. Jika ukuran batu yang menyumbat cukup besar, dokter biasanya akan menyarankan Anda untuk melakukan terapi gelombang syok untuk memecah batu menjadi lebih kecil.

Jika keadaan lebih parah, pada kolik bilier dapat disarankan untuk dilakukan terapi berupa operasi invasif untuk membuang kandung empedu. Kandung empedu bukan merupakan organ esensial (primer) tubuh sehingga membuang kandung empedu tidak akan menyebabkan hal yang membahayakan.

 

Komplikasi

1. Kolik bilier atau kolik batu empedu

Penyumbatan pada saluran empedu yang berkepanjangan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infeksi pada kantong empedu, saluran empedu, atau hati yang kemudian dapat menyebabkan kerusakan pada organ-organ tersebut. Salah satu komplikasi serius adalah pembengkakan atau peradangan pada kantong empedu atau disebut sebagai kolesistitis.

Selain itu, batu empedu yang menyumbat saluran dari pankreas menuju ke usus dapat menyebabkan peradangan pada pankreas atau disebut sebagai pankreatitis batu empedu. Pankreatitis empedu memiliki potensi dapat mengancam jiwa sehingga perlu ditangani dengan cepat dan tepat.

 

2. Kolik renal

Kolik renal merupakan gejala yang ditimbulkan oleh batu ginjal atau batu saluran kemih. Jika hal tersebut tidak ditatalaksana dengan baik, maka akan menyebabkan komplikasi berupa infeksi pada saluran kemih dan kerusakan pada ginjal.

 

3. Kolik intestinal atau kolik usus

Kolik usus dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti peradangan pada usus, adanya keganasan atau tumor, konstipasi, atau riwayat operasi pada bagian perut. Jika penyebab tidak ditangani dengan baik, hal ini dapat menyebabkan bocornya dinding usus. Kebocoran ini dapat menyebabkan peritonitis atau radang pada selaput yang menutupi bagian dalam dinding perut. Hal ini dapat mengancam jika sehingga harus segera ditangani dengan tepat.

 

Pencegahan

Terdapat banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya nyeri kolik pada orang dewasa. Namun, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya nyeri kolik di kemudian hari, yaitu:

  • Banyak mengonsumsi makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh,
  • Minum yang cukup, minimal 8 gelas setiap hari agar tubuh terhidrasi dengan baik,
  • Hindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi,
  • Jaga berat badan agar tetap ideal.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan dokter jika Anda mengalami nyeri perut lebih dari 6 jam dan dirasakan semakin memburuk, nyeri menyebabkan Anda tidak dapat makan, nyeri semakin memberat saat anda bergerak, nyeri menyebabkan anda terbangun pada malam hari, nyeri disertai dengan demam 38.3 derajat selsius, nyeri disertai dengan ketidakmampuan untuk buang air kecil, atau buang angin, nyeri yang amat sangat hingga pasien pingsan atau hampir pingsan.

Selain itu, segera cari pertolongan dokter jika Anda mengalami beberapa tanda dan gejala, seperti sakit perut hebat hingga Anda tidak dapat duduk dengan nyaman atau kesulitan mencari posisi yang nyaman, kulit dan bagian putih mata berubah menjadi kekuningan (jaundice), serta demam tinggi yang disertai mengigil.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : dr Sherly Deftia Agustina
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 03:46

Emedicinehealth.com. (2019, 5 Mei). Abdominal Pain: Lower, Upper, Left, Causes, Relief & Pain Type. Diakses pada 20 Januari 2022, dari https://www.emedicinehealth.com/abdominal_pain_in_adults/article_em.htm

*Mayoclinic.org. (2021, 20 Agustus). Gallstones - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Diakses pada 20 Januari 2022, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gallstones/symptoms-causes/syc-20354214

*Healthline.com. (2018, 22 Agustus). Renal Colic: Symptoms, Treatments, and How Long It Lasts (healthline.com). Diakses pada 20 Januari 2022, dari https://www.healthline.com/health/renal-colic

*Healthline.com. (2017, 2 Juni). Biliary Colic: Symptoms, Treatment, Causes, and More. Diakses pada 20 januari 2022, dari https://www.healthline.com/health/biliary-colic

Mayoclinic.org. (2020, 18 Juni). Peritonitis - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Diakses pada 20 Januari 2022, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peritonitis/symptoms-causes/syc-20376247