Berapa Usia Ideal untuk Hamil?

Credit: Freepik

Bagikan :


Bagi pasangan yang sudah menikah, kehamilan merupakan suatu kebahagiaan yang selalu dinantikan. Selain faktor kesehatan fisik dan kesuburan, usia juga menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi kehamilan. Bagi perempuan, ada rentang usia tertentu yang membuat kehamilan menjadi berisiko. Lantas, berapakah usia terbaik untuk hamil?

 

Usia Ideal untuk Hamil

Pada dasarnya, setiap perempuan yang memasuki masa menstruasi memiliki peluang untuk hamil. Pada perempuan usia subur, setiap bulannya tubuh menghasilkan hormon untuk menyiapkan kehamilan. Jika sel telur yang dihasilkan indung telur tidak dibuahi, maka dinding rahim akan luruh, sebuah proses yang dikenal dengan menstruasi.

Waktu mulainya menstruasi pun bervariasi. Biasanya menstruasi terjadi saat usia 12 tahun hingga 51 tahun. Namun kesuburan perempuan dapat menurun seiring berjalannya waktu sehingga dapat menyulitkan Anda untuk hamil. Sementara itu kehamilan di usia remaja dan usia menjelang menopause juga memiliki risiko yang berbahaya bagi ibu dan janin.

Dilansir dari Healthline, para ahli mengungkapkan bahwa waktu terbaik untuk hamil adalah pada rentang usia 20 akhir dan awal 30 tahun. Sebuah studi bahkan menyebutkan bahwa usia ideal untuk melahirkan anak pertama adalah 30 tahun.

Namun tentunya usia tersebut bukan merupakan standar baku untuk menentukan kapan seharusnya perempuan hamil dan memiliki anak. Selain memerhatikan kesiapan fisik, Anda juga perlu mempertimbangkan kesiapan emosional dan finansial ketika merawat dan membesarkan anak di kemudian hari.

 

Bahaya Hamil di Usia Remaja (Kurang dari 20 tahun)

Meskipun perempuan bisa hamil sejak usia pubertas atau remaja, namun kehamilan remaja ternyata memiliki risiko tinggi bagi kesehatan ibu dan janin. Dilansir dari WebMD, kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada perempuan berusia di bawah 20 tahun. Di Indonesia, angka kehamilan remaja terus menurun dalam 10 tahun terakhir namun masih belum mencapai angka yang diinginkan.

Beberapa risiko kehamilan di usia remaja antara lain:

1. Tingginya tekanan darah

Kehamilan remaja berisiko meningkatkan tekanan darah yang memicu preeklampsia. Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan naiknya tekanan darah, tingginya protein dalam urine, pembengkakan di kaki dan wajah, serta kerusakan organ. Jika kondisi ini tidak dikontrol dengan tepat, dapat memicu terganggunya pertumbuhan janin.

2. Risiko kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah (BBLR)

Kehamilan remaja juga berisiko menyebabkan kelahiran prematur atau berat badan bayi lahir rendah. Bayi prematur dan BBLR memiliki risiko mengalami masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan dan penglihatan.

3. Risiko bayi stunting

Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) mengungkapkan bahwa kehamilan di bawah usia 20 tahun merupakan kehamilan berisiko, yang bisa menjadi salah satu faktor untuk meningkatkan risiko bayi mengalami stunting. Stunting adalah kondisi kegagalan pertumbuhan anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak tumbuh pendek untuk ukuran usianya.

 

Bahaya Hamil di Usia Lebih dari 35 Tahun

Bukan hanya kehamilan remaja yang berbahaya, namun kehamilan yang terjadi di usia 35 tahun ke atas terutama di usia mejelang menopause juga memiliki risiko kesehatan bagi ibu dan janin. Dilansir dari Mayo Clinic, beberapa risiko kehamilan di usia 35 tahun ke atas antara lain:

1. Risiko mengalami diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah diabetes yang terjadi hanya pada masa kehamilan. Jika tidak ditangani dengan tepat, diabetes gestasional dapat menyebabkan bayi tumbuh besar di atas rata-rata yang akan menyulitkan proses persalinan.

2. Risiko janin mengalami gangguan kromosom

Bayi yang lahir dari ibu berusia di atas 35 tahun memiliki risiko peningkatan mengalami gangguan kromosom seperti Down syndrome.

3. Risiko keguguran dan stillbirth

Ibu hamil di usia yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi mengalami keguguran dan stillbirth (bayi lahir mati). Hal ini dapat dipengaruhi oleh riwayat kesehatan sebelumnya atau kelainan kromosom janin akibat penurunan kualitas telur.

 

Meskipun para ahli menyebutkan rentang usia ideal untuk hamil, namun terkadang kehamilan dapat terjadi di luar usia tersebut. Jika Anda hamil dalam rentang usia yang berisiko tinggi untuk mengandung maka sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin baik ketika hamil maupun setelah persalinan.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 12:24

Watson, S. When Can You Get Pregnant and What’s the Best Age to Have a Baby?. Available from: https://www.healthline.com/health/womens-health/childbearing-age/

Bellieni C. (2016). The Best Age for Pregnancy and Undue Pressures. Journal of family & reproductive health10(3), 104–107. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5241353/

Mayo Clinic. Getting Pregnant. Available from: https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/pregnancy/art-20045756

WebMD. (2020). Geriatric Pregnancy. Available from: https://www.webmd.com/baby/guide/pregnancy-after-35/

Taylor, R. (2020). Teenage Pregnancy. Available from: https://www.webmd.com/baby/teen-pregnancy-medical-risks-and-realities/