Polip rahim adalah polip atau jaringan yang tumbuh di lapisan dalam endometrium. Polip ini menempel di endometrium melalui tangkai tipis atau pangkal lebar yang meluas ke dalam rahim. Umumnya polip ini tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan gangguan menstruasi atau kesuburan.
Penyebab dan Faktor Risiko Terbentuknya Polip Rahim
Para ahli belum mengetahui dengan pasti bagaimana terbentuknya polip rahim. Para ahli berpendapat polip rahim utamanya dipengaruhi oleh faktor ketidakseimbangan hormon. Polip rahim sensitif terhadap estrogen, artinya polip tumbuh sebagai respons terhadap estrogen dalam tubuh.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terbentuknya polip rahim di antaranya:
- Mendekati masa menopause atau pascamenopause
- Memiliki berat badan berlebih
- Mengonsumsi tamoxifen, terapi obat untuk kanker payudara
- Mengonsumsi terapi hormon untuk gejala menopause
Baca Juga: Kenali Gejala Servisitis, Radang Pada Leher Rahim (Serviks)
Gejala Polip Rahim
Gejala polip rahim yang paling umum adalah adanya pendarahan yang tidak teratur. Pendarahan tidak normal meliputi pendarahan vagina setelah menopause dan menstruasi yang tidak teratur. Pada pengidap polip rahim, siklus menstruasi bisa berjalan lebih panjang, antara 21-35 hari.
Gejala polip rahim antara lain:
- Periode menstruasi yang tidak teratur, termasuk waktu dan aliran yang tidak dapat diprediksi
- Pendarahan yang sangat deras selama periode menstruasi
- Pendarahan atau bercak di antara periode menstruasi
- Infertilitas
- Bercak atau pendarahan vagina setelah menopause
- Pendarahan setelah berhubungan seksual
Penanganan Polip Rahim
Penanganan polip rahim bergantung pada gejala yang Anda alami dan faktor lain yang meningkatkan risiko kanker rahim. Jika Anda masih dalam usia reproduksi dan polip tidak menimbulkan gejala, dokter akan merekomendasikan pemantauan perkembangan polip rahim.
Polip dapat hilang dengan sendirinya. Jika polip yang Anda alami menunjukkan gejala yang mengganggu, maka sebaiknya periksakan ke dokter.
Dokter dapat merekomendasikan perawatan berupa:
- Pemberian obat-obatan untuk mejaga kesembangan hormon
- Pengangkatan polip dengan metode histeroskopi
- Histerektomi, operasi pengangkatan rahim yang mungkin diperlukan jika polip diketahui mengandung sel kanker
Tidak semua jenis polip rahim perlu diangkat. Pada polip rahim yang berisiko rendah, tidak mengalami gejala, dan muncul di usia premenopause, dokter mungkin akan merekomendasikan pemantauan. Namun, jika polip diketahui muncul setelah masa menopause dan muncul gejala perdarahan abnormal, dokter dapat melakukan pemeriksaan dan merekomendasikan pengangkatan polip.
Pada polip yang muncul di usia subur dan Anda sedang merencanakan kehamilan, dokter juga dapat merekomendasikan pengangkatan polip.
Baca Juga: Kenali Tanda-Tanda Polip Rahim
Bisakah Polip Rahim Dicegah?
Belum diketahui penyebab polip rahim sehingga sulit untuk mencegah kemunculan polip rahim. Langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi polip rahim adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan kondisi rahim. Pemeriksaan rahim memungkinkan Anda untuk mengetahui risiko polip rahim yang muncul dan dapat segera dilakukan pemeriksaan apakah polip bersifat ganas atau tidak.
Jika Anda mengalami gejala polip rahim sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi yang terdapat pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Mayo Clinic. Uterine Polyps. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uterine-polyps/diagnosis-treatment/drc-20378713
Cleveland Clinic. Uterine Polyps. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14683-uterine-polyps
Reese, D. (2022). Uterine Polyps. Available from: https://www.webmd.com/cancer/cervical-cancer/uterine-polyps
Medline Plus. Endometrial Polyps. Available from: https://medlineplus.gov/ency/article/007636.htm