Brand/Nama Lain
Acpulsif, Cisapride Monohydrate, Guarposid-5, Pridesia.
Cara Kerja
Cisapride merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan pergerakan saluran cerna, agar kinerja kerongkongan, lambung, dan usus halus meningkat saat mencerna makanan. Cisapride bekerja dengan melepas senyawa asetilkolin pada otot pencernaan. Obat ini akan menyebabkan:
- Peningkatan tekanan pada cincin/katup pada kerongkongan bagian bawah
- Mengurangi refluks asam lambung yang naik ke kerongkongan
- Perpendekan waktu transit makanan di lambung
- Peningkatan aktivitas usus halus
Indikasi
Cisapride digunakan untuk mengobati:
- Rasa terbakar (heartburn) pada pasien GERD (Refluks Gastroesofageal) yang tidak berespon dengan obat lain
- Maag
- Penyakit terkait penurunan gerakan saluran cerna
- Penyakit kronis pada sistem pencernaan
Kontraindikasi
Cisapride tidak boleh diberikan pada orang-orang dengan kondisi berikut, yaitu:
- Riwayat alergi cisapride
- Memiliki gangguan saluran cerna seperti perdarahan, penyumbatan, atau adanya perlukaan pada dinding saluran cerna
- Sedang menggunakan obat antijamur dan antibiotik tertentu seperti eritromisin, klaritromisin, dan troleandomisin
- Memiliki riwayat detak jantung tidak teratur, gangguan irama jantung, dan penyakit jantung lainnya
- Pasien dengan penyakit paru
- Dehidrasi atau muntah terus-menerus
Efek Samping
Berikut efek-efek samping yang dapat timbul dari konsumsi obat ini, yaitu:
- Perut keram dan diare
- Sakit kepala
- Sering buang air kecil
- Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk:
- Ruam
- Gatal/bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan)
- Pusing hebat
- Kesulitan bernapas
Sediaan
Cisapride tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 5 mg.
Dosis
- Dewasa: 5-10 mg yang diminum 3-4 kali sehari, dengan dosis maksimal 40 mg/hari
- Pasien dengan penurunan fungsi ginjal: dosis awal diturunkan dari dosis biasa.
- Pasien dengan penurunan fungsi hati: turunkan dosis hingga setengah dari dosis biasa.
Keamanan
Pengawasan obat yang lebih ketat dibutuhkan pada pasien lansia dan pasien dengan penurunan fungsi ginjal dan hati. Anda harus memberitahu dokter bila sedang hamil. Tidak diketahui apakah obat ini dikeluarkan melalui ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menyusui.
Interaksi Obat
- Meningkatkan efek samping dari:
- Obat benzodiazepine (obat penenang)
- Obat pengencer darah (antikoagulan)
- Memiliki efek yang berlawanan jika diberikan dengan obat antikolinergik (jenis obat yang menghambat aksi senyawa kimiawi dalam tubuh yang disebut juga asetilkolin. Asetilkolin bertanggung jawab untuk mentransfer sinyal antara sel-sel tertentu yang memengaruhi fungsi tubuh tertentu).
- Hindari konsumsi cisapride bersamaan dengan obat:
- Antialergi
- Antibiotik
- Antidepresan
- Antijamur
- Antinausea (obat untuk mengatasi muntah)
- Antipsikotik (obat penyakit kejiwaan)
- Cisapride dapat meningkatkan penyerapan dari obat cimetidine dan ranitidine (obat golongan antagonis H2, berfungsi untuk mengatasi asam lambung berlebih).
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma