Brand/Nama Lain
Merek dagang dari obat ini yang dapat ditemui di pasaran yaitu Anafranil.
Cara Kerja
Clopiramine adalah obat antidepresan golongan trisiklik. Obat ini bekerja dengan mengembalikan keseimbangan serotonin di otak, senyawa kimia yang berperan dalam perilaku, mood, ingatan, dll. Clopiramine akan membuat kadar serotonin tetap stabil dan meningkat di saraf otak, sehingga suasana hati dan perilaku dapat lebih terkendali pada pasien yang mengalami depresi.
Indikasi
Obat ini diberikan sebagai terapi medis untuk penyakit berikut:
- Depresi
- Gangguan obsesif kompulsif pada pasien ≥10 tahun
- Gangguan kecemasan
- Gangguan panik
- Insomnia
- Nyeri kronis (sudah berlangsung lama), dll.
Kontraindikasi
Terdapat beberapa kondisi medis dimana obat ini tidak dapat digunakan, yaitu:
- Riwayat serangan jantung (infark miokard) baru-baru ini
- Sedang menderita serangan jantung akut
- Riwayat adanya gangguan irama jantung
- Glaukoma sudut tertutup
- Gangguan hati berat
- Retensi urine (air kencing tidak dapat keluar)
- Mania (peningkatan suasana hati yang ekstrim dan perilaku impulsif)
- Sedang menerima obat antidepresan golongan MAOI (selegiline, phenelzine)
Efek Samping
Efek samping yang dapat timbul dari penggunaan obat ini meliputi:
- Mual
- Muntah
- Peningkatan berat badan
- Nyeri kepala
- Pusing
- Tekanan darah turun
- Kecemasan
- Berkeringat
- Mengantuk
- Mulut kering
- Penglihatan kabur
Meskipun jarang terjadi, bisa muncul efek samping yang berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera seperti:
- Peningkatan suhu tubuh yang ekstrim (hipertermia)
- Gangguan irama jantung
- Kejang
- Gangguan hati sampai gagal organ hati
- Peningkatan tekanan bola mata
- Otot saluran cerna tidak bisa berkontraksi untuk menggerakkan makanan (ileus paralitik)
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 25 mg.
Dosis
Depresi
- Dewasa
- Dosis obat dimulai dari 10 mg/hari, biasanya diminum saat tidur.
- Dosis dapat dinaikkan kemudian menjadi 30-150 mg/hari jika diperlukan dan diturunkan menjadi 50-100 mg/hari bila ada perbaikan gejala.
- Dosis maksimal 250 mg/hari.
- Lansia
- Dosis awal 10 mg/hari
- Dosis dapat ditingkatkan menjadi 30-75 mg/hari selama 10 hari.
Gangguan obsesif kompulsif dan fobia
- Dewasa
- Dosis dimulai dari 25 mg/hari.
- Dosis dapat dinaikkan menjadi 100-150 mg/hari dalam 2 minggu hingga mencapai perbaikan gejala.
- Lansia
- Dosis awal 10 mg/hari.
Keamanan
Penggunaan pada kehamilan masuk kategori C. Obat ini dapat menimbulkan dampak buruk pada janin di hewan uji coba, belum ada bukti penelitian pada manusia. Clomipramine dapat masuk ke dalam ASI, sehingga penggunaan obat pada ibu menyusui harus dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.
Interaksi Obat
- Risiko terjadi perdarahan meningkat jika clomipramine digunakan bersama obat:
- Anti nyeri (NSAID) seperti ibuprofen, aspirin, dll.
- Obat pengencer darah
- Anti reumatik
- Meningkatkan kemungkinan terjadinya aritmia ventrikel (gangguan irama jantung yang membuat serambi jantung berdetak terus-menerus) bila diberikan bersama:
- Obat anti nyeri golongan opioid (levasetilmetadol)
- Pimozide (obat untuk mengatasi gangguan gerakan otot yang tidak bisa dikendalikan, seperti tic motorik)
- Obat tiorizadin (antipsikotik untuk mengatasi gejala halusinasi atau delusi)
- Risiko terjadi sindrom serotonin (kadar serotonin terlalu banyak) meningkat jika berinteraksi dengan obat:
- Obat antidepresan lain (golongan MAOI dan SSRI)
- Anti nyeri kuat golongan opioid (tramadol, fentanil)
- Obat untuk menstabilkan mood (lithium)
- Kadar clomipramine bisa meningkat dalam darah bila berinteraksi dengan obat:
- Anti jamur (terbinafin)
- Obat lambung (cimetidine)
- Anti kejang (asam valproat)
- Obat jantung dan penurun tekanan darah (diltiazem dan verapamil)
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma