Alergi Susu Sapi

Alergi susu sapi adalah kelainan sistem imun tubuh penderita yang mengidentifikasi protein pemicu sebagai benda asing.

Bagikan :


Definisi

Alergi susu sapi merupakan salah satu jenis alergi yang umum terjadi. Meskipun memiliki gejala yang sama, alergi susu sapi berbeda dengan intoleransi laktosa. Penderita intoleransi laktosa umumnya tidak memiliki cukup enzim laktase sehingga tubuh tidak dapat mencerna atau menyerap laktosa (karbohidrat utama dalam susu). Sedangkan alergi susu sapi terjadi karena adanya kelainan respon imun tubuh penderita. Sistem imunitas tubuh yang abnormal memberikan reaksi pada protein spesifik dalam susu dan mengidentifikasi protein pemicu sebagai benda asing. Apabila reseptor imun berikatan dengan protein spesifik dari susu maka akan terjadi reaksi kimia berupa pelepasan mediator imun untuk menimbulkan peradangan sehingga memunculkan gejala dari alergi susu. Kebanyakan alergi susu sapi berkembang pada usia pertama sejak kelahiran dan umumnya akan membaik pada usia 6 tahun. Anak - anak dengan alergi susu sapi memberikan reaksi pada kasein dan whey, yaitu protein utama yang ditemukan dalam susu.

 

Penyebab

Penderita alergi susu sapi akan mengalami gejala jika sistem imun tubuh Anda bereaksi dengan protein dari susu. Terdapat 2 komponen protein utama dari susu yang dapat memberikan reaksi alergi susu sapi:

  • Kasein merupakan produk samping dari susu ketika sudah membusuk dan berubah menjadi gumpalan padat. Anda dapat menemukan kasein di dalam produk susu seperti keju dan yoghurt. Kasein berkontribusi sekitar 80% protein di dalam susu dan memberikan warna putih pada susu
  • Whey merupakan produk samping yang berbentuk cairan ketika kasein mulai memadat dan berkontribusi sekitar 20% protein di dalam susu

Anda mungkin mengalami alergi terhadap salah satu atau kedua protein. Ketika tubuh berinteraksi kembali dengan protein tersebut, mungkin setelah konsumsi pertama, sistem imun akan mengenali antigen protein tersebut. Selanjutnya tubuh akan memberika reaksi pada protein susu dengan menghasilkan antibodi yang disebut dengan immunoglobulin E (IgE). Ketika tubuh menghasilkan antibodi IgE, antibodi tersebut akan melepaskan beberapa mediator kimia seperti histamin yang menimbulkan reaksi alergi.

 

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko seseorang kemungkinan mengalami atau memiliki alergi susu sapi:

  • Usia
    • Peneliti memperkirakan sekitar 7% bayi baru lahir dibawah 1 tahun memiliki alergi susu sapi
  • Riwayat keluarga
    • Bila keluarga anda memiliki riwayat alergi susu sapi, kemungkinan Anda untuk memiliki alergi susu sapi akan meningkat sebesar 3 kali lipat
  • Hewan peliharaan di rumah
    • Beberapa penelitian menunjukkan adanya hewan peliharaan di rumah mungkin dapat meningkatkan risiko alergi karena adanya sensitivitas terhadap rambut hewan
  • Periode menyusui yang singkat
    • Bayi yang menyusui pada periode waktu yang lebih pendek dari jangka waktu menyusu normal memiliki kemungkinan memiliki alergi susu sapi. Pada penelitian tertentu menunjukkan bahwa terjadi penurunan risiko alergi susu sapi pada bayi yang terus mengonsumsi air susu ibu
  • Alergi lainnya
    • Anak- anak dengan riwayat bentuk alergi lainnya seperti eksema dan asma akan meningkatkan resiko terkena alergi susu sapi
  • Makanan sebelum usia 4 bulan
    • Pada bayi yang mengkonsumsi makanan sebelum 4 bulan memiliki risiko lebih tinggi mengalami alergi dibandingkan bayi yang hanya mengonsumsi air susu ibu hingga usia 6 bulan atau lebih tua

 

Gejala

Gejala dari reaksi alergi susu biasanya muncul dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah konsumsi susu. Beberapa gejala mucul tanpa melihat usia, tetapi dapat berbeda berdasarkan individu masing - masing. Beberapa orang memiliki reaksi sedang dan beberapa mungkin mengalami reaksi yang lebih parah. Beberapa gejala yang muncul segera dalam waktu kurang 1 jam dari konsumsi susu dapat berupa kulit bentol - bentol dan ruam - ruam, bersin, kulit gatal atau menggelitik di sekitar mulut atau bibir, pembengkakan pada bibir, lidah atau tenggorokan, batuk atau napas pendek, muntah hingga anafilaksis. Bila anafilaksis terjadi, segera hubungi unit gawat darurat karena merupakan kondisi kritis. Pada gejala yang muncul lebih lambat dapat berupa diare, terdapat darah pada buang air besar, kram perut, kolik (pada bayi).

 

Diagnosa

Informasikan pada dokter anda bila mengalami gejala dari alergi susu sapi. Dokter mungkin akan menyarankan Anda melakukan melalui pemeriksaan alergi. Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk membantu diagnosa dari alergi susu sapi seperti:

  • Pemeriksaan darah
    • Selama pemeriksaan darah, dokter akan menggunakan jarum untuk mengambil sampel darah dari pembuluh darah anda. Sampel darah akan dibawa ke laboratorium dan sampel akan diberikan protein susu untuk diukur berapa banyak antibodi IgE yang terbentuk. Pemeriksaan ini dapat memakan waktu satu minggu atau lebih untuk mendapatkan hasil.
  • Pemeriksaan skin prick
    • Pemeriksaan ini memberikan paparan pada tubuh anda sejumlah kecil protein susu. Dokter pertama akan membersihkan area pemeriksaan pada kulit anda dengan alkohol. Pemeriksaan area yang diperiksa biasanya pada permukaan punggung tangan atau bagian punggung. Selanjutnya dokter akan menggunakan jarum (lancet) untuk menusuk kulit anda dengan protein susu. Beberapa dokter mungkin juga akan melakukan beberapa metode yang berbeda untuk pemeriksaan kulit. Dokter akan meneteskan beberapa cairan protein susu pada kulit anda lalu menggoreskan kulit anda dengan lancet. Droplet tersebut akan masuk ke dalam kulit anda melalui luka tersebut. Selain itu, dokter akan memberikan kontrol negatif dan kontrol positf pada kulit anda. Kontrol positif biasanya berisi histamin yang daapt menyebabkan rasa gatal yang beresepon pada kulit. Kontrol negatif biasanya berisikan larutan salin sehingga tidak dapat memberikan respon. Setelah pemeriksaan tersebut, anda akan diminta menunggu selama 15 menit lalu dokter akan melakukan pengukuran adanya perubahan warna atau reaksi kulit dari pemeriksaan.
  • Graded oral challenge
    • Untuk melakukan diagnosa alergi susu sapi, dokter mungkin merekomendasikan anda melakukan pemeriksaan dengan uji coba makanan (graded oral challage/food challenge). hal ini diperlukan bila riwayat alergi dan hasil pemeriksaan anda tidak cocok. Anda akan diminta mengosumsi susu dalam jumlah kecil selama pemeriksaan dan dokter akan melakukan pengamatan untuk melihat reaksi yang muncul. Anda mungkin akan diminta mengkonsumsi susu lebih banyak untuk melihat bagaimana tubuh anda memberikan reaksi. Pemeriksaan ini mungkin akan memakan waktu hingga 4 jam.
  • Spesific serum IgE
    • Pemeriksaan ini mengukur jumlah IgE dalam darah Anda dimana dapat menyebabkan reaksi ketika kontak dengan protein susu. Pemeriksaan ini hanya dapat memperkirakan reaksi yang dapat terjadi tetapi tidak cukup sebagai dasar diagnosa karena dapat menyebabkan positif palsu.

 

Tata laksana

Bila anda memiliki alergi susu, pencegahan terbaik reaksi alergi adalah dengan menghindari konsumsi susu dan produk turunannya. Periksa label makanan Anda untuk memastikan makanan atau minuman yang Anda konsumsi tidak mengandung susu. Beberapa anak - anak dapat tumbuh dan reaksi alergi susu sapi akan berkurang seiring bertambahnya usia. Bila anak Anda tidak memiliki perubahan reaksi alergi, diskusikan dengan dokter Anda terkait perawatan desensitisasi seperti imunoterapi oral.  Dokter juga akan meresepkan autoinjektor epinefrin apabila terjadi reaksi anafilaksis.

 

Komplikasi

Komplikasi serius dari alergi susu sapi terkait dengan gangguan penyerapan nutrisi atau yang sering disebut dengan malabsorpsi sehingga dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi dan pertumbuhan yang terhambat. Pada kondisi yang lebih jarang, komplikasi berupa anafilaksis dapat terjadi. Gejala lain seperti sering kembung, terasa tidak nyaman pada perut juga dapat mengganggu aktivitas dan menurunkan kualitas hidup.

 

Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah reaksi alergi susu dengan menghindari susu dan produk turunannya baik dalam makanan dan minuman. Lakukan pemeriksaan label pada kemasan makanan. Bila anda tidak yakin dengan makanan yang mengandung minuman, lebih baik hindari makanan tersebut hingga Anda dapat memastikan kandungannya. Selain itu, bila Anda memiliki alergi susu sapi, hindari makanan sumber susu lainnya (dalam segala bentuk termasuk kental manis, susu bubuk, susu evaporated), susu dari hewan lain seperti kambing dan domba, mentega, susu mentega, keju, custard, puding, yogurt, sour cream dan lainnya.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Bila anda memiliki gejala alergi susu sapi, segera diskusikan dan informasikan pada dokter Anda. Bila diperlukan, dokter akan mengarahkan anda pada dokter spesialis alergi untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut. Lakukan pemeriksaan rutin bila Anda memiliki gejala dari alergi susu. Segera hubungi dokter atau unit gawat darurat bila Anda menunjukkan gejala anafilaksis

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Mayo Clinic. (2022). Milk Allergy. Retrieved 06 March 2023, available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/milk-allergy/symptoms-causes/syc-20375101

Edwards CW. (2022). Cow Milk Allergy. National Library of Medicine. Retrieved 06 March 2023, available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542243/

Milk Allergy. (2022). Retrieved 06 March 2023, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11315-milk-allergy

Cleveland Clinic. (2023). Cow’s Milk Protein Intolerance. Retrieved 06 March 2023, available from: https://www.urmc.rochester.edu/childrens-hospital/gastroenterology/conditions/cow-s-milk-protein-intolerance.aspx

Medical News Today. (2022). What to Know About the Symptoms of a Dairy Allergy. Retrieved 06 March 2023, available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/dairy-allergy-symptoms