Lazarus Effect atau Mati Suri, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Ilustrasi lazarus effect. Credit: Freepik

ADS

287 x 220

Bagikan :


Fenomena seseorang hidup kembali setelah dianggap meninggal atau mati suri adalah fenomena di masyarakat yang selalu menarik perhatian. Mati suri sering dikaitkan dengan hal klenik dan tidak ilmiah, namun sebenarnya hal ini dapat dijelaskan secara medis. Salah satu teori yang dapat menjelaskan fenomena ini adalah Lazarus syndrome atau Lazarus effect.

 

Apa Itu Lazarus Effect?

Anda mungkin pernah mendengar cerita seseorang mati suri, atau hidup kembali setelah dianggap meninggal. Banyak yang mengaitkan fenomena mati suri dengan hal mistis namun kondisi ini memiliki beberapa penjelasan medis. Dalam medis, fenomena ini dikenal dengan berbagai istilah, di antaranya:

  • Lazarus syndrome atau Lazarus effect
  • Autoresusitasi
  • Autoresusitasi setelah RJP/CPR gagal
  • ROSC (return of spontaneous circulation) yang tertunda setelah CPR gagal

Lazarus effect adalah kembalinya sirkulasi spontan (ROSC) setelah dokter menghentikan tindakan resusitasi jantung paru (RJP) atau CPR. Normalnya, jantung memompa darah ke organ dan jaringan tubuh. Ketika jantung berhenti berdetak, sirkulasi darah berhenti, organ tidak mendapatkan aliran darah dan oksigen sehingga terjadi kegagalan organ yang menyebabkan kematian.

Biasanya penyebab jantung berhenti tidak dapat diperbaiki dan menyebabkan kematian meski telah dilakukan RJP atau CPR. Terkadang, RJP atau CPR berhasil membuat jantung kembali berdetak, terutama jika penyebabnya adalah hal yang dapat disembuhkan.

Kondisi ini yang disebut mati suri atau Lazarus effect, meskipun sebenarnya istilah ini tidak tepat karena pasien yang mengalami Lazarus effect tidak benar-benar meninggal dan hidup kembali. Pasien dalam kondisi ini menunjukkan tanda vital yang berhenti berfungsi, padahal yang sebenarnya terjadi adalah adanya penundaan kembalinya aliran darah setelah dilakukan resusitasi. Penundaan ini menyebabkan seseorang terkesan meninggal dan kemudian hidup kembali. 

Baca Juga: Pertolongan Pertama Jika Seseorang Mengalami Serangan Jantung

 

Menurut penelitian, seseorang dapat menunjukkan tanda-tanda kehidupan dalam waktu 10 menit setelah CPR dihentikan. Untuk itu para ahli merekomendasikan agar tenaga medis mengawasi pasien setidaknya 10 menit setelah CPR dihentikan daripada segera menyatakan pasien meninggal. 

Beberapa tanda kehidupan yang muncul antara lain:

  • Adanya pernapasan
  • Denyut nadi atau tekanan darah yang terukur
  • Batuk
  • Pergerakan

Menurut medis, definisi kematian adalah suatu proses di mana semua organ yang diperlukan untuk hidup semakin rusak. Selain menunggu selama 10 menit setelah proses CPR dihentikan, dokter dapat memasang monitor jantung pada pasien untuk memastikan hilangnya irama jantung selama 10 menit atau lebih. 

Baca Juga: Mengenal Operasi Bypass Jantung untuk Penyakit Jantung

 

Sebelum menyatakan kematian, dokter dan tenaga medis perlu memastikan hilangnya fungsi beberapa organ. Tanda lain yang perlu diamati antara lain:

  • Tidak terdengar bunyi jantung
  • Tidak adanya denyut nadi yang teraba
  • Pupil tetap dan melebar yang tidak merespons cahaya
  • Kurangnya respons terhadap rasa sakit

Dilansir dari Healthline, seseorang dikatakan meninggal jika fungsi seluruh organ termasuk otak berhenti secara permanen. Untuk itu, dokter tidak akan menyatakan seseorang meninggal sebelum memeriksa tanda-tanda kematian yang dialami pasien secara menyeluruh. 

Belum diketahui penyebab terjadinya Lazarus effect, sebuah teori mengungapkan bahwa CPR yang dilakukan dengan cepat dapat mendorong banyak udara ke paru-paru sehingga menyebabkan hiperventilasi. Dengan kata lain, ada terlalu banyak udara di paru-paru dan tidak cukup waktu untuk mengembuskannya sehingga tekanan di dada meningkat. 

Peningkatan tekanan ini membatasi seberapa banyak darah dapat mengalir masuk dan keluar dari jantung. Ketika CPR berhenti, tekanan turun, dan darah dapat kembali mengalir ke jantung. Hal ini dapat menyebabkan sirkulasi darah ke organ kembali normal, namun seringkali hanya sesaat. 

Fenomena Lazarus effect adalah kondisi yang jarang terjadi. Biasanya kondisi ini dialami oleh pasien serangan jantung. Jika memiliki pertanyaan seputar medis, Anda dapat berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care. 

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Starkman, E. (2021). What Is the Lazarus Phenomenon?. Available from: https://www.webmd.com/heart-disease/lazarus-phenomenon

Moyer, N. (2021). Coming Back to Life After Dying: What to Know About Lazarus Syndrome. Available from: https://www.healthline.com/health/lazarus-syndrome

Cleveland Clinic. Lazarus Effect.Phenomenon. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/24876-lazarus-effect

Knight, C. What is Lazarus Syndrome (Autoresuscitation)?. Available from: https://www.news-medical.net/health/What-is-Lazarus-SyndromeAutoresuscitation.aspx