Tumor Gaster

Bagikan :


Definisi

Tumor gaster atau tumor lambung adalah pertumbuhan tidak terkontrol pada sel-sel yang menyusun lambung. Lambung merupakan organ yang tersusun atas otot-otot yang berlokasi di perut bagian atas, tepatnya di bawah tulang iga. Lambung berfungsi untuk menerima makanan dari mulut dan mencerna makanan tersebut. Lambung terdiri dari atas beberapa bagian, yaitu fundus, bagian utama (body), dan antrum. Tumor lambung dapat terjadi di setiap bagian tersebut, namun lebih sering terjadi pada bagian lambung utama (body). Lokasi tumor ini dapat memengaruhi rencana pengobatan yang akan dilakukan.

Berdasarkan data GLOBOCAN 2018, tumor lambung merupakan tumor ke-5 yang paling sering terjadi di dunia dan tumor ke-3 yang paling mematikan.

 

Penyebab

Penyebab dari tumor lambung masih belum diketahui secara pasti, walaupun beberapa faktor risiko berkaitan dengan tumor lambung telah ditemukan. Tumor lambung berawal dari perubahan susunan DNA salah satu sel yang menyusun lambung. Perubahan DNA tersebut menyebabkan sel tumbuh secara cepat dan tidak mati seperti sel normal lainnya. Sel yang berakumulasi ini akan semakin membesar, lalu menginvasi dan merusak sel sehat di sekitarnya. Setelah beberapa waktu, sel dapat bermetastasis ke organ lain pada tubuh.

 

Faktor Risiko

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor lambung adalah:

  • Laki-laki
  • Usia lebih tua
  • Mengalami gastroesophageal reflux disease (GERD)
  • Mengalami anemia (kekurangan darah)
  • Obesitas
  • Mengonsumsi makanan tinggi garam dan makanan yang dibakar
  • Diet rendah buah dan sayur
  • Riwayat keluarga dengan tumor lambung
  • Infeksi Helicobacter pylori
  • Radang kronik (berkepanjangan) pada lambung (gastritis)
  • Merokok
  • Memiliki polip lambung

 

Gejala

Tanda dan gejala dari tumor lambung dapat menyerupai penyakit lainnya. Gejala dari stadium awal tumor lambung adalah:

  • Rasa tidak nyaman pada perut dan sering bersendawa
  • Begah setelah makan
  • Mual ringan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Cepat kenyang walaupun hanya mengonsumsi sedikit makanan
  • Rasa panas pada dada (heartburn)

Pada tahapan yang lebih lanjut, tumor lambung dapat menyebabkan gejala berikut:

  • Terdapat darah pada feses
  • Muntah
  • Penurunan berat badan yang tidak direncanakan
  • Nyeri perut
  • Mata dan kulit menjadi kuning
  • Perut membesar (asites)
  • Sulit menelan

 

Diagnosis

Dokter akan menegakkan diagnosis berdasarkan gejala yang Anda alami, pemeriksaan fisik (memeriksa adanya benjolan pada perut atau nyeri perut), dan hasil dari pemeriksaan tambahan. Pemeriksaan tambahan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis tumor lambung antara lain:

  • Endoskopi. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kamera yang berbentuk selang melalui kerongkongan dan mencapai lambung. Dokter dapat melihat adanya struktur yang tidak normal pada lambung Anda. Pemeriksaan ini berlangsung sekitar 10-15 menit. Pemeriksaan ini tidak menimbulkan nyeri, namun sedikit tidak nyaman. Dokter dapat menawarkan pilihan untuk bius umum atau bius lokal sebelum pemeriksana dilakukan.
  • Biopsi. Jika dokter menemukan struktur yang tidak normal, dokter akan mengambil sampel jaringan dari struktur tersebut untuk diperiksa di bawah mikroskop. Hasil dari pemeriksaan ini dapat diberikan pada pasien dalam kurang lebih 2 minggu.
  • Pemeriksaan radiologis. Pemeriksaan radiologis yang dapat dilakukan untuk memeriksa adanya tumor lambung adalah dengan CT scan atau barium swallow. Pada pemeriksaan barium swallow, dokter akan meminta Anda untuk menelan barium sembari dilakukan pemeriksaan X-ray. Dengan barium, dokter dapat melihat adanya kelainan pada struktur lambung Anda dengan lebih baik.

Setelah mendapatkan sampel jaringan dari struktur anatomi yang dinilai tidak normal, dokter akan menentukan apakah struktur tersebut merupakan tumor atau kondisi lainnya.

Jika dokter menyimpulkan bahwa Anda mengalami tumor lambung, terdapat beberapa pemeriksaan tambahan untuk menentukan stadium dari tumor tersebut. Stadium ini akan memengaruhi pilihan pengobatan yang akan diberikan oleh dokter. Pemeriksaan yang dapat membantu menentukan stadium, antara lain:

  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini berfungsi untuk menilai fungsi organ-organ lain, seperti hati, yang dapat terpengaruh oleh tumor lambung.
  • Pemeriksaan laparoskopi, yaitu operasi kecil untuk melihat bagian perut Anda.
  • Pemeriksaan radiologis seperti CT Scan atau PET scan.
  • Endoscopic ultrasound (EUS). Prosedur ini mirip dengan endoskopi, yaitu dengan memasukkan kamera dari mulut untuk melihat lambung. Namun, pada EUS, alat lain yang dapat memantulkan gelombang energi tinggi juga akan digunakan. Gelombang ini dapat membantu menentukan kedalaman invasi tumor lambung dan menentukan stadium.

 

Tata Laksana

Terdapat beberapa stadium dari tumor lambung, yaitu:

  • Stadium 0, di mana terdapat beberapa sel yang tidak sehat pada dinding lambung (mukosa). Sel-sel ini belum berubah menjadi tumor, namun berpotensi untuk berkembang menjadi tumor.
  • Stadium I, tumor pada lambung telah menyebar ke lapisan yang lebih dalam (submukosa) dan sekitar 1-2 kelenjar getah bening di sekitarnya.
  • Stadium II, tumor telah menyebar ke submukosa dan dinding otot dari lambung. Kelenjar getah bening yang terlibat adalah sekitar 3-15. 
  • Stadium III, tumor telah mencapai seluruh lapisan lambung dan organ lain di sekitarnya (limpa, usus besar, pankreas, ginjal, dan lain-lain)
  • Stadium IV, tumor telah menyebar ke organ lain yang lebih jauh seperti paru-paru, hati, kelenjar getah bening yang jauh dari lambung, dan dinding belakang dari perut.

Pengobatan dari tumor lambung akan dipengaruhi oleh stadium yang dialami, lokasi tumor, penyebaran tumor, dan kondisi kesehatan Anda secara umum. Sebelum menentukan pengobatan, dokter akan menjelaskan prosedur, keuntungan, dan kekurangan dari pilihan pengobatan itu. Dokter akan membantu Anda menentukan pilihan pengobatan yang terbaik. Bergantung dengan stadium tumor, pilihan pengobatan tersebut antara lain:

  • Stadium 0, pilihan pengobatan yang dapat dilakukan adalah operasi (gastrektomi) atau reseksi mukosa. Operasi bertujuan untuk mengambil tumor tersebut agar tidak terus tumbuh dan menyebar ke organ lain. Dokter dapat mengangkat semua bagian lambung (total) atau setengah bagian lambung (parsial).
  • Stadium I, pilihan pengobatan yang dapat dilakukan adalah operasi (gastrektomi), reseksi mukosa, operasi yang diikuti dengan kemoradiasi, atau operasi dan kemoterapi. Kemoterapi dan radioterapi berfungsi untuk mengurangi ukuran tumor dan mencegah tumor terulang kembali.
  • Stadium II dan III, pilihan pengobatan yang dapat dilakukan adalah operasi, operasi dengan kemoterapi, atau operasi dengan kemoradiasi atau kemoterapi.
  • Stadium IV, pilihan pengobatan yang dapat dilakukan adalah kemoterapi, terapi target, imunoterapi, terapi radiasi, dan terapi laser. Operasi tidak menjadi pilihan dan hanya dilakukan jika terdapat perdarahan yang berlangsung terus menerus.

 

Komplikasi

Komplikasi dari tumor lambung, antara lain:

  • Perdarahan saluran cerna
  • Perforasi lambung (adanya lubang pada lambung)
  • Obstruksi (penyumbatan) saluran cerna
  • Malnutrisi dan malabsorpsi
  • Kematian

Secara umum, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi kesembuhan dari tumor lambung, yaitu stadium kanker dan kondisi kesehatan secara umum. Jika tumor ditemukan pada stadium awal, umumnya pasien memiliki kemungkinan sembuh yang lebih tinggi. Namun, tumor lambung umumnya baru terdeteksi pada stadium lanjut sehingga kemungkinan sembuh lebih kecil. 

 

Pencegahan

Untuk dapat mengurangi risiko mengalami tumor lambung, Anda dapat melakukan hal-hal di bawah ini:

  • Menjaga berat badan optimal. Jika Anda mengalami berat badan berlebih atau obesitas, konsultasikan strategi untuk menurunkan berat badan. Targetkan penurunan berat badan yang perlahan namun konsisten, yaitu sebanyak 500 gr-1 kg per minggu.
  • Konsumsi buah dan sayur. Jadikan buah dan sayur sebagai komposisi diet Anda. Pilih ragam buah dan sayur yang Anda sukai.
  • Kurangi makanan asin dan makanan yang dibakar. Hal ini dapat membantu melindungi lambung Anda.
  • Berhenti merokok. Jika Anda merokok, Anda perlu menghentikan kebiasaan Anda. Jika Anda tidak merokok, jangan mulai merokok. Merokok dapat meningkatkan risiko mengalami tumor lambung dan tumor lainnya. Konsultasikan langkah-langkah untuk berhenti merokok dengan dokter Anda.
  • Berhati-hati dalam mengonsumsi obat seperti aspirin dan OAINS. 
  • Tanyakan kepada dokter Anda mengenai risiko mengalami tumor lambung. Seseorang dengan riwayat keluarga dengan tumor lambung memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan populasi normal, sehingga memerlukan pemeriksaan yang lebih lanjut, seperti endoskopi, untuk memastikan adanya tanda dari tumor lambung.

 

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda mengalami tanda dan gejala yang mengganggu Anda dan gejala tersebut sudah mengganggu lebih dari 2 hari, lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat. Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari penyebab dari keluhan tersebut.

Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 16:53

Rawla, P., & Barsouk, A. (2019). Epidemiology of gastric cancer: global trends, risk factors and prevention. Przeglad gastroenterologiczny, 14(1), 26–38. https://doi.org/10.5114/pg.2018.80001

National Cancer Institute. (2021). Gastric Cancer. Available from: https://www.cancer.gov/types/stomach/patient/stomach-treatment-pdq

Sitarz, R., Skierucha, M., Mielko, J., Offerhaus, G., Maciejewski, R., & Polkowski, W. P. (2018). Gastric cancer: epidemiology, prevention, classification, and treatment. Cancer management and research, 10, 239–248. https://doi.org/10.2147/CMAR.S149619

Mayo Clinic Staff. (2020). Stomach cancer. MayoClinic. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/stomach-cancer/diagnosis-treatment/drc-20352443

National Health Service (NHS). (2020). Stomach cancer. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/stomach-cancer/treatment/