Alopesia Areata

Credit: iStockPhotos. Gambaran rambut yang rontok berbentuk patchy pada seseorang dengan alopecia areata.

Bagikan :


Definisi

Alopesia adalah kondisi kebotakan, yaitu ketika rambut yang tumbuh lebih sedikit dibandingkan rambut yang rontok. Alopesia tidak hanya terjadi pada kulit kepala, namun dapat terjadi pada bagian tubuh Anda yang lain. Alopesia ada yang bersifat permanen dan sementara. Alopesia yang terjadi pada kulit kepala lebih sering terjadi pada laki-laki. Alopesia dapat disebabkan oleh banyak hal, namun yang paling sering adalah kondisi genetik. Kebotakan dapat diatasi dengan menggunakan terapi tertentu, seperti laser, dan terapi kosmetik, seperti rambut palsu atau make up.

Areata berarti ‘bercak’ atau patchy. Alopesia areata adalah kondisi kebotakan yang tidak merata dan disebabkan oleh kondisi autoimun. Banyak orang dengan alopesia areata mengalami kerontokan rambut pada sebagian area kulit kepala, hanya sedikit yang mengalami kebotakan pada seluruh kulit kepala. Bentuk kebotakan yang terjadi umumnya seperti seperti koin.

Alopesia areata dapat dialami oleh semua usia, walaupun lebih sering terjadi pada dewasa muda. Kerontokan rambut terjadi selama beberapa minggu dan umumnya rambut akan tumbuh lagi setelah beberapa bulan. Rambut yang baru tumbuh ini akan kembali rontok karena proses peradangan yang terjadi di dalam tubuh. Pada kondis lainnya, bersamaan dengan kerontokan rambut, seseorang yang mengalami alopesia areata juga mengalami perubahan pada kuku, seperti ada rongga atau pit di permukaan kuku.

Kerontokan rambut yang disebabkan oleh alopesia areata tidak menyebabkan nyeri, namun mengganggu penampilan penderitanya. Alopesia areata sering berhubungan dengan kondisi depresi, cemas, dan gangguan psikologis lainnya.

Alopesia areata dialami oleh 1 hingga 500 per 1000 orang di Amerika Serikat. Alopesia areata merupakan kondisi alopesia yang paling sering setelah alopesia androgenetik. Alopesia areata dialami oleh perempuan dan laki-laki secara merata.

 

Penyebab

Alopesia areata termasuk pada golongan penyakit autoimun. Normalnya, sistem imun tubuh manusia akan melindungi tubuh dari kuman dengan mengenal jenis kuman yang menginvasi, kemudian menyerang kuman tersebut sebelum menyebabkan infeksi di dalam tubuh. Pada penyakit autoimun, sistem imun tubuh tidak menyerang kuman, melainkan menyerang sel-sel tubuh sendiri. Pada alopesia areata, sistem imun menyerang folikel rambut, yaitu bagian rambut yang berfungsi untuk mengatur pertumbuhan rambut. Hal ini menyebabkan rambut tidak dapat tumbuh normal. Sistem imun tubuh tidak menyebabkan kerusakan permanen pada folikel rambut, sehingga rambut tetap dapat tumbuh, namun akan rontok lagi di kemudian hari.

 

Faktor Risiko

Faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami alopesia areata adalah:

  • Usia dewasa muda hingga dewasa (20-40 tahun)
  • Memiliki kondisi autoimun (diabetes tipe 1, lupus, penyakit tiroid, vitiligo)
  • Memiliki keluarga dengan alopesia areata
  • Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit autoimun

Pada beberapa studi, stress emosional dan psikologis dikatakan dapat mencetuskan kerontokan rambut dan alopesia areata, namun hingga saat ini belum diketahui pencetus tertentu yang dapat menyebabkan hal tersebut.

 

Gejala

Alopesia areata memiliki beberapa tipe:

  • Patchy alopesia areata, yaitu tipe alopesia areata di mana terjadi kebotakan berbentuk koin pada kulit kepala dan bagian tubuh lainnya yang berambut
  • Alopesia totalis, yaitu tipe alopesia areata yang menyebabkan kerontokan di seluruh kulit kepala
  • Alopesia universalis, yaitu tipe alopesia areata yang menyebabkan kerontokan rambut dan kebotakan pada seluruh bagian tubuh yang berambut. Tipe ini lebih jarang terjadi.

Alopesia areata adalah penyakit yang sulit diprediksi. Pada beberapa orang, rambut yang rontok dapat tumbuh kembali dan kemudian rontok, dan pada sebagian yang lain rambut baru yang tumbuh menetap.

Gejala dari alopesia areata antara lain:

  • Rontoknya rambut pada sebagian area kulit kepala, membentuk lingkaran seperti koin
  • Di sekitar daerah yang mengalami kerontokan, terdapat rambut-rambut yang rusak membentuk exclamation point, yaitu rambut pendek yang memiliki bagian pangkal yang lebih tipis
  • Tidak ada tanda kemerahan maupun bekas luka pada daerah yang botak
  • Gejala tambahan: gatal, rasa terbakar dapat terjadi

Setelah kebotakan berbentuk koin terbentuk, sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi kemudian. Beberapa kemungkinan antara lain:

  • Rambut tumbuh kembali dalam beberapa bulan
  • Kebotakan bertambah
  • Beberapa area kebotakan yang kecil bergabung menjadi area yang lebih besar hingga mempengaruhi seluruh kulit kepala (alopesia totalis)
  • Rambut kembali tumbuh dengan beberapa episode kerontokan

Gejala lain yang dapat terjadi adalah perubahan kuku, yaitu permukaan kuku menjadi tidak rata seperti berlubang (pit).

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis alopesia areata, dokter akan menanyakan mengenai keluhan utama Anda, riwayat nutrisi, riwayat keluarga dengan keluhan yang sama, dan riwayat penyakit Anda selama ini. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat bentuk kebotakan yang terjadi. Beberapa tes yang dapat dilakukan antara lain:

  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter mencari tahu penyebab lain yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.
  • Pull test. Dokter akan menarik beberapa helai rambut untuk melihat berapa banyak rambut yang rontok. Hal ini dapat membantu menentukan usia rambut.
  • Biopsi kulit kepala. Dokter akan mengambil sampel dari kulit kepala atau dari rambut yang dicabut untuk melihat bagian akarnya dengan mikroskop. Hal ini dapat membantuk dokter mencari penyebab lain, seperti infeksi.

 

Tata Laksana

Alopesia areata tidak dapat disembuhkan, namun dapat diatasi hingga rambut dapat tumbuh kembali. Pada beberapa kasus, rambut dapat tumbuh kembali dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun tanpa pengobatan tertentu. Namun, dokter dapat memberikan beberapa pengobatan untuk mempercepat proses tersebut, antara lain:

  • Kortikosteroid. Kortikosteroid adalah agen antiperadangan yang sering diresepkan pada pasien dengan kondisi autoimun. Kortikosteroid untuk alopesia areata dapat diberkan secara suntik, oral (pil atau tablet), atau topikal (dioleskan di kulit kepala).
  • Minoxidil. Minoxidil adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kerontokan rambut. Pengobatan dengan minoxidil membutuhkan waktu 12 minggu hingga rambut dapat tumbuh kembali.

Konsultasikan penggunaan obat-obatan di atas dengan dokter spesialis kulit Anda.

Perawatan Diri di Rumah

  • Gunakan riasan atau rambut palsu untuk menyembunyikan kerontokan rambut
  • Gunakan kacamata hitam agar bulu mata tidak terpapar sinar UV. Hal ini perlu dilakukan terutama jika terjadi kerontokan pada bulu mata
  • Gunakan pelindung kepala untuk melindungi rambut dan kulit kepala dari bahan yang dapat mengiritasi (iritan)
  • Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang
  • Redakan stress dengan aktivitas yang menyenangkan

 

Komplikasi

Rambut memiliki kemungkinan untuk tumbuh pada orang-orang yang:

  • Mengalami kebotakan total
  • Mengalami alopesia areata pada usia yang lanjut
  • Tidak mengalami perubahan pada kuku
  • Tidak memiliki riwayat keluarga dengan alopesia areata

 

Pencegahan

Alopesia areata tidak dapat dicegah, namun Anda dapat melakukan hal-hal di bawah ini untuk mencegah kerontokan lebih banyak dan lebih parah, antara lain:

  • Rawat rambut Anda. Gunakan sisir dengan gerigi yang jarang untuk mencegah rambut rontok. Hindari penggunaan styling rambut yang terlalu kuat, seperti menggunakan pelurus rambut, pengering rambut yang terlalu panas, dan lain-lain.
  • Tanyakan kepada dokter Anda mengenai treatment rambut dan suplemen untuk menjaga kesehatan rambut Anda
  • Berhenti merokok. Beberapa studi menunjukkan hubungan antara rokok dan kebotakan pada pria.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan keluhan kerontokan rambut Anda kepada dokter jika Anda merasa kondisi ini mengganggu dan ingin melakukan pengobatan lanjutan. Anda perlu segera memeriksakan diri jika mengalami gejala kebotakan rambut pada bagian tertentu, berbentuk bulat, dan tiba-tiba.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 11:26

Bhargava HD. (2020). Alopecia areata. WebMD. Available from: https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/guide/alopecia-areata

Cleveland Clinic. (2018). Alopecia areata. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12423-alopecia-areata

Hoss E. (2020). Alopecia areata. MedlinePlus. Available from:https://medlineplus.gov/ency/article/001450.htm#:~:text=Alopecia%20areata%20is%20thought%20to,men%2C%20women%2C%20and%20children.

National Institue of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases. (2021). Alopecia areata. Available from: https://www.niams.nih.gov/health-topics/alopecia-areata

MayoClinic. (2022). Hair loss. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hair-loss/symptoms-causes/syc-20372926