Definisi
Malnutrisi adalah kondisi baik kekurangan maupun kelebihan asupan vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatan jaringan dan fungsi organ tubuh. Menurut data WHO pada tahun 2014, 1.9 miliar orang dewasa mengalami overweight atau obesitas, sedangkan 465 juta mengalami underweight.
Secara global pada tahun 2020, 149 juta anak-anak di bawah 5 tahun diperkirakan mengalami stunting (terlalu pendek untuk umurnya), 45 juta diperkirakan mengalami wasting (terlalu kurus untuk tingginya), dan 38.9 juta overweight atau obesitas.
Sekitar 45% kematian anak di bawah 5 tahun berkaitan dengan kekurangan gizi. Hal ini paling banyak terjadi pada negara miskin dan berkembang. Pada saat yang sama, di negara tersebut, angka overweight dan obesitas anak juga meningkat.
Malnutrisi terdiri dari 3 kelompok besar, yaitu:
- Kurang gizi, yang meliputi wasting, stunting, dan underweight (terlalu kurus untuk usianya). Salah satu contoh kelompok ini adalah Malnutrisi Energi Protein.
- Malnutrisi terkait mikronutrien, yang meliputi kekurangan mikronutrien (kekurangan vitamin dan mineral yang penting) atau kelebihan mikronutrien.
- Overweight dan obesitas.
Penyebab
Beberapa penyebab malnutrisi berdasarkan bentuknya:
- Wasting sering mengindikasikan kehilangan berat badan yang baru terjadi dan berat, meskipun dapat menetap dalam jangka waktu panjang. Kondisi ini biasanya terjadi ketika seseorang tidak memiliki makanan dengan kualitas dan kuantitas yang cukup, serta pada orang yang sering sakit atau sakit dalam jangka panjang (misalnya diare), yang menyebabkannya kehilangan berat badan.
- Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi jangka panjang atau berulang, biasanya berkaitan dengan kemiskinan, kesehatan, dan nutrisi ibu hamil yang buruk, sering sakit, pemberian makan dan pengasuhan yang tidak tepat pada awal kehidupan.
- Underweight didefinisikan sebagai berat badan menurut usia yang kurang. Seorang anak yang underweight dapat mengalami stunting, wasting, atau keduanya.
- Kekurangan mikronutrien adalah kekurangan vitamin dan mineral yang penting untuk fungsi tubuh, seperti produksi enzim, hormon, serta zat lainnya yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Iodin, vitamin A, dan besi adalah zat yang paling penting pada kesehatan masyarakat. Kekurangan zat tersebut memberikan ancaman besar terhadap kesehatan masyarakat, terutama anak dan wanita hamil.
- Overweight dan obesitas. Penumpukan lemak abnormal atau berlebihan dapat mengganggu kesehatan. Ini dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan antara konsumsi energi (terlalu banyak) dan penggunaan energi (terlalu kecil). Secara umum, orang cenderung mengonsumsi makanan dan minuman tinggi energi (tinggi gula dan lemak), dan tidak melakukan aktivitas fisik yang cukup.
Faktor Risiko
Wanita, bayi, anak-anak, remaja, dan orang berusia lebih dari 65 tahun lebih berisiko untuk malnutrisi. Kemiskinan meningkatkan risiko malnutrisi secara signifikan. Orang dengan status ekonomi rendah lebih mungkin mengalami berbagai bentuk malnutrisi.
Beberapa kelompok lain yang berisiko mengalami malnutrisi adalah sebagai berikut:
- Orang dengan penyakit jangka panjang yang mempengaruhi nafsu makan, berat badan, dan/atau penyerapan nutrisi oleh usus, seperti penyakit Crohn.
- Memiliki gangguan menelan (disfagia).
- Terisolasi secara sosial, memiliki keterbatasan dalam pergerakan.
- Membutuhkan energi ekstra, misalnya orang dengan fibrosis kistik, orang yang dalam masa penyembuhan dari cedera serius atau luka bakar, dan orang dengan gerakan tubuh yang tidak dapat dikontrol.
Pada negara maju, lebih banyak anak yang menderita malnutrisi akibat ketidakseimbangan diet dibandingkan akibat kekurangan nutrisi. Sementara itu, di negara berkembang, malnutrisi pada anak biasanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi.
Kekurangan gizi terjadi ketika konsumsi nutrisi penting tidak cukup atau ketika nutrisi dikeluarkan dari tubuh lebih cepat daripada penggantiannya. Kelebihan gizi terjadi pada orang yang makan terlalu banyak, makan makanan yang salah, tidak berolahraga dengan cukup atau mengonsumsi terlalu banyak vitamin atau pengganti diet. Risiko kelebihan gizi meningkat pada orang yang kelebihan berat badan sebanyak lebih dari 20% atau mengonsumsi diet tinggi lemak dan garam.
Gejala
Anak yang kurang gizi dapat memiliki tubuh yang pendek untuk usianya, kurus atau bengkak, lemah, dan memiliki sistem imun yang lemah. Gangguan nutrisi dapat memengaruhi sistem organ mana pun di tubuh, serta penglihatan, perasa, dan penghidu. Gangguan nutrisi juga dapat menyebabkan kecemasan, perubahan pada mood, dan gejala psikiatri lainnya.
Gejala lalinnya meliputi:
- Kulit yang pucat, tebal, dan kering
- Mudah memar
- Ruam
- Perubahan pigmentasi kulit
- Rambut tipis yang ikal dan mudah dicaput
- Sendi-sendi nyeri
- Tulang yang lebih lunak dan rapuh
- Gusi mudah berdarah
- Lidah dapat bengkak, layu, dan pecah-pecah
- Rabun senja
- Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya atau silau
Diagnosis
Penampilan secara umum, perilaku, distribusi lemak tubuh, dan fungsi organ dapat memberi petunjuk adanya malnutrisi. Dokter dapat melakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi berat badan dan tinggi badan anak. Lalu, dokter akan memeriksa kondisi kulit hingga rambut anak.
Dokter mungkin akan meminta Anda untuk mencatat apa yang Anda makan selama periode waktu tertentu. X-ray dapat menunjukkan kepadatan tulang dan gangguan saluran cerna, serta kerusakan jantung dan paru. Pemeriksaan darah dan urin digunakan untuk mengukur kadar vitamin, mineral, dan produk buangan.
Tata Laksana
Tata laksana untuk malnutrisi bergantung pada kesehatan Anda secara umum dan tingkat keparahan malnutrisi.
Langkah awal yang perlu dilakukan untuk tata laksana malnutrisi antara lain:
- Konsumsi makanan terfortifikasi yang tinggi kalori dan protein
- Konsumsi makanan ringan di antara makanan berat
- Konsumsi minuman tinggi kalori
Jika hal di atas tidak cukup, dokter juga akan merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi nutrisi ekstra dalam bentuk minuman atau suplemen bernutrisi.
Orang yang tidak dapat atau tidak mau makan, tidak dapat menyerap nutrisi melalui mulut dapat diberikan makan melalui infus (nutrisi parenteral) atau melalui selang yang dimasukan ke saluran cerna (nutrisi enteral). Selang makan sering digunakan untuk memberikan nutrisi pada orang yang menderita luka bakar atau memiliki penyakit radang usus. Prosedur ini dilakukan dengan memasukan selang tipis melalui hidung sampai ke lambung atau usus halus. Jika pemberian makan melalui selang diperlukan dalam jangka panjang, selang dapat diletakkan secara langsung di dalam lambung atau usus halus menggunakan sayatan di perut.
Komplikasi
Kekurangan gizi seperti wasting dan stunting menghambat anak dalam mencapai potensi fisik dan kognitifnya. Selain itu, kondisi ini juga meningkatkan risiko kematian jika tidak ditangani dengan baik.
Pencegahan
Optimalisasi nutrisi pada awal kehidupan (termasuk 1000 hari pertama kehidupan, yaitu dari pembuahan sampai usia 2 tahun) memberikan awal yang baik dan manfaat jangka panjang yang besar dalam hidup.
Secara umum, cara terbaik untuk mencegah malnutrisi adalah dengan memakan diet yang sehat dan seimbang. Anda perlu mengonsumsi zat gizi yang bervariasi pada makanan, seperti:
- Banyak buah dan sayuran
- Banyak makanan bertepung seperti roti, nasi, kentang
- Susu dan produk sapi
- Sumber protein seperti daging, ikan, telur, dan kacang-kacangan
Kapan Harus ke Dokter?
Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika:
- Anda kehilangan berat badan yang tidak direncanakan selama 3 sampai 6 bulan terakhir
- Anda memiliki gejala malnutrisi
- Anda khawatir orang terdekat Anda, seperti anak atau orang tua Anda mengalami kurang gizi
Jika Anda khawatir terhadap teman atau anggota keluarga, cobalah untuk mendukung mereka pergi ke dokter.
Dokter dapat memeriksa apakah Anda berisiko malnutrisi dengan mengukur berat dan tinggi badan, serta menanyakan mengenai adanya gangguan kesehatan atau perubahan pada berat badan atau nafsu makan Anda.
Jika dokter berpikir Anda mungkin mengalami kurang gizi, dokter dapat merujuk Anda ke ahli gizi untuk merencanakan terapi.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Malnutrition (2021) Malnutrition | Johns Hopkins Medicine. Available at: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/malnutrition (Accessed: January 25, 2023).
Fact sheets - malnutrition (2021) World Health Organization. World Health Organization. Available at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition (Accessed: January 25, 2023).
NHS choices (2020). NHS. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/malnutrition/ (Accessed: January 25, 2023).