Urine adalah limbah tubuh yang berbentuk cairan, dihasilkan oleh ginjal dan dikeluarkan melalui saliran kemih. Normalnya, urine mengandung air, urea, kalium, natrium, dan klorida. Namun, pada pengidap diabetes, seringkali terjadi kondisi yang disebut glikosuria, di mana urine mengandung gula. Berbahayakah kondisi tersebut dan bagaimana penanganannya? Simak ulasannya berikut ini.

Apa Itu Glikosuria?

Glikosuria, atau terkadang disebut juga sebagai glukosuria adalah kondisi dimana dalam urine Anda terdapat glukosa atau jenis gula lainnya seperti laktosa, fruktosa, atau galaktosa. Seseorang dikatakan mengalami glikosuria ketika dalam sampel urine acak menunjukkan kadar gula lebih dari 0,25mg/ml.

Biasanya, tubuh akan mengeluarkan glukosa dalam urine ketika kadar gula dalam darah Anda terlalu tinggi. Pada orang sehat, ginjal akan menyaring glukosa dan menyerap sebagian besar glukosa kembali ke dalam darah. 

Tubuh perlu mengendalikan kadar gula dalam darah untuk menjaga keseimbangannya. Tubuh memerlukan gula sebagai sumber energi, namun jika kadar gula terlalu tinggi, hal ini dapat menyebabkan kerusakan organ dan saraf.

Tingginya kadar gula dalam urine dapat mengindikasikan adanya masalah pada fungsi ginjal. Kondisi ini tidak menunjukkan gejala khusus sehingga baru dapat diketahui melalui pemeriksaan. 

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Memeriksa Kadar Gula Darah?

Gejala Glikosuria

Orang dengan glikosuria tidak selalu memiliki gejala yang jelas. Beberapa orang dapat mengalami glikosuria tanpa disadari. Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, seiring berjalannya waktu, glikosuria dapat memunculkan gejala seperti: 

• Rasa haus atau lapar yang ekstrem
• Dehidrasi
• Kencing lebih sering dari biasanya
• Bila glikosuria merupakan gejala diabetes tipe 2, gejala yang mungkin Anda alami antara lain:
  • Kelelahan
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Gangguan penglihatan atau penglihatan kabur
  • Luka sulit sembuh
  • Warna kulit menghitam di beberapa bagian tubuh seperti ketiak, siku bagian dalam, dan lipatan leher

Baca Juga: 7 Keuntungan Mengurangi Asupan Gula Tambahan

Penyebab Glikosuria

Glikosuria disebabkan oleh kondisi medis lainnya yang Anda alami. Beberapa penyebab utama glikosuria antara lain:

• Tubuh tidak memproduksi atau menggunakan insulin dengan normal
• Tubuh mengandung gula lebih banyak dibandingkan yang dapat diproses tubuh 
• Mengalami gangguan ginjal

Glikosuria secara khusus dapat dialami pada pengidap kondisi medis lainnya seperti:

• Diabetes tipe 1 dan 2, yaitu pankreas tidak memproduksi insulin yang cukup atau tubuh tidak merespon insulin dengan baik.
• Diabetes gestasional, yaitu diabetes yang terjadi selama kehamilan.
• Sindrom Fanconi, yaitu ginjal mengalami kesulitan menyerap kembali zat-zat tertentu seperti kalium, fosfor, dan glukosa sehingga zat tersebut keluar melalui urine.
• Glikosuria ginjal, yaitu kondisi bawaan yang menyebabkan tubuh mengeluarkan glukosa melalui urine meskipun kadar gula darah normal. Kondisi ini disebabkan oleh mutasi genetik yang menyebabkan perubahan fungsi ginjal.

Penanganan Glikosuria

Penanganan glikosuria bergantung pada penyebabnya. Umumnya, pengobatan diabetes dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mengembalikan kadar gula dalam urine ke angka normal. Beberapa pengobatan yang bisa diberikan antara lain:

• Mengonsusmi sayuran dan biji-bijian utuh 
• Meningkatkan aktivitas fisik dan olahraga minimal 30 menit per hari
• Pengobatan insulin atau obat anti-diabetes

Glikosuria umumnya dialami pengidap diabetes, namun bisa juga dialami oleh orang yang memiliki penyakit ginjal. Jika hasil pemeriksaan urine Anda menunjukkan tanda-tanda glikosuria, maka sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang tersedia pada App Store atau Play Store. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!