Definisi
Hemarthrosis adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perdarahan pada rongga sendi. Normalnya, sendi merupakan sebuah rongga bertemunya satu tulang dan tulang lainnya sehingga tulang dapat membengkok dan memudahkan manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Hemarthrosis paling sering terjadi pada sendi lutut, tetapi tidak menutup kemungkinan hemarthrosis untuk terjadi di sendi lain seperti sendi jari tangan, sendi siku, sendi bahu, sendi kaki, dan sendi lainnya. Sendi memiliki sebuah struktur tipis bernama membran sinovial yang berfungsi untuk melindungi tulang. Membran sinovial bekerja dengan tulang kartilago, tendon, dan ligamen untuk mengurangi gesekan antar tulang di sendi terutama ketika digerakkan.
Hemarthrosis dapat disebabkan karena cedera, kondisi kesehatan tertentu, dan sebagai efek samping beberapa pengobatan dan operasi. Dokter akan mengobati hemarthrosis sesuai dengan penyebabnya, dan biasanya akan sembuh dalam waktu beberapa minggu bergantung dengan penyebabnya. Hemarthrosis dikelompokkan menjadi dua, yaitu hemarthrosis akut dan kronis. Hemarthrosis akut merupakan hemarthrosis akibat kondisi tertentu dan akan sembuh dalam waktu singkat dan disebabkan karena kondisi cedera atau penyakit jangka pendek. Sedangkan bila anda memiliki kondisi kelainan perdarahan, kondisi tersebut dapat menyebabkan hemarthrosis kronis dan biasanya hemarthrosis akan kembali dalam beberapa waktu sehingga dibutuhkan pengobatan jangka panjang dan lebih dari sekali.
Tidak diketahui seberapa banyak populasi manusia yang terkena hemarthrosis secara pasti. Namun hemarthrosis dapat disebabkan oleh berbagai kondisi. Namun, studi mengatakan bahwa lebih dari setengah kasus penderita hemofilia akan mengalami hemarthrosis. Selain itu, lebih dari setengah kasus hemarthrosis di dunia disebabkan karena cedera lutut ACL (Anterior Cruciate Ligament) dan kerusakan lain pada ligamen di lutut.
Baca selengkapnya mengenai cedera ligamen, di sini: Cedera Ligamen - Definisi, Penyebab, Gejala dan Pengobatannya
Penyebab
Hemarthrosis dapat menyerang siapa saja. Pada prinsipnya, bila terjadi trauma pada membran sinovial, maka hal tersebut dapat berkembang menjadi kondisi hemarthrosis. Beberapa penyebab dari hemarthrosis yang sering terjadi, di antaranya:
- Cedera: Seperti cedera ligamen mayor, strain, dan adanya robekan pada struktur sendi dapat menyebabkan hemarthrosis
- Kelainan perdarahan: Kondisi kelainan perdarahan yang menyebabkan darah sulit membeku dapat menyebabkan hemarthrosis, seperti kondisi hemofilia
- Penggunaan obat pengencer darah: Obat pengencer darah seperti aspirin, warfarin dapat meningkatkan risiko perdarahan pada bagian tubuh manapun, termasuk pada sendi.
- Osteoarthritis: Osteoarthritis atau radang tulang dapat menyebabkan adanya robekan pada sendi sehingga dapat menyebabkan perdarahan di sendi
- Tindakan operasi: Tindakan pembedahan seperti operasi dapat memberikan komplikasi perdarahan pada sendi
- Neoplasma (kanker): Penyakit kanker dapat menyebabkan adanya gangguan di pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menjadi lebih rapuh dan mudah mengalami perdarahan termasuk di sendi sehingga dapat menyebabkan hemarthrosis
Faktor Risiko
Faktor risiko dari hemarthrosis di antaranya adalah sebagai berikut:
- Jenis kelamin laki-laki
- Menderita hemofilia
- Profesi atlet
- Usia remaja
- Riwayat hemofilia di keluarga
- Defisiensi vitamin K
- Menderita kanker
- Menderita penyakit hati
- Menderita penyakit ginjal kronis
- Menderita penyakit DIC atau Disseminated Intravascular Coagulation
- Kelainan neurologis (saraf)
- Menderita infeksi tertentu
- Menderita penyakit autoimun
Gejala
Gejala dari hemarthrosis yang paling umum adalah sebagai berikut:
- Nyeri dan radang pada bagian sendi
- Bengkak pada bagian sendi
- Gangguan dan keterbatasan dalam menggerakkan sendi
- Memar atau adanya perubahan warna pada bagian sendi
- Perubahan suhu pada sendi menjadi terasa lebih hangat
Diagnosis
Diagnosis dari hemarthrosis dapat ditegakkan dengan melakukan anamnesis atau wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang oleh dokter.
Wawancara Medis
Wawancara yang dilakukan oleh dokter dan pasien. Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai pasien dan kondisinya.
- Gejala yang dialami saat ini
- Riwayat pekerjaan dan aktivitas sehari-hari
- Riwayat penyakit sebelumnya
- Riwayat minum obat-obatan tertentu
- Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik
Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan dapat berupa memeriksa keadaan umum pasien, mengukur tekanan darah, suhu tubuh, laju napas, dan nadi. Selanjutnya dokter akan memeriksa bagian yang terkena hemarthrosis lebih lanjut dengan melakukan pemeriksaan lokal.
Pemeriksaan lokal dilakukan dengan melihat kondisi sendi, mencari adanya perubahan warna, bengkak, memar pada sendi. Kemudian dokter akan meraba bagian sendi untuk melihat adanya nyeri dan bagaimana konsistensi dari bengkak tersebut, dan melihat adanya perubahan suhu untuk memastikan radang pada sendi. Lalu dokter akan menggerakkan sendi untuk melihat seberapa parah gangguan pergerakan sendi yang terjadi akibat hemarthrosis.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan penunjang, dokter akan memerlukan beberapa pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah untuk melihat adanya penyakit pada tubuh yang dapat menyebabkan hemarthrosis, pemeriksaan X-Ray, CT-Scan, atau MRI, kemudian dokter juga dapat melakukan pemeriksaan arthrocentesis atau pengambilan sampel cairan sendi untuk diteliti di bawah mikroskop untuk melihat kandungan cairan sendi tersebut mengindikasikan ke arah hemarthrosis atau bukan.
Tata Laksana
Pengobatan dari hemarthrosis bergantung dengan kondisi pasien dan penyebab hemarthrosis tersebut. Berbagai pengobatan dapat dilakukan, antara lain:
- Pengobatan dengan RICE (Rest, Ice, Compression, and Elevation). Yang berarti adalah mengistirahatkan sendi, mengompres sendi dengan es, membebat sendi, dan memposisikan sendi di posisi yang tinggi
- Menghindari penggunaan obat pengencer darah untuk sementara
- Pemberian obat anti-nyeri seperti parasetamol dan ibuprofen dapat dilakukan bila pasien mengeluh terdapat nyeri
- Tindakan operasi dan pembedahan dapat dipertimbangkan untuk pasien dengan perdarahan sendi yang parah
- Terapi fisik untuk melatih kekuatan otot dan mencegah penggunaan sendi yang berlebihan akibat perdarahan sendi untuk mencegah komplikasi
Komplikasi
Perdarahan sendi dapat menyebabkan kerusakan pada sendi. Hanya dengan satu perdarahan sendi yang berlebihan atau beberapa perdarahan sendi yang kecil namun sering dapat menyebabkan kerusakan permanen. Seiring berjalannya waktu, jaringan ikat, tendon, dan ligamen di sekitar sendi dapat menyusut dan mengecil ukurannya dan menyebabkan penurunan kemampuan sendi untuk bergerak. Kerusakan sendi pada kasus hemarthrosis dapat menyebabkan beberapa komplikasi seperti:
- Kehilangan kekuatan otot di sekitar sendi
- Nyeri ketika menggunakan sendi
- Nyeri ketika sendi di istirahatkan
- Tidak mampu untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti naik turun tangga
- Arthritis degeneratif, atau radang sendi yang terjadi akibat tulang kartilago yang hancur dan tidak berfungsi kembali
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut, mengenai arthritis, Anda dapat membacanya di sini: Arthritis - Definisi, Penyebab, Gejala dan Pengobatannya
Pencegahan
Pencegahan hemarthrosis dapat bergantung dengan kondisi pasien dan adanya penyakit yang mendasarinya. Sebagai contoh, pada pasien hemofilia, hemarthrosis dapat dicegah dengan melakukan infus obat terjadwal sebagai langkah pencegahan. Dokter juga dapat menggunakan gips untuk imobilisasi pada bagian sendi sehingga dapat mencegah hemarthrosis menjadi lebih parah.
Selain itu, diet yang kaya akan kalsium dan vitamin D dapat membantu untuk kesehatan tulang. Menjaga berat badan agar tidak obesitas dan selalu dalam indeks massa tubuh normal juga dapat membantu mencegah hemarthrosis.
Kapan Harus ke Dokter?
Segeralah ke dokter bila Anda menemukan adanya benjolan di sendi yang baru muncul tanpa riwayat cedera, terutama bila Anda mengalami riwayat kelainan darah. Kemudian, segeralah ke dokter bila Anda tidak dapat menggerakkan sendi Anda setelah mengalami cedera, Anda dapat mengunjungi instalasi gawat darurat terdekat.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
Cleveland Clinic - Hemarthrosis (Joint Bleeding). (2022). Retrieved 28 November 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24225-hemarthrosis-joint-bleeding
HealthLine - Hemarthrosis. (2017). Retrieved 28 November 2022, from https://www.healthline.com/health/hemarthrosis#diagnosis
M. Lombardi, AC. Cardenas. (2022). Hemarthrosis. Retrieved 28 November 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525999/
Verywell Health - Hemarthrosis. (2021). Retrieved 28 November 2022, from https://www.verywellhealth.com/hemarthrosis-what-you-need-to-know-2552219
WebMD - Hemarthrosis. (2020). Retrieved 28 November 2022, from https://www.webmd.com/osteoarthritis/what-is-hemarthrosis