Brand/Nama Lain
Merek dagang dari obat ini adalah Trulicity.
Cara Kerja
Dulaglutide bekerja dengan cara mengaktivasi tempat penempelan (reseptor) hormon GLP-1 pada sel beta di organ pankreas. Mekanisme ini akan melepaskan hormon insulin yang diproduksi sel beta pankreas. Insulin diketahui membantu gula darah bisa dipakai sel-sel tubuh menjadi sumber energi, sehingga glukosa tidak akan menumpuk dalam darah dan kadarnya tetap stabil. Mekanisme ini diharapkan bisa menurunkan kadar gula darah.
Indikasi
Dulaglutide digunakan sebagai pengobatan tambahan pada pasien diabetes melitus tipe 2. Obat ini juga bisa diberikan untuk mencegah penyakit kardiovaskular (serangan jantung, stroke, dll.) pada pasien diabetes yang memiliki banyak faktor risiko kardiovaskular.
Kontraindikasi
Terdapat kondisi medis tertentu yang membuat pasien diabetes tidak dapat menggunakan obat ini, yaitu:
- Menderita kanker medular tiroid, atau ada anggota keluarga yang menderita penyakit ini.
- Memiliki sindrom neoplasia endokrin multipel tipe II (MEN II), yaitu gangguan di mana kelenjar-kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon menjadi terlalu aktif atau sampai terbentuk tumor. Kondisi ini diturunkan dalam keluarga.
Selain keadaan di atas, ada beberapa kelompok orang yang perlu mendapat perhatian khusus ketika memakai obat ini, antara lain:
- Memiliki alergi terhadap dulaglutide atau kandungannya.
- Pankreatitis (radang pada organ pankreas).
- Gangguan hati dan ginjal.
- Penyakit saluran cerna berat.
- Diabetes melitus tipe 1.
- Ibu hamil dan menyusui.
Efek Samping
Berikut ini adalah efek samping yang umum terjadi setelah menggunakan obat ini, di antaranya:
- Mual muntah.
- Diare atau sembelit.
- Penurunan nafsu makan.
- Nyeri perut.
- Kelelahan.
- Peningkatan gas usus dan kembung.
- Hipoglikemia (kadar gula darah terlalu rendah).
- GERD (asam lambung naik ke esofagus).
Selain itu, cari bantuan medis bila terdapat efek samping serius seperti di bawah ini:
- Nyeri berat pada perut bagian atas.
- Pembengkakan di area leher.
- Sulit menelan.
- Suara serak.
- Sakit kepala berat.
- Sesak napas.
- Pandangan kabur.
- Perubahan status mental seperti mudah teriritasi atau kebingungan.
- Detak jantung cepat.
- Urine sedikit atau tidak ada.
- Pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki.
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk pen injeksi obat 1,5 mg/0,5 mL dan 0,75 mg/0,5 mL.
Dosis
Dosis awal bisa dimulai dari 0,75 mg yang disuntikkan 1 kali setiap minggunya. Jika kadar gula darah tetap tidak terkontrol maka dosis dapat dinaikkan menjadi 1,5 mg sekali seminggu. Apabila lupa menggunakan obat ini kurang dari 3 hari maka dapat suntikkan obat segera mungkin. Namun, jika lupa menyuntikkan lebih dari 3 hari maka dapat menunggu jadwal penyuntikan obat selanjutnya.
Ikut petunjuk yang tertera pada label obat. Dokter Anda bisa mengubah dosis sesuai kondisi medis dan respon Anda terhadap pengobatan. Gunakan obat sesuai arahan dokter. Dulaglutide bisa dipakai ketika makan atau saat tidak makan.
Keamanan
Berdasarkan FDA (Food and Drug Administration), dulaglutide dalam kehamilan masuk kategori C. Obat ini pada hewan uji coba berisiko menyebabkan gangguan perkembangan pada janin. Namun pada manusia masih belum ada data memadai mengenai risiko obat terhadap janin.
Pada ibu menyusui juga belum diketahui apakah obat ini dapat masuk ke dalam ASI atau tidak. Selain itu, tidak ada data yang memadai mengenai risiko dulaglutide pada bayi yang memperoleh ASI. Oleh karena itu, penggunaan dulaglutide pada ibu hamil dan menyusui perlu mendapat perhatian khusus.
Interaksi Obat
- Risiko terjadinya hipoglikemia (kadar gula darah rendah) bisa meningkat jika dulaglutide digunakan bersama obat diabetes lain seperti:
- Golongan sulfonilurea (glimepiride).
- Insulin.
- Acarbose.
- Interaksi dengan beberapa obat minum dapat menyebabkan pengosongan lambung tertunda dan kecepatan penyerapan suatu obat juga menurun.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma