Banyak orang tidak menyadari dirinya sedang mengalami anemia. Sering kali seseorang baru mengetahui ia mengalami anemia ketika melakukan pemeriksaan darah.

Gejala anemia seperti mudah lelah, pusing dan pucat terkadang sering dianggap sama dengan masalah kesehatan lainnya. Dengan mengetahui faktor risiko terkena anemia dapat membantu seseorang untuk mencegah terjadinya anemia yang mengganggu kesehatan secara keseluruhan dan aktivitas sehari-hari. 

Apa Itu Anemia?

Anemia adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah atau sel darah merah Anda tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kondisi ini dapat diwariskan secara genetik, namun seseorang dapat mengalami anemia akibat masalah kesehatan. 

Anemia dapat memengaruhi kualitas hidup Anda. Pada kasus anemia ringan, kondisi ini dapat diobati dengan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi, asam folat dan vitamin B12 untuk meningkatkan produksi sel darah merah. Namun pada kasus anemia berat, kondisi ini dapat mengindikasikan gejala kanker sehingga penanganannya dapat melibatkan transfusi darah.

Baca Juga: Mengapa Anemia Aplastik Bisa Menyebabkan Kematian?

Penyebab dan Faktor Risiko Anemia

Secara umum anemia disebabkan oleh minimnya produksi hemoglobin atau sel darah merah. Kondisi ini disebabkan oleh:

• Tubuh tidak menghasilkan sel darah merah atau hemoglobin yang cukup
• Perdarahan sehingga kehilangan banyak sel darah merah
• Tubuh dapat menghasilkan sel darah merah, namun sel darah merah yang dihasilkan tidak dapat berfungsi optimal

Ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang dapat mengalami anemia, di antaranya:

Jenis kelamin

Kadar hemoglobin pada wanita lebih rendah dari pria. Pada wanita, kadar normal hemoglobin berksiar antara 12-16 g/dL sedangkan pada pria kadar normal hemoglobin berada di kisaran 14-18 g/dL. Sementara itu, kebutuhan zat besi wanita lebih tinggi dari pria. Jika kebutuhan ini tidak tercukupi, seseorang dapat mengalami anemia.

Kondisi kehamilan dan menstruasi

Pada wanita, kehamilan dan menstruasi juga dapat menjadi faktor risiko seseorang mengalami anemia. Anemia saat kehamilan bisa disebabkan oleh kekurangan zat besi dan perubahan hormon yang memengaruhi produksi sel darah merah di dalam tubuh.

Sedangkan menstruasi terutama pada kasus menstruasi berat dapat menyebabkan perempuan kehilangan banyak darah yang memicu terjadinya anemia.

Penyakit kronis

Beberapa penyakit kronis dapat menyebabkan gangguan sistem tubuh untuk menghasilkan sel darah merah. Penyakit kronis yang menyebabkan anemia antara lain penyakit ginjal dan kanker.

Luka cedera atau setelah operasi

Luka terbuka akibat kecelakaan, trauma atau operasi dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak darah. Kondisi ini bisa memicu seseorang mengalami anemia defisiensi besi.

Baca Juga: Manfaat Mengonsumsi Daging Kambing, Baik untuk Kesehatan Jantung dan Mencegah Anemia

Cara Menegah Anemia

Pada beberapa jenis anemia, kondisi ini dapat dicegah dan diatasi dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran hijau, dan daging merah. Selain itu pengidap anemia juga dianjurkan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C seperti buah dan sayuran untuk membantu penyerapan zat besi.

Untuk mengoptimalkan penyerapan zat besi, Anda juga bisa membatasi konsumsi makanan yang menghambat penyerapan zat besi seperti teh, kopi, kokoa dan kalsium. Dokter juga dapat merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen zat besi untuk diminum sesuai anjuran. Jika anemia disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis serius, dokter akan melakukan pemeriksaan dan memberi pengobatan sesuai penyakit yang dialami.

Anemia dapat disebabkan oleh faktor gaya hidup maupun riwayat genetik dalam keluarga. Jika Anda khawatir dengan kondisi kesehatan Anda sebaiknya segera konsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!