Obesitas pada Anak

Obesitas pada Anak
Kenali penyebab dan tanda obesitas pada anak.

Bagikan :


Definisi

Obesitas adalah istilah yang digunakan pada individu dengan kadar lemak tubuh serta berat badan yang jauh di atas normal. Obesitas pada anak adalah kondisi di mana proporsi berat badan anak jauh di atas rentang berat yang sehat untuk usia serta tinggi badannya, sesuai dengan kurva WHO. Anak yang obesitas memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas 30 atau lebih. 

Dalam beberapa dekade terakhir, terjadi peningkatan jumlah kasus anak-anak yang memiliki berat badan berlebih serta obesitas. Obesitas pada anak adalah kondisi yang serius dan bisa berdampak pada masa depan anak ke depannya. Obesitas dapat menjadi masalah yang menetap ketika anak bertumbuh dewasa dan bisa berdampak pada kepercayaan diri anak. Tidak hanya itu, kondisi tersebut dapat menjadi faktor risiko masalah kesehatan yang lebih serius seperti diabetes mellitus atau tekanan darah tinggi.

Salah satu strategi yang paling baik untuk mengurangi angka kejadian obesitas adalah dengan mempromosikan kebiasaan makan yang sehat dan olahraga yang teratur dalam keluarga. Mengatasi berat badan berlebih yang dimiliki anak akan membantu melindungi anak dari masalah kesehatan yang bisa mereka derita sejak dini dan nanti.

 

Penyebab

Obesitas pada anak terbagi menjadi dua, yaitu obesitas primer dan obesitas sekunder. Obesitas primer pada anak disebabkan oleh suatu hubungan kompleks antara faktor-faktor genetik, nutrisi, aktivitas fisik dan lingkungannya. Kalori makanan yang dikonsumsi anak melebihi tingkat akitivitasnya sehari-hari sehingga anak mengalami peningkatan berat badan.

Sementara itu obesitas sekunder bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis atau obat-obatan seperti di bawah ini:

 

Gangguan Endokrin

  1. Hipotiroid, kondisi ketika terjadi penurunan produksi hormon kelenjar tiroid di leher, yang bisa memengaruhi metabolisme tubuh.
  2. Sindrom Cushing, kumpulan berbagai gejala yang muncul karena peningkatan hormon kortisol di tubuh.
  3. Kekurangan hormon pertumbuhan
  4. Pseudohipoparatiroid, yaitu kelainan genetik langka yang membuat tubuh tidak bisa berespon terhadap hormon paratiroid, dll.

 

Gangguan Hipotalamus

Hipotalamus adalah suatu struktur di dalam otak yang membantu memproduksi hormon dan mengatur berbagai fungsi di tubuh. Bila anak mengalami suatu tumor otak yang mengharuskan sebagian jaringan otak seperti hipotalamus diangkat, bisa terjadi gangguan yang menimbulkan berbagai dampak.

 

Obat-obatan

Beberapa obat-obatan yang digunakan dalam terapi anak seperti obat golongan antipsikotik atau glukokortikoid bisa memberikan dampak pada berat badannya. Obat antipsikotik digunakan untuk mengatasi gejala gangguan psikiatri, dan obat glukokortikoid adalah obat steroid sintetis yang digunakan untuk melawan proses peradangan.

 

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak cenderung mengalami obesitas atau berat badan berlebih.

 

Diet yang Tidak Sehat

Mengonsumsi makanan dengan kalori berlebih setiap hari seperti fast food, kue atau jajanan yang tidak sehat akan meningkatkan berat badan dengan cepat. Konsumsi permen dan cemilan serta minuman kemasan dengan kadar gula yang tinggi juga dapat menyebabkan obesitas pada beberapa anak.

 

Kurangnya Olahraga

Anak-anak yang tidak suka olahraga atau melakukan permainan yang melibatkan aktivitas fisik akan cenderung memiliki berat badan yang tinggi. Memiliki pola hidup sedenter seperti menonton atau bermain ponsel juga menjadi faktor karena aktivitas tersebut tidak membakar kalori tubuh.

 

Faktor Keluarga dan Lingkungan

Jika anak berasal dari keluarga yang juga memiliki obestas, anak juga bisa cenderung menjadi obesitas. Pola makan serta kebiasaan hidup pada keluarga yang tidak sehat bisa diikuti oleh anak. Selain itu, tingkat stres yang tinggi serta kualitas tidur yang buruk juga berpengaruh terhadap peningkatan berat badan. 

 

Faktor Sosioekonomi

Anak yang lahir di rumah yang berdekatan dengan tempat perbelanjaan seperti supermarket memiliki kemudahan untuk mendapat banyak akses makanan, termasuk makanan berkalori tinggi. 

 

Gejala

Anak dengan obesitas bisa terlihat dari perawakan tubuhnya yang besar dengan lemak berlebih. Anak obesitas bila dibandingkan dengan anak-anak seusianya memiliki berat badan yang jauh di atas rentang normal. Anak yang obesitas bisa memiliki ketahanan fisik yang buruk dan sulit untuk mengikuti teman-temannya. Mereka juga bisa mengeluhkan sakit pada sendi, mendengkur saat tidur, atau sesak napas.

 

Diagnosis

Dokter akan bertanya mengenai perjalanan kenaikan berat badannya, apakah terjadi dalam waktu cepat atau lama. Faktor-faktor terkait berat badan juga bisa ditanyakan, seperti pola makan, tingkat aktivitas fisik, bagaimana kebiasaan dan lingkungannya, status psikologi anak, serta riwayat penyakit dan pengobatan anak. Riwayat penyakit dan faktor-faktor yang mungkin dimiliki oleh keluarga juga bisa ditanyakan.

  •  

Obesitas bisa diketahui dengan mengetahui usia, berat badan, tinggi badan dan lingkar pinggang anak saat itu. Terdapat indeks massa tubuh dan kurva pertumbuhan yang bisa digunakan untuk mengetahui status gizi anak. Rumus indeks massa tubuh adalah berat badan dalam kilogram dibagi tinggi dalam meter persegi. 

Pemeriksaan penunjang juga bisa dilakukan untuk melihat kesehatan anak, seperti: 

  • Pemeriksaan darah
  • Kadar kolestrol dan gula darah
  • Tes hormonal, dll.

 

Tata Laksana

Terapi obesitas pada anak akan dilihat berdasarkan usia dan kondisi kesehatan anak. Selain perubahan pola makan dan peningkatan aktivitas fisik, pengobatan juga akan diberikan berdasarkan penyakit yang dimiliki anak. Usaha penurunan berat badan akan dilakukan secara perlahan sampai indeks massa tubuh anak turun ke kategori ideal. Diperlukan komitmen orang tua untuk membantu serta mendukung anak selama perubahan pola makan dan aktivitas fisik.

Terkait perubahan pola makan agar menjadi lebih sehat, Anda bisa melakukan hal-hal berikut untuk anak:

  • Prioritaskan buah dan sayuran.
  • Batasi minuman yang manis.
  • Hindari makanan cepat saji.
  • Duduk bersama untuk makan keluarga.
  • Berikan porsi yang sesuai dengan kebutuhan si anak.

Lalu, untuk meningkatkan aktivitas fisik anak, Anda bisa melakukan permainan atau kegiatan bersama anak yang melibatkan aktivitas fisik. Temukan aktivitas yang mungkin anak suka untuk lakukan. Batasi juga waktu anak dalam melihat layar perangkat elektronik. 

Konsultasikan dengan dokter mengenai terapi yang melibatkan obat-obatan atau prosedur medis tertentu.

 

Komplikasi

Obesitas pada anak sering menyebabkan komplikasi yang berhubungan dengan komplikasi fisik dan psikologis anak. Berikut ini adalah komplikasi medis yang dapat terjadi pada anak akibat obesitasnya:

  • Diabetes mellitus tipe 2, penyakit kronis yang berhubungan dengan regulasi gula darah di tubuh.
  • Peningkatan kadar kolesterol tubuh pada anak juga berisiko menyebabkan serangan jantung dan stroke di kemudian hari.
  • Tekanan darah tinggi atau hipertensi.
  • Berat badan yang berlebih akan menyebabkan stres berat pada pinggul dan kaki dan menimbulkan nyeri sendi. 
  • Gangguan pernapasan.
  • Penumpukan lemak pada organ hati.
  • Depresi atau gangguan kecemasan bila anak menerima perundungan dari teman atau lingkungan sekitarnya.

 

Pencegahan

Untuk mencegah berat badan yang berlebih pada anak, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan yaitu:

  • Berikan contoh yang baik, konsumsi makanan yang sehat dan lakukan olahraga yang rutin bersama keluarga.
  • Hindarkan anak memakan camilan dengan kadar lemak dan gula yang tinggi, pilih camilan yang sehat seperti yogurt rendah lemak.
  • Jangan menawarkan makanan manis dengan cepat ketika anak masih berusia muda.
  • Jangan menjanjikan permen untuk memberikan hadiah kepada anak.
  • Pastikan anak tidur cukup.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika anak Anda mengalami obesitas, segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui langkah-langkah yang tepat untuk menurunkan berat badan anak.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 09:29