Pemeriksaan Amphetamine

Credit: Medical Expo.

Bagikan :


Definisi

Amphetamine adalah salah satu obat stimulan yang merangsang sistem saraf pusat. Saat dikonsumsi, obat ini dapat memberikan efek seperti:

  • Peningkatan kewaspadaan
  • Kepercayaan diri
  • Lebih berkonsentrasi dan lebih berenergi
  • Penurunan nafsu makan
  • Perasaan senang dan bahagia

Di beberapa negara, obat ini digunakan secara medis untuk beberapa tujuan pengobatan seperti pada penyakit ADHD, yaitu gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif. Namun, karena efek yang ditimbulkan dari obat ini seperti yang disebutkan di atas, membuat obat ini sering disalahgunakan tanpa indikasi medis dan resep dokter oleh sebagian orang.

Jika digunakan dalam dosis yang tidak tepat dan berlebihan, dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti:

  • Kecemasan
  • Lebih agresif
  • Mudah tersinggung
  • Halusinasi
  • Detak jantung meningkat
  • Peningkatan tekanan darah
  • Stroke

Oleh karena efek sampingnya yang berbahaya dan bisa menimbulkan efek kecanduan, maka pemberian obat amphetamine tidak boleh sembarangan dan harus di bawah pengawasan dokter.

Amphetamine yang sudah masuk ke dalam tubuh akan melalui proses penguraian dan masuk ke dalam sirkulasi darah, yang selanjutnya dikeluarkan melalui urine. Kadar amphetamine dalam tubuh dapat diketahui melalui pemeriksaan amphetamine. Pemeriksaan ini biasa digunakan untuk mendeteksi dini seseorang yang dicurigai mengonsumsi obat terlarang dan sejenis narkotika.

Pemeriksaan amphetamine dapat diukur dengan menggunakan sampel urine, darah, saliva (air liur) dan rambut. Waktu bertahannya amphetamine dalam setiap sampel beragam:

  • Amphetamine bisa bertahan sampai 48 jam dalam darah.
  • Amphetamine dalam urine dapat bertahan selama 2-5 hari setelah dosis terakhir. Obat ini dapat dideteksi dalam darah hingga 2 hari pasca penggunaan.
  • Amphetamine juga dapat dideteksi pada cairan saliva hingga 5 hari setelah dosis terakhir yang digunakan.
  • Amphetamine bisa bertahan sampai 3 bulan di rambut.

 

Indikasi

Pemeriksaan ini dilakukan untuk tujuan tertentu seperti berikut:

  • Jika terdapat gejala overdosis dari penggunaan obat ini seperti:
    • Hiperaktif dan agresif
    • Peningkatan tekanan darah
    • Detak jantung lebih cepat
    • Pupil mata melebar
    • Suhu tubuh terlalu tinggi (hipertermia)
    • Melakukan tindakan kekerasan
    • Kecemasan berlebih
    • Kegelisahan
    • Psikosis
  • Pemeriksaan skrining yang dilakukan oleh suatu instansi atau perusahaan terhadap karyawan dan pegawainya.
  • Menjadi salah satu syarat pemeriksaan jika akan melamar pekerjaan, mendaftar ke sekolah, perguruan tinggi atau kedinasan.
  • Digunakan untuk menunjukkan bahwa diri bebas dari penggunaan obat terlarang.

 

Kontraindikasi

Tidak ada kondisi medis tertentu yang menjadi kontraindikasi dan menyebabkan pemeriksaan ini tidak dapat dilakukan pada seseorang.

 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Sebelum melakukan pemeriksaan ini, sebaiknya Anda informasikan kepada dokter seluruh obat-obatan yang Anda konsumsi. Ada beberapa obat yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan.

 

Prosedur Pemeriksaan

Prosedur pemeriksaan yang dilakukan tergantung dari jenis sampel pemeriksaan yang digunakan, yaitu urine atau darah. 

Pemeriksaan Urine

Pada pemeriksaan yang menggunakan sampel urine, Anda akan diberikan wadah steril untuk menampung urine. Sampel urine yang ditampung ke dalam wadah minimal sekitar 30-60 ml atau setengah dari wadah. Jangan menampung urine yang pertama kali keluar. Setelah urine tertampung, Anda bisa menutup wadah steril dengan rapat dan mencuci tangan sampai bersih.

Anda tidak boleh menambah bahan kimia tertentu ke dalam sampel urine untuk memengaruhi hasil pemeriksaan. Sampel yang diambil kemudian bisa dibawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis. Hasil pemeriksaan akan keluar dalam beberapa jam.

 

Pemeriksaan Darah

Sementara itu, pemeriksaan dengan sampel darah akan dilakukan oleh petugas kesehatan. Sampel darah biasanya diambil di lipatan lengan Anda dengan jarum suntik. Sebelum pengambilan sampel, lipatan lengan biasanya akan dibersihkan dengan kasa antiseptik atau kapas alkohol. Biasanya sampel darah diambil sesuai kebutuhan pemeriksaan, umumnya sekitar 0,3 – 0,5 mL. Sampel darah kemudian diperiksa dan dianalisis di laboratorium.

 

Nilai Normal dan Abnormal

Pemeriksaan Amphetamine Urine

Nilai normal dari pemeriksaan ini adalah negatif yang ditujukan dengan munculnya 1 garis pada alat pemeriksaan. Bila menunjukkan nilai positif, alat uji akan menunjukkan garis 2 setelah diteteskan sampel urine. Bila ditemukan kadar amphetamine >500 ng/mL pada sampel urine, hal ini adalah indikasi kuat bahwa seseorang mengonsumsi amphetamine dalam 3 hari terakhir.

 

Pemeriksaan Amphetamine Darah

Nilai normal pemeriksaan amphetamine darah adalah negatif, berarti tidak ada senyawa amphetamine yang terdeteksi dalam darah. Bila menunjukkan hasil positif, berarti kadar amphetamine dalam darah berada di atas 0,2 mg/L.

 

Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Jika pemeriksaan amphetamine urine atau darah menunjukkan hasil negatif, maka dapat menunjukkan bahwa tidak terdapat senyawa amphetamine dalam tubuh Anda atau Anda tidak konsumsi obat ini baik untuk indikasi medis tertentu atau penyalahgunaan obat.

Bila pemeriksaan amphetamine keluar dengan hasil positif, maka terdapat senyawa amphetamine dalam tubuh, sehingga dapat terdeteksi dalam urine dan darah. Kondisi ini menunjukkan bahwa orang tersebut sedang mengonsumsi obat amphetamine untuk pengobatan atau justru menyalahgunakan obat ini untuk tujuan kesenangan semata. Selanjutnya, dengan hasil positif ini dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti wawancara psikiatri, pemeriksaan mental, pemeriksaan obat terlarang lainnya, pemeriksaan darah, fungsi ginjal dan pemeriksaan skrining hepatitis B dan C. Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi dini adanya gangguan kejiwaan pada pasien, efek samping obat terhadap tubuh dan risiko mengalami penyakit menular seperti hepatitis B dan C.

 

Konsultasikan ke Dokter yang Tepat

Hasil pemeriksaan amphetamine yang positif menunjukkan bahwa terdapat amphetamine dalam tubuh. Kondisi ini tidak normal terjadi. Sehingga sebaiknya Anda konsultasikan ke dokter umum terdekat untuk mengetahui penyebab pemeriksaan menunjukkan hasil yang positif. Bila Anda memiliki masalah terkait penyalahgunaan amphetamine, tenaga medis dapat menyarankan terapi rehabilitasi untuk mengatasi gejala kecanduan obat atau masalah mental lain yang bisa menyertai seperti depresi.

 

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Luluk Ummaimah A
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 5 Agustus 2022 | 12:36

Steven, G. (2022). How Long Does Amphetamine Stay in Your System?. Verywellmind. Retrieved 8 July 2022, from https://www.verywellmind.com/how-long-does-amphetamine-stay-in-your-system-80220

Amphetamine Screen (Urine) – University Of Rochester Medical Center. (2022). Retrieved 8 July 2022, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&contentid=amphetamine_urine_screen

Amphetamine Screen (Blood) – University Of Rochester Medical Center. (2022). Retrieved 8 July 2022, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&contentid=amphetamine_blood_screen

Amphetamine Confirmation, Random, Urin - Mayo Clinic Laboratories. Mayoclinic.org. (2021). Retrieved 8 July 2022, from https://www.mayocliniclabs.com/test-catalog/Overview/8257#Clinical-and-Interpretive

Amphetamine Screen Urine Test - Lybrate (2021). Retrieved 8 July 2022, from https://www.lybrate.com/lab-test/amphetamine-screen-urine

How Long Do Amphetamine Stay in Your System - DrugRehab (2021). Retrieved 8 July 2022, from https://www.drugrehab.com/addiction/how-long-do-amphetamines-stay-in-your-system/