• Beranda
  • Nutrisi
  • Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari saat Sakit Perut

Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari saat Sakit Perut

Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari saat Sakit Perut
Ilustrasi minuman berkafein. Credits: Freepik

Bagikan :


Sakit perut sebenarnya adalah keluhan yang umum dialami banyak orang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari gangguan pencernaan, infeksi, peradangan, sindrom iritasi usus, menstruasi, stres dan kecemasan, hingga kondisi darurat medis seperti kebocoran usus.

Saat mengalami sakit perut, penting untuk memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Beberapa jenis makanan dan minuman dapat memperburuk kondisi perut dan memperpanjang masa pemulihannya.

 

Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari saat Sakit Perut

Susu dan produk susu

Susu dan produk olahannya termasuk keju dan yoghurt, disarankan untuk dihindari selama Anda sakit perut. Susu dapat memperburuk gejala sakit perut terutama jika Anda mengalami masalah pencernaan seperti diare.

Produk susu mengandung laktosa, yaitu gula alami dalam susu. Laktosa membutuhkan enzim laktase untuk memecahnya agar lebih mudah diserap tubuh. Sekitar 70% orang di dunia mengalami kekurangan laktase yang membuat mereka kesulitan mencerna laktosa. Kekurangan enzim ini menyebabkan gejala pencernaan seperti diare atau kembung.

Minuman bersoda

Minuman bersoda mengandung gas karbondioksida yang dapat menyebabkan produksi gas berlebih dalam saluran pencernaan. Mengonsumsi minuman ini dapat memperburuk gejala sakit perut.

Gas yang dihasilkan dari minuman bersoda dapat terjebak di dalam saluran pencernaan, mengakibatkan sendawa, kembung, dan rasa tidak nyaman di perut.

Baca Juga: Tanda-Tanda Sakit Perut Akibat Usus Buntu

Makanan pedas

Makanan pedas mengandung capsaicin, senyawa yang memberikan rasa pedas. Capsaicin dapat merangsang dan mengiritasi lapisan lambung dan usus. Iritasi ini menyebabkan rasa terbakar, nyeri perut, dan memperburuk gejala seperti mulas dan refluks asam. Makanan pedas juga bisa memicu produksi asam lambung, terutama jika sebelumnya Anda sudah memiliki masalah pencernaan.

Makanan pedas dapat mempercepat pergerakan usus dan meningkatkan frekuensi buang air besar. Ini dapat memperburuk diare dan menyebabkan kram perut yang lebih parah.

Gorengan dan makanan berlemak

Gorengan dan makanan berlemak sebaiknya dihindari saat mengalami sakit perut atau kembung, karena dapat memperburuk gejala dan menyebabkan rasa tidak nyaman di perut. Makanan tinggi lemak lebih sulit dicerna daripada makanan rendah lemak.

Lemak memperlambat pengosongan perut sehingga menyebabkan rasa penuh di perut dan meningkatkan kembung. Lemak juga meningkatkan keparahan gejala seperti mual dan kembung karena adanya penumpukan gas.

Baca Juga: Tanda-Tanda Harus ke Dokter saat Sakit Perut

Cokelat dan kafein

Cokelat dan kafein dapat memperburuk gejala sakit perut. Cokelat mengandung kafein dan teobromin, senyawa stimulan yang dapat memengaruhi saluran pencernaan.

Kedua senyawa tersebut dapat merangsang produksi asam lambung dan melemaskan otot di katup kerongkongan, sehingga dapat menyebabkan rasa mulas dan refluks asam.

Makanan yang asam

Makanan yang rasanya asam seperti jeruk, mangga, saus tomat, dapat merangsang produksi asam lambung yang lebih tinggi. Makanan asam juga dapat menyebabkan iritasi lambung dan kerongkongan terutama bila sudah ada peradangan atau iritasi. Hal ini dapat menyebabkan nyeri perut, perasaan terbakar di perut, dan rasa tidak nyamanan.

Makanan yang sangat asam dapat mengubah keseimbangan pH di saluran pencernaan. Perubahan tersebut akan mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan gejala seperti kembung dan bergas.

 

Memilih makanan dan minuman dengan hati-hati saat sakit perut sangat penting untuk mengurangi iritasi, mencegah kembung, dan mempercepat proses penyembuhan.

Apabila sakit perut yang dirasakan memburuk dan tidak kunjung mereda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 23 Agustus 2024 | 04:56