Pemeriksaan Kalium Urine

Ilustrasi pemeriksaan kalium menggunakan sampel urine. Credits: Freepik

Bagikan :


Definisi

Pemeriksaan kalium urine adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar kalium di dalam urine. Kalium merupakah salah satu elektrolit atau mineral yang bermuatan listrik dan berfungsi membantu kinerja tubuh dan sel. Kalium memiliki peran penting dalam metabolisme dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.

Pemeriksaan kalium dalam urine berbeda dengan pemeriksaan kalium darah dikarenakan kadar kalium dalam urine dapat berbeda dalam darah, sehingga biasanya dokter akan menyarankan Anda melakukan kedua pemeriksaan tersebut. 

Sebagai contoh, jika Anda sedang mengonsumsi obat diabetes atau mengalami gangguan jantung, hal ini dapat menyebabkan kadar kalium dalam darah tinggi tetapi kadar kalium dalam urine rendah. Sebaliknya, jika Anda mengalami penyakit ginjal, diare, atau berkeringat berlebihan, kadar kalium dalam darah akan rendah dan kadar kalium urine meningkat. 

Pemeriksaan kalium urine umumnya diajukan oleh dokter apabila Anda memiliki beberapa keluhan yang dicurigai mengarah ke kondisi:

  • Kelebihan kadar kalium (hiperkalemia), dengan gejala seperti:
    • Mual
    • Mudah merasa lelah
    • Kelemahan otot
    • Irama denyut jantung yang tidak teratur
  • Kekurangan kadar kalium (hipokalemia) dalam darah, gejalanya antara lain:
    • Mudah merasa lemas atau lelah
    • Tegang atau kram otot
    • Sulit buang air besar

 

Indikasi

Pemeriksaan kalium urine biasanya dilakukan untuk menegakkan diagnosis tertentu, seperti:

  • Hiperkalemia atau hipokalemia
  • Penyakit ginjal
  • Gangguan pada kelenjar adrenal, seperti hipoaldosteron dan sindrom Conn

Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan Anda melakukan pemeriksaan kalium urine untuk:

  • Mengecek kadar kalium jika Anda mengalami muntah-muntah atau diare dalam beberapa jam atau hari
  • Melihat adanya tanda-tanda dehidrasi
  • Mengonfirmasi pemeriksaan kalium darah
  • Memonitor kemungkinan terjadinya efek samping akibat penggunaan obat 

 

Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi atau kondisi yang membuat seseorang tidak bisa melakukan pemeriksaan ini.

Baca Juga: Pemeriksaan Kalium Darah - Indikasi, Prosedur, dan Hasil Pemeriksaan | AI Care (ai-care.id)

 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan kalium urine. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dalam keadaan tidak berpuasa. Meskipun demikian, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi medis terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan pemeriksaan kalium urine, sebab ada beberapa kondisi atau penggunaan obat tertentu yang dapat menganggu hasil laboratorium. 

Beberapa obat-obatan yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan ini, antara lain:

  • Kortikosteroid
  • Obat NSAIDs (Nonsteroidal anti-inflammatory drugs)
  • Suplemen kalium
  • Obat diuretik 
  • Antibiotik

 

Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan kalium urine memiliki 2 metode berbeda, yaitu pemeriksaan urine sewaktu dan urine 24 jam. Dokter akan menentukan metode pemeriksaan ini tergantung dengan kondisi atau diagnosis pasien.  

Pada pemeriksaan urine sewaktu, Anda akan diminta untuk buang air kecil dan menampung urine ke dalam wadah khusus. Sebelumnya, petugas akan memberikan instruksi bagaimana mengambil serta menyimpan sampel urine Anda. Sampel urine yang telah ditampung dapat diserahkan ke petugas untuk dilakukan pemeriksaan. 

Sedangkan pada pemeriksaan urine 24 jam, Anda akan diminta untuk mengumpulkan urine ke dalam wadah khusus dalam waktu 24 jam. Setelah 24 jam, Anda dapat menyerahkan sampel urine ke petugas untuk dilakukan pemeriksaan. 

Berikut langkah-langkah pengambilan sampel urine:

  • Cuci tangan hingga bersih 
  • Bersihkan organ kelamin dengan tisu pembersih yang diberikan oleh petugas atau dokter
  • Saat buang air kecil, tampung seluruh urine ke dalam wadah khusus yang telah disediakan. Pastikan tidak menyentuh bagian dalam wadah karena dapat menyebabkan kontaminasi 

 

Nilai Normal dan Abnormal

Pada orang dewasa, nilai normal kalium urine dengan metode pemeriksaan urine sewaktu adalah 20 mEq/L, dan dengan metode pemeriksaan urine 24 jam, nilai normalnya berada diantara 25-125 mEq/L. Sedangkan, pada anak-anak kadar normal kalium urine berada diantara 10-60 mEq/L.

Meskipun demikian, setiap laboratorium memiliki rentang nilai yang sedikit berbeda antara satu laboratorium dengan laboratorium lainnya sebab bergantung pada alat atau mesin yang digunakannya.

Baca Juga: Penyakit Hipokalemia - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)

 

Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Rendah

Jika hasil pemeriksaan kalium urine Anda menunjukkan nilai rendah (< 20 mEq/L), sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Kemungkinan dokter akan menyarankan perubahan pola makan dan gaya hidup menjadi lebih sehat, atau bahkan juga memulai terapi obat atau cairan infus khusus untuk membantu mengembalikan nilai kalium Anda menjadi rentang normal. Beberapa contoh sumber kalium bisa didapatkan dari diet makanan, misalnya buah pisang, susu, ikan, daging sapi, daging ayam, atau roti.

Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan hasil kalium urine menjadi rendah, diantaranya:

  • Mengonsumsi obat-obatan seperti NSAIDs, penghambat beta/beta-blocker, dan lithium (obat untuk mengobati gangguan mood)
  • Hipoaldosteron (kelenjar adrenal terlalu sedikit menghasilkan hormon aldosteron)

Normal

Jika hasil pemeriksaan kalium urine Anda menunjukkan nilai normal, kemungkinan besar Anda telah menjalankan pola hidup sehat dengan baik. Anda disarankan untuk tetap mempertahankan pola hidup sehat Anda saat ini sehingga dapat mencegah beberapa penyakit yang ditandai oleh tinggi atau rendahnya kadar kalium di dalam urine.

Tinggi

Jika hasil pemeriksaan kalium urine Anda menunjukkan nilai tinggi (> 125 mEq/L), sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Kemungkinan dokter akan menyarankan perubahan pola makan dan gaya hidup menjadi lebih sehat, atau bahkan juga memulai terapi obat untuk membantu menurunkan nilai kalium darah Anda.

Hasil pemeriksaan kadar kalium dalam urine yang tinggi menandakan ginjal tidak mampu menyaring kalium dengan baik melalui urine. Beberapa penyebab kalium urine mengalami peningkatan, yaitu:

  • Kondisi asidosis metabolik (ketika kadar asam di dalam tubuh sangat tinggi)
  • Masalah makan seperti bulimia
  • Gangguan ginjal 
  • Hipomagnesemia (kadar magnesium di dalam darah rendah)

 

Konsultasikan ke Dokter yang Tepat

Hasil pemeriksaan kalium urine pada orang dewasa dapat dikonsultasikan dengan dokter umum, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan ataupun memulai terapi untuk diagnosis yang sesuai.

Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam atau konsultan ginjal dan hipertensi untuk berdiskusi mengenai masalah kalium urine Anda lebih jauh. Pada pasien anak, hasil pemeriksaan selain normal harus dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak.

Unduh aplikasi Ai Care di Play Store atau App Store untuk berkonsultasi gratis dengan dokter.

 

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 11 September 2023 | 15:42

What is a Urine Kalium Test. (2022). Retrieved 22 August 2022, from https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/urine-potassium-test   

Potassium. (2021). Retrieved 22 August 2022, from https://www.testing.com/tests/potassium/

Potassium Urine Test. (2021). Retrieved 22 August 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/003600.htm#:~:text=Normal%20Results&text=For%20adults%2C%20normal%20urine%20potassium,of%20potassium%20in%20your%20body.

Potassium Urine Test. (2021). Retrieved 22 August 2022, from https://www.ucsfhealth.org/medical-tests/potassium-urine-test

Potassium Urine Test. (2020). Retrieved 22 August 2022, from https://www.healthline.com/health/potassium-urine