Minyak kelapa sawit atau yang lebih populer dikenal dengan istilah minyak goreng di Indonesia adalah produk yang sangat penting dan wajib ada di dapur. Bila stoknya langka, atau harganya mahal, tentu akan membuat ibu-ibu menjerit kebingungan.
Minyak goreng adalah minyak yang terbuat dari kelapa sawit yang digunakan dalam pengolahan berbagai jenis masakan dan makanan. Memiliki rasa yang lebih netral, minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit juga memiliki harga yang relatif murah bila dibandingkan dengan minyak kelapa, minyak jagung, minyak zaitun, dan minyak lainnya.
Minyak kelapa sawit, tidak banyak mengandung vitamin selain vitamin E. Bila Anda membaca label pada kemasan di mana disebutkan bahwa minyak goreng tersebut mengandung vitamin A, maka itu adalah tambahan vitamin yang difortifikasi.
Risiko mengonsumsi minyak kelapa sawit
Meskipun telah ditambahkan berbagai vitamin, namun minyak kelapa sawit memiliki berbagai risiko kesehatan, di antaranya:
- Meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL)
- Meningkatkan risiko aterosklerosis (pengerasan dan penyempitan arteri yang disebabkan oleh penumpukan kolesterol yang melapisi arteri)
- Meningkatkan risiko penyakit jantung
Jenis minyak yang lebih sehat
Agar terhindar dari beberapa risiko kesehatan di atas, Anda disarankan untuk mengganti minyak goreng yang selama ini digunakan dengan jenis minyak yang jauh lebih sehat. Minyak apa sajakah itu?
Minyak kelapa
Minyak kelapa dinilai lebih sehat dibandingkan minyak kelapa sawit karena memiliki kalori yang lebih rendah. Selain itu, minyak kelapa memiliki beragam manfaat kesehatan di antaranya:
- Mengontrol kadar gula
- Menurunkan stres
- Membuat rambut lebih berkilau
- Merawat kelembaban kulit
- Melawan Candida albican
- Mencegah penyakit liver
- Mengurangi gejala asma
- Membuat kenyang lebih lama
- Baik bagi kesehatan gigi
- Membantu menurunkan berat badan
Minyak kelapa cocok digunakan untuk menumis, memanggang dan menggoreng. Setelah selesai digunakan, simpan minyak kelapa di tempat yang sejuk dan gelap. Seperti lemak jenuh lainnya, ketika berada di suhu kamar ia akan menjadi padat dan kembali mencair ketika dipanaskan.
Minyak zaitun
Minyak zaitun banyak digunakan di berbagai program diet, termasuk diet Mediterania. Kaya kandungan antioksidan, asam lemak tak jenuh tunggal di dalamnya dianggal oleh ahli sebagai lemak yang menyehatkan.
Antioksidan di dalam minyak zaitun dapat membantu melindungi tubuh dari kerusakan sel yang dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan, seperti penyakit jantung, kanker, penyakit liver, tekanan darah tinggi, dan sebagainya.
Berbeda dengan jenis minyak lainnya, selain mengandung vitamin E, minyak zaitun juga mengandung vitamin K, kalsium, dan kalium secara alami. Minyak ini dapat digunakan sebagai saus salad, bahan membuat roti, menumis, atau menggoreng. Menurut sebuah ulasan yang diterbitkan tahun 2017, menggoreng makanan dengan minyak zaitun dapat membantu mempertahankan dan meningkatkan nilai gizinya.
Minyak jagung
Minyak jagung tak hanya digunakan dalam memasak makanan, minyak yang memiliki karakter unik ini juga digunakan dalam industri kosmetik sebagai bahan kosmetik. Walaupun sama seperti minyak nabati lainnya, tidak banyak vitamin dan mineral yang terkandung di dalam minyak ini selain kalori, lemak dan vitamin E. Namun, kandungan asam linoleat (lemak omega-6 tak jenuh ganda) di dalamnya dikaitkan dengan penurunan peradangan yang tentunya baik bagi tubuh.
Selain itu, minyak jagung memiliki titik asap yang sangat tinggi di mana minyak baru terbakar pada suhu sekitar 232 derajat Celcius. Artinya, minyak ini ideal untuk menggoreng makanan, menyempurnakan kerenyahannya tanpa membuatnya gosong.
Minyak jagung cocok digunakan untuk menumis, menggoreng, sebagai saus salad, sebagai bumbu rendaman, atau sebagai bahan membuat kue dan roti.
Nah, jangan galau lagi bila tak menemukan stok minyak goreng (minyak kelapa sawit) di supermarket atau di pasar, ya. Anda bisa beralih pada tiga minyak di atas untuk tetap dapat memasak menu lezat dan memetik setiap manfaat sehatnya.
Kalau mau tahu lebih banyak informasi seputar nutrisi dan kesehatan, baca di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Sagan Morrow (2018). Canola Oil vs. Vegetable Oil: What’s Healthiest?. Available from: https://www.healthline.com/health/food-nutrition/canola-vs-vegetable-oil
WebMD Editorial Contributors (2020). Palm Oil: Are There Health Benefits?. Available from: https://www.webmd.com/diet/palm-oil-health-benefits
WebMD (2021). Atherosclerosis. Available from: https://www.webmd.com/heart-disease/what-is-atherosclerosis#1
Franziska Spritzler (2017). Palm Oil: Good or Bad?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/palm-oil
Yvette Brazier (2019). What to know about coconut oil. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/282857
Yvette Brazier (2019). What are the health benefits of olive oil?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/266258
SaVanna Shoemaker, MS, RDN, LD (2019). Is Corn Oil Healthy? Nutrition, Benefits, and Downsides. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/corn-oil