Kerusakan hati di tahap awal sering kali tidak menunjukkan gejala. Beberapa jenis kerusakan hati ringan dapat diatasi dengan perubahan pola makan dan gaya hidup, sementara kerusakan lainnya perlu perawatan seumur hidup. Penanganan lebih awal dapat mencegah kerusakan permanen yang menyebabkan kondisi serius. Apa saja tanda-tanda kerusakan hati? Simak dalam artikel berikut.
Tanda-Tanda Kerusakan Hati
Hati adalah organ terbesar kedua dalam tubuh manusia. Organ ini memiliki berbagai fungsi penting, seperti memproduksi empedu untuk membantu proses pencernaan, menyimpan energi dalam bentuk glikogen dan mengubahnya menjadi glukosa, serta menyaring racun dari tubuh.
Berbagai kondisi seperti overdosis obat, konsumsi alkohol berlebih, dan infeksi virus, dapat menyebabkan kerusakan hati. Sering kali kerusakan hati tidak menunjukkan gejala yang jelas. Di tahap awal, kerusakan hati dapat dideteksi melalui tes darah, tes fungsi hati, dan pemeriksaan darah lengkap.
Seiring waktu, masalah hati dapat menyebabkan jaringan parut atau fibrosis pada jaringan hati yang memengaruhi fungsinya. Pada tahap ini, tubuh mulai menunjukkan gejala kerusakan hati.
Beberapa tanda kerusakan hati yang perlu diwaspadai antara lain:
Penyakit kuning (jaundice)
Penyakit kuning atau jaundice adalah perubahan warna kuning pada kulit dan bagian putih mata akibat tingginya kadar bilirubin dalam aliran darah. Tanda jaundice lainnya adalah berubahnya warna air seni menjadi cokelat gelap, karena bilirubin dikeluarkan melalui ginjal. Penyakit kuning bisa menjadi gejala awal atau bahkan satu-satunya tanda seseorang mengalami masalah pada hati.
Baca Juga: Penyebab dan Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Hati Polikistik
Kolestasis
Kolestasis adalah kondisi di mana aliran empedu dari hati melambat. Akibatnya, empedu menumpuk di saluran dan organ empedu, yang dapat mengiritasi jaringan dan mengganggu fungsinya. Selain itu, empedu yang menumpuk bisa bocor ke dalam aliran darah, memberikan efek racun pada tubuh. Beberapa gejala kolestasis meliputi gatal-gatal, tinja berwarna pucat, dan nyeri di area perut.
Pembesaran hati (hepatomegali)
Pembesaran hati atau hepatomegali bukanlah sebuah penyakit, melainkan indikasi masalah medis lainnya seperti penyakit hati, gagal jantung kongestif, atau kanker. Kondisi ini terkadang ditandai dengan perut sering terasa begah.
Asites
Asites adalah menumpuknya cairan di rongga perut akibat kebocoran cairan dari permukaan hati dan usus. Asites ditandai dengan rongga perut membesar sehingga menyebabkan tidak nyaman dan sesak napas.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan asites antara lain sirosis hati, hepatitis alkoholik, obstruksi vena hepalitik (tersumbatnya pembuluh vena pada hati), dan gangguan yang disebabkan organ lainnya selain hati.
Baca Juga: Perbedaan Sirosis dan Kanker Hati
Varises esofagus
Varises esofagus terjadi ketika pembuluh darah vena di esofagus atau kerongkongan mengalami pembesaran. Kondisi ini biasa disebabkan oleh penyakit hati yang parah seperti sirosis hati. Varises esofagus biasanya tidak menunjukkan gejala yang khas, namun beberapa gejala yang sering muncul antara lain muntah darah, tinja berwarna hitam, keras, atau berdarah, penurunan berat badan, gatal, dan kram otot.
Ensefalopati hati
Ensefalopati hati adalah kondisi penurunan fungsi otak dan kerusakan sistem saraf akibat penumpukan zat beracun di dalam darah yang biasanya dibuang oleh hati.
Gejala ensefalopati hati meliputi:
- Gangguan kesadaran
- Perubahan dalam berpikir logis, kepribadian, dan perilaku
- Perubahan suasana hati
- Mengantuk
- Kebingungan
- Disorientasi
- Kehilangan kesadaran
Gagal hati
Ketika kerusakan hati memasuki tahap akhir, pasien dapat mengalami gagal hati. Gagal hati adalah kondisi dimana hati tidak dapat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Proses gagal hati terjadi secara bertahap dan dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama, tergantung pada tingkat keparahannya. Pasien yang mengalami gagal hati dapat menjalani transplantasi hati untuk mengembalikan fungsi hati.
Kerusakan hati tidak selalu menunjukkan gejala, namun deteksi di tahap awal kerusakan dapat membantu penanganan lebih cepat. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar penyakit hati, konsultasikan ke dokter atau gunakan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
John Hopkins Medicine. Common Characteristics of Liver Disease. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/common-characteristics-of-liver-disease
Mayo Clinic. Liver Disease. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/liver-problems/symptoms-causes/syc-20374502
Cleveland Clinic. Liver Disease. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17179-liver-disease
Gurarie, M. (2024). Signs of Liver Damage and Ways to Tell. Available from: https://www.verywellhealth.com/signs-of-liver-damage-8665825#