• Beranda
  • Penyakit
  • Sering Meniru Penyakit Lain, Ketahui Gejala Anemia Aplastik

Sering Meniru Penyakit Lain, Ketahui Gejala Anemia Aplastik

Credits: Freepik

Bagikan :


Anemia aplastik termasuk kondisi langka namun serius yang terjadi saat tubuh berhenti memproduksi cukup sel darah yang baru. Anemia aplastik dapat diwariskan secara genetik di dalam keluarga. Penyakit ini juga termasuk penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel induk di sumsum tulang.

Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah lelah dan rentan terhadap infeksi serta mungkin mengalami perdarahan tidak terkontrol. Seperti apa gejala anemia aplastik dan bisakah penyakit ini disembuhkan?

 

Gejala Anemia Aplastik

Anemia aplastik tidak mudah dikenali karena terkadang gejalanya mirip seperti penyakit tidak serius lainnya, misalnya seperti pilek atau flu. Adapun gejalanya di antaranya sebagai berikut:

  • Mudah lelah
  • Napas pendek-pendek
  • Detak jantung tidak teratur
  • Kulit terlihat pucat
  • Rentan infeksi berulang
  • Munculnya memar yang tidak diketahui penyebabnya
  • Sering mimisan atau gusi berdarah
  • Perdarahan yang tidak mudah dihentikan saat memiliki luka sayatan atau luka terbuka lainnya
  • Ruam kulit
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Demam

Saat sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel induk di sumsum tulang, jaringan seperti spons di dalam tulang bisa rusak. Akibatnya sumsum tulang menghasilkan lebih sedikit sel darah merah, sel darah putih dan juga trombosit. Inilah sebabnya pemeriksaan darah orang dengan anemia aplastik menunjukkan sel darah merah, sel darah putih dan juga trombosit yang sama-sama rendah jumlahnya.

Baca Juga: Thalassemia dan Anemia Tidak Sama, Ini Perbedaannya

 

Bisakah Anemia Aplastik Disembuhkan?

Pengobatan dan perawatan pada anemia aplastik tergantung pada keparahan gejala yang dirasakan. Pada kondisi yang ringan, dokter mungkin hanya akan memantau kondisi Anda dan menyarankan tes darah secara teratur untuk mengetahui perkembangan kondisi bila gejala yang dialami memburuk.

Pada gejala yang lebih serius, pengobatan yang diberikan di antaranya:

  • Memberikan obat imunosupresan yang dapat membantu menghambat sistem kekebalan tubuh sehingga berhenti menyerang sel-sel induk tubuh
  • Memberikan transfusi darah untuk menggantikan sel darah merah dan trombosit
  • Memberikan antibiotik jika Anda mengalami infeksi berulang

Baca Juga: Anemia Sel Sabit, Jenis Anemia yang Diturunkan Secara Genetik dan Tidak Ada Obatnya

 

Gejala anemia aplastik yang lebih parah dikenal dengan Severe Aplastic Anemia (SAA). Umumnya transplantasi sumsum tulang ini dilakukan untuk mengobati penyakit anemia aplastik dengan gejala yang lebih parah. Perlu diketahui bahwa  tingkat keberhasilan transplantasi sumsum tulang lebih tinggi bila dilakukan pada usia anak-anak atau orang dewasa di bawah usia 40 tahun.

Segera periksakan diri ke dokter apabila Anda menyadari adanya tanda-tanda seperti yang telah disebutkan di atas. Pemeriksaan dini tentu saja akan jauh lebih membantu mengatasi gejala dan, bahkan meningkatkan peluang kesembuhan Anda.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan daring terkait gejala yang dialami dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Rabu, 17 April 2024 | 15:29

National Heart, Lung, and Blood Institute (2022). Aplastic Anemia. Available from: https://www.nhlbi.nih.gov/health/anemia/aplastic-anemia 

Cleveland Clinic (2023). Aplastic Anemia. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16747-aplastic-anemia 

Mayo Clinic (2022). Aplastic anemia. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/aplastic-anemia/symptoms-causes/syc-20355015 

George E. Georges, et al. (2018). Severe aplastic anemia: allogeneic bone marrow transplantation as first-line treatment. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6093726/